“Jangan menilai seseorang dari luarnya, karena kamu tidak akan pernah tahu beban apa yang dia rasakan hanya dari ucapan busuk orang lain”
— Cakrawala Ajivergas —
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA GUYS
HAPPY READING
_________________"Gue kira korban nya cowok"
"Tau sendiri temen lo ga pandang bulu"
"Sialan si Cakra, mau bunuh orang ga bilang-bilang"
"Karna kalo dia bilang, entar lo rusuh" balas Kevin yang tengah memasukkan jari-jari mayat ke dalam mesin penggiling
"Cantik bro, sayang kalo di anggurin" ryan menatap wajah pucat yang penuh dengan sayatan
Ryan dan Kelvin tengah membereskan mayat gadis yang mati mengenaskan di tangan sahabat itu. entah apa penyebabnya, mereka pun tidak tahu. tubuh mayat itu di cincang kecil-kecil agar siapapun tidak mengenali jika itu tubuh manusia.
Ryan mencongkel mata wanita itu satu per satu"buset, ini susah amat sih" kesal Rian karena gunting di tangannya sulit untuk memotong urat-urat pada mata
"lo yang bener dikit kek Yan, udah mau maghrib ini" kesal Kevin
"emang kenapa?"
"vibesnya horror bego"
keduanya terus bergelut dengan kegiatan masing-masing. tidak ada kata becanda sedikitpun, Ryan dan Kevin sudah dalam mode seriusnya karena mengejar waktu, sebentar lagi maghrib mulai tiba.
•••••"Lo mau mantau di sini sampe kapan?" Tanya Acha, pasal nya mereka sudah duduk di atas motor kurang lebih 2 jam lamanya
Lavio terus menatap intens ke rumah yang berada di seberang jalan. kini dirinya berada di balik pohon yang besar hingga membuat dirinya tidak begitu terlihat, Rumah milik keluarga mama tiri nya. seingatnya dulu, rumah itu hanya di huni oleh kedua orang tua dan adik laki-laki nya. namun sepertinya adik nya itu telah menikah, itu artinya saat ini rumah itu hanya di huni oleh mama tiri dan kedua orang tuanya.
Lavio tidak bodoh, dirinya tidak gegabah untuk langsung menghampiri dan memporak-porandakan seisi rumah dan menyakiti wanita sialan itu. dirinya masih harus mencari tahu dan memantau hal berharga yang di miliki oleh wanita itu lalu memikirkan bagaimana caranya untuk bermain santai namun berkesan dan mematikan
gadis itu menyunggingkan bibirnya saat melihat seorang wanita keluar dari dalam rumah. ya, ternyata benar yang di katakan oleh abangnya tian, wanita itu kini tinggal bersama kedua orang tuanya.
"itu mama tiri lo?" tanya Acha yang ikut melihat seorang wanita keluar dari rumahnya
Lavio berdehem.
"cih, cantikan juga nyokap lo" sengit Acha.
"mau secantik apapun jika dia seorang perebut, tetap saja. tidak ada harga dirinya"
Lavio memakai helmnya lalu menghidupkan motornya.
"cabut"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )
Acción[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~𝕸𝖊 𝖓𝖔𝖙 𝖒𝖊~ Lavio, gadis yang memiliki paras nan manis serta tawa yang selalu gadis itu berikan untuk orang lain. Namun siapa sangka di balik itu semua, dirinya adalah sosok seorang yang rapuh, tawa dan se...