• 𝐑𝐢𝐧𝐝𝐮 𝐝𝐢𝐚

4.6K 180 3
                                    

“Merindukan seseorang yang sangat berarti untuk kehidupan kita sangat lah menyakitkan”

Lavio Axelion Borealis

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN

HAPPY READING!!
_________________


Lavio mengendarai motornya dengan santai. setelah mengambil motor yang dirinya titipkan di sebuah warung tadi, gadis itu langsung buru-buru menjalankan motornya dengan cepat agar tidak ada satu orang pun yang melihat dirinya. Lavio tidak bodoh, sebelum gadis itu mengendarai motor, dirinya terlebih dahulu berganti pakaian, mengenakan celan jins, jaket, dan kacamata hitam untuk menutupi indentitasnya sebagai siswi SMA Andromeda. hal ini membuatnya sangat kewalahan, namun apa boleh buat.

Tiba-tiba Lavio memberhentikan motornya di tepi jalan saat merasakan handphone di saku celananya bergetar, seseorang yang di panggil bang Tian oleh gadis itu menelponnya.

"hallo bang" sapa Lavio setelah mengangkat telepon

"..."

"sudah, ada apa?"

"...."

"baiklah, axel kesana"

Tut!

panggilan berakhir, Lavio mengendari motornya dan melaju cepat ke tempat yang Tian tunjukkan, laki-laki itu telah menunggu ke datangan Lavio.

Menempuh waktu 20 menit, kini gadis itu telah sampai di depan sebuah cafe yang tidak lumayan jauh dari sekolahnya. Lavio turun dari motornya dan melangkah memasuki kafe, kepala menoleh kesana kemari mencari keberadaan Tian. setelah gadis itu menemukannya, dirinya langsung menghampiri laki-laki tersebut

"bang" panggil Lavio kemudian mendudukkan bokongnya di kursi

Tian yang sedang bermain hp pun menoleh "eh, Xel" lalu meletakkan hpnya

"dari tadi?"

"lumayan, tapi it's oke"

Lavio menganggukan kepalanya "jadi bagaimana, abang ingin memberi tahu Axel tentang apa?"

Tian menghembuskan nafas pelan lalu menatap Lavio "papa kamu dan istrinya telah berpisah sejak beberapa bulan yang lalu"

raut wajah Lavio yang mendengar itu seketika berubah menjadi datar. bagus lah, pikirnya. dirinya tidak perlu bersusah-payah untuk menjauhkan papanya itu dengan istrinya

"lalu?"

"papa kamu pergi meninggalkan istrinya, sedangkan wanita itu kembali pada keluarganya dan tinggal bersama"

"anaknya?"

"menurut informasi yang sudah abang lacak di setiap website pendataan di sebuah sekolah, ternyata selama ini dia bersekolah di sekolah kamu Axel"

Axel terbelalak "apa?!"

gadis itu sedikit kaget saat mengetahui ternyata anak dari mama tirinya berada di sekolah yang sama dengannya, bagaimana bisa dirinya kecolongan tentang hal ini.

"tapi kamu tenang Axel, laki-laki itu sepertinya tidak mengenal kamu" lanjut Tian.

"bagaimana abang mengetahui tentang itu?"

"Entahlah, seperti itulah informasi yang abang dapat"

"apa abang tahu siapa namanya?" tanya Lavio.

gadis itu sejak kecil memang tidak pernah bertemu dengan laki-laki itu. laki-laki itu memilih tinggal bersama ayah kandungnya, jadi dirinya tidak dapat mengetahui namanya dan wajahnya sekalipun

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang