• 𝐊𝐞𝐚𝐧𝐞𝐡𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐯𝐢𝐧

1.8K 90 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH

HAPPY READING
________________

Seorang gadis sudah siap dengan seragam melekat di tubuhnya, pagi ini lavio berencana untuk berangkat ke sekolah. Ia sudah lama sekali tidak masuk, selain ingin bertemu dengan zella dan juga citra ia juga ingin melihat keadaan lion. Semenjak ia tidak sekolah, kabar laki-laki itu pun menghilang.

Sebuah mobil sport putih masuk ke dalam halaman mansion, ia yang semula menunduk mengangkat kepalanya. Lavio bangkit dari duduknya sambil mengerutkan dahinya bingung, seorang laki-laki berjalan santai ke arahnya.

"Morning babe" cakrawala mengecup singkat puncak kepala lavio, sedangkan gadis itu menatap cakrawala bingung

"Kamu bawa mobil?" tanya nya

Cakrawala berdehem sebagai jawaban sambil memainkan kedua alisnya.

"Motor kamu kemana?"

"Ada di apart, aku minta Johan buat anterin mobil aku"

"Johan?"

"Tangan kanan papa aku"

Lavio mengangguk paham. "Gimana sama papa kamu, udah mendingan?"

"Johan bilang papa udah mulai baikan dan seperti biasa, dia selalu mengutamakan pekerjaan nya"

Tangan lavio tergerak mengelus pundak cakrawala, memberi kekuatan kepada laki-laki itu. Tak lama seseorang muncul dari arah dalam, keduanya menoleh bersamaan.

"Lah, udah di sini aja lo" tegur Deo sambil menenteng tas di punggungnya dan earphone di lehernya

"Go publik nih ceritanya?" Lanjutnya bertanya entah pada siapa, cakrawala atau lavio

"Apa sih sa, komen aja kerjaannya" kesal lavio yang berada di hadapannya

Deo memenye-menyekan bibirnya, ia beralih menatap cakrawala. Keduanya bertos ala-ala.. entahlah, hanya mereka berdua yang tahu.

"Mau kemana lo bang?" tanya cakrawala

"Biasa, kuliah"

"Palingan juga ga sampe di tempat" sindir lavio sambil melipat kedua tangannya di depan dada

"Ettss" Deo meletakkan jarinya di depan bibir lavio, membuat gadis itu langsung menepisnya. "Kali ini gue serius kuliah"

"Kesambet apaan lo?"

"Kesambet anceman daddy, dia tau kalo gue jarang kuliah jadi daddy ngancem kalo gue ga kuliah lagi, semua senapan gue bakal di sita. Parah memang" Deo bercerita dengan wajah sedih yang di buat-buat

Lavio memutar bola matanya malas, sedangkan cakrawala terdiam dengan tuturan kata laki-laki itu. Apa dia bilang, senapan? Orang lain pasti jika menyita sesuatu kalo ga mobil, ATM, atau semacamnya. Lah ini, senjata api? Memang aneh..

"Ya bagus, biar lo tau rasa"

Deo menatap lavio sinis "gila lo, kalo sampe beneran disita terus gue latihannya gimana?"

"Ya ga usah latihan lah" jawab lavio santai. "Gitu kok repot"

"Jangan gitu lah, kan lo tau kita ga bisa asal pake senjata daddy sebelum dapet izin dari pemilik nya"

Lavio hanya berdehem, enggan menjawab celotehan Deo.
Deo tiba-tiba tersenyum miring, matanya memicing menatap cakrawala dan juga lavio sehingga membuat keduanya saling pandang dengan dahi yang berkerut

"Kenapa lo bang?" tanya cakrawala

"Tau tuh, kesambet lagi kali" celetuk lavio

"Gue tau apa yang lo berdua lakuin kemarin" ucap Deo pelan. "Lo bunuh orang lagi ya xel?"

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang