• 𝐇𝐚𝐧𝐜𝐮𝐫

1.7K 93 9
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH

HAPPY READING
_________________

Untuk kedua kalinya lavio menginjakkan kakinya di rumah yang penuh luka ini, rumah yang di penuhi oleh tangisan dan kehilangan. Rumah yang menjadi saksi bisu di mana mental gadis itu di hujam habis-habisan, apalagi saat mengingat awal hadirnya orang asing di keluarga nya.

Tangan lavio tergerak membuka pintu yang terkunci, ia mengambil laser otomatis di saku jaketnya lalu memotong besi penyangga pintu. Setelah berhasil, ia kembali memasukkan laser ke dalam sakunya.

Ia perlahan masuk, menatap seisi rumah yang berdebu. Lantai yang kotor, dinding-dinding yang sudah banyak di penuhi sarang laba-laba, cat yang sudah usang bahkan ada sebagian yang mengelupas.

Kakinya membawa gadis itu semakin masuk ke dalam, melihat isi ruang tamu. Ia tersenyum kala mengingat betapa bahagianya ia dulu saat bercanda dan tertawa bersama sang ayah dan juga deo. Di ruang ini menjadi saksi dimana ia belum merasakan yang namanya pahit nya kehidupan, ia masih merasakan hangatnya kasih sayang keluarga yang utuh

Flashback on

Gadis dengan bandana merah di kepalanya menghiasi rambut panjang yang di kepang 2 itu, ia terduduk manis di depan televisi sambil memakan cemilan di tangannya.

Dorr!

Ia terkejut, makanan yang ada di genggaman nya pun terjatuh. Ia menatap tajam seorang pelaku yang mengagetkan nya

"ABANGG-!!!" Pekik lavio, mata gadis itu memerah. Sepertinya lavio ingin menangis

"Eh,, eh. Jangan nangis. Aduhh" Leo panik, ia berusaha menenangkan lavio namun gagal. Gadis itu sudah menangis, air mata merembes di pipinya

"Huwaaaa mamaaa...!!!"

"Huwaa...!!"

"Aduh adekk" panik leo

"Leo, kamu apain ini adik kamu?" Tanya sang mama yang berasal dari arah belakang, sang mama langsung memeluk lavio dan menenangkan gadis itu

"Cup,,cup.. ga boleh nangis dong. Vio kan anak kuat masa nangis sih?"

"Huwaaa abang ambil matanan io" adu lavio pada sang mama

"Eh, Abang ga ambil ih"

"T-tapi- ab-abang thatohin hiks hiks"

"Abang kan bercanda"

Sang mama menoleh ke arah Leo "lain kali ga boleh gitu lagi ya abang, kasihan adek nya"

"Iya ma" Leo menunduk takut

"Ada apa ini, kok jagoan papa sedih?"

Ketiga nya menoleh ke arah seorang pria yang masih mengenakan jas hitamnya, ya. Felix seperti nya baru saja pulang dari kantornya, ia melangkah meletakkan tas diatas sofa lalu berjalan mendekati Leo

"Kenapa sayang?" tanya nya memegang kepala leo

Laki-laki itu hanya menggeleng sambil terus menunduk, sang mama menatap putra nya sambil tersenyum tipis. Leo tidak marah, laki-laki itu pasti sedang merasa bersalah karna sudah menjahili adiknya.

"Ini lagi, putri papa kenapa? Kok nangis?" Tanya nya mengambil lavio dari pelukan sang mama. "Sini sini, kenapa sayang?"

"Biasa, berantem sama abangnya" jawab sang mama

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang