• 𝐘𝐨𝐮 𝐚𝐫𝐞 𝐦𝐢𝐧𝐞

2.2K 116 31
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH

HAPPY READING
_________________

"CAKRAWALA STOP!!!"

Pergerakan tangannya terhenti. laki-laki itu menoleh ke arah sumber suara, begitupun juga dengan calista. Matanya terbelalak saat melihat seorang gadis yang baru-baru ini terbayang-bayang di fikirannya dan sudah berani mengisi ruang di hatinya, secara refleks gunting di tangan laki-laki itu terjatuh ke lantai karena terkejut.

Lavio berjalan angkuh dengan tatapan yang menyorot tajam ke arah laki-laki yang sekarang tengah menatapnya, cakrawala sangat sulit untuk menelan Saliva nya. Lavio berjalan perlahan mendekati keduanya

"L-lo" ujar Cakrawala terbata-bata saat lavio sudah berdiri di hadapannya

Tatapan gadis itu dingin dan menusuk menatap laki-laki di depannya, ia menoleh ke arah gadis yang sudah terkapar lemah tak berdaya di sebuah kursi dengan keadaan yang terikat.

"Apa yang kak cakra lakuin?" tanya lavio terkesan dingin, cakrawala menatap gadis itu tanpa berkedip

"Jawab kak!!" dari nada bicaranya, cakrawala dapat menebak jika lavio sangat marah

Cakrawala diam, menatap gadis di depannya. Tiba-tiba lidah nya kelu, tidak bisa berbicara apapun.

"L-lav tolongin gue lav"

Lavio menoleh ke arah calista.

"Kak Calista?"

"G-gue m-minta maaf sama lo hiks" gadis itu menangis, luka di tubuhnya semakin perih karena terkena air keringat dari tubuhnya

"G-gue janji ga akan ganggu hidup lo lagi, tapi tolong bantu lepasin gue"

"Gue u-udah ga kuat lav, sak-it"

Lavio menatap setiap luka di tangan gadis itu, ia sedikit berfikir kenapa luka Calista hanya di bagian tangan dan wajah saja ? Cakrawala pasti membuat luka-luka itu tanpa alasan, ia jadi teringat kejadian beberapa saat yang lalu di mana mantan pacar rian mati mengenaskan dengan luka-luka tertentu di tubuhnya. Sekarang ia tahu siapa pelaku yang sudah melakukan hal itu.

"ini ga kaya yang-"

"Diem!!" Potong lavio cepat. "Aku ga ngomong sama kakak" lavio menatap tajam Cakrawala

"Lo mau apa?" tanya cakrawala saat melihat lavio mendekat ke arah Calista, apa gadis itu akan membebaskannya?

Lavio tidak mendengarkan pertanyaan Cakrawala. Ia berjongkok di hadapan Kakak tingkatnya itu

"Aku udah maafin kakak" ujar lavio menatap mata Calista yang berair

"tolongin gue lav, g-gue mau pulang" mata gadis itu sayu

Lavio menganggukkan kepalanya pelan, ia bangkit lalu kembali menatap cakrawala

"Jadi kakak dalang dari semuanya?"

dahi cakrawala berkerut "lo salah paham"

"APA YANG BUAT AKU SALAH PAHAM!!?" bentak lavio tepat di depan wajah cakrawala.

"Aku liat dengan mata kepala aku sendiri gimana Kakak dengan tega menyayat tubuh kak calista"

Cakrawala diam, ia tidak tau ingin berkata apa.

"Kenapa diem?" tanya lavio.

Cakrawala mengepalkan tangan kanannya, giginya berkeletuk. Urat-urat lehernya muncul, baru kali ini ia bungkam di hadapan wanita.

"Aku akan akhiri ini semua!" Ujar lavio dengan tatapan dinginnya. "Aku ga bisa biarin ini terjadi"

"Maksud lo ap-"

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang