• 𝐒𝐚𝐤𝐢𝐭 𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐭𝐚𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐝𝐚𝐫𝐚𝐡

3.2K 136 1
                                    

Jangan terlalu percaya pada seseorang yang terlihat sangat tersakiti, pelatih memiliki kemampuan manipulatif yang tinggi. ketika kalian berhasil menyakitinya, ia hanya akan tersenyum. tersenyum karena berhasil masuk ke dalam perangkapnya

Acha Septriasa Siregar

HAPPY READING
__________________

"bagaimana dengan sekolah mu Axel?" tanya rayn.

ketiga nya kini sudah kembali dan tengah duduk santai di sofa ruang tamu

"Baik"

"Axel kasihan tau om, jadi bahan bullyan terus di sekolah" adu acha yang tengah memakan cemilan di atas meja

"Benar begitu Axel?"

"Sementara aja om"

Rayn sedikit menatap ponakannya itu curiga "bagaimana dengan keluarga mama mu?"

Lavio mengangkat bahunya acuh "ga ada yang berubah"

Laki-laki menghembuskan nafasnya berat.

"Mau sampai kapan kamu seperti ini Axel?"

"Sampai dendam Axel terbalaskan"

"Di iringi perilaku buruk mereka kepada kamu?"

"No problem. Semakin banyak mereka nyakitin axel, maka semakin banyak pula Axel memberikan hadiah untuk mereka"

"Lo terlalu baik" sinis Acha yang berada di sampingnya

"Gue kan emang baik"

"Narsis"

"Tapi xel, om tidak ingin melihat kamu terus-terusan menderita" katakan lah, rayn benar-benar menghawatirkan keadaan gadis itu

Lavio menghentikan kegiatan makannya, mata gadis itu menatap tajam ke arah depan

"Om ga perlu khawatir, derita ini akan segera berakhir"

"Sampai kapan?"

Lavio terdiam.

"Axel, sampai kapan kamu akan menjadi orang lain? Sampai kapan kamu menutupi derita yang merubahmu menjadi seperti ini"

"Om, Axel bukan jadi orang lain. tapi Axel ga mau identitas baru nya membuat orang-orang memperlakukannya beda" ujar acha menjelaskan

Dahi rayn berkerut "beda?"

Lavio menoleh ke arah rayn "dengan Axel menjadi vio, itu artinya Axel menjadi diri axel yang dulu. dalam artian, diri axel tidak mengalami gangguan dan perubahan sedikitpun. Axel mau liat siapa orang-orang yang bersikap baik dengan vio dan mana orang-orang yang memanfaatkan kebaikan vio"

"apa semua yang kamu lakukan sudah kamu pikirkan konsekuensinya?

Lavio mengangguk "setidaknya Axel akan membalas sesuai apa yang mereka lakukan"

Rayn tersenyum tipis "kamu jenius dalam menyikapi keadaan Axel"

Lavio memutar bola matanya malas, berlebihan sekali om nya itu.

"Axel aja nih, Acha nya engga?" tanya acha yang sedikit memajukan bibirnya

rayn terkekeh "kalian adalah keponakan kebanggaan om, bantu sepupu mu untuk melancarkan misinya" tatapan rayn beralih ke arah vio. "dan kamu axel, om selalu ada disini jika kamu membutuhkan bantuan"

Lavio tersenyum "iya om"

Drttt...drttt

hp di atas meja milik gadis itu berdering, Acha sedikit mengintip siapa seseorang yang menelpon sepupunya itu."mama", itu artinya Tante nya yang menelpon

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang