• 𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢𝐧𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐯𝐢𝐨

1.7K 89 11
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN TERIMAKASIH

HAPPY READING
________________

"Xel,,"

"Sayang,,"

Perlahan namun pasti mata lavio berkedip-kedip dan perlahan terbuka, ia menyipit menyesuaikan cahaya yang masuk ke Indra matanya. Semua terasa blur, ia menatap sosok laki-laki di hadapannya. Tangannya tergerak memegang kepalanya yang terasa sakit, ia menoleh ke kanan dan ke kiri. Ini bukan rumah nya, lalu ia di mana?"

"Xel,,?"

"K-kak cakra,, awss.." desis lavio saat merasakan sakit di kepala belakang nya

Perlahan cakrawala mengangkat tubuh lavio yang berada di pangkuan nya dan membawa gadis itu untuk duduk di atas sofa, tangannya merapikan rambut lavio yang sedikit acak-acakan lalu memegang pundak gadis itu.

"Kamu ga papa?" tanya laki-laki itu lembut, namun hal itu justru membuat mata lavio berkaca-kaca. Ternyata itu semua hanya mimpi, ia melihat ke sekeliling. Dirinya masih berada di rumah orangtuanya, jadi ia tidak benar-benar ingin mencelakai mama tirinya.

"Kenapa sayang?" Tanya Cakrawala saat melihat air mata menggenang di pelupuk mata gadis itu

Lavio menggelengkan kepalanya, hal itu membuat Cakrawala bernafas lega. Jujur ia sangat menghawatirkan keadaan kekasihnya, takut terjadi apa-apa. Namun kelegaan itu tak berlangsung lama saat tiba-tiba gadis itu memundurkan tubuhnya saat ia ingin mendekap tubuh gadis itu, seperti tengah menghindari cakrawala.

"Xel.."

"Kamu kenapa?"

"Axel, cerita sama aku"

Pernyataan yang di keluarkan oleh cakrawala tak mampu membuat lavio membuka suaranya, gadis itu hanya diam dengan air mata yang terus menggenang. Air mata yang seolah-olah gadis itu tahan agar tidak jatuh ke permukaan wajahnya, namun hal itu justru membuat cakrawala yang tadinya sudah bernafas lega kini menjadi panik kembali.

"Sayang jangan gini, aku gatau kamu kenapa. Cerita sama aku xel" pinta cakrawala tulus

Gadis itu tidak bergeming sedikitpun.

"Sayang"

"Aku jahat ya kak?" Tutur lavio pelan, terus menatap ke arah cakrawala. Bahkan ia tidak berkedip sedikitpun

"Kamu baik"

"Bohong!" Sentak lavio cepat, cakrawala ingin meraih tangan gadis itu namun dengan cepat di tepis oleh lavio. Gadis itu bangkit dari duduknya

Cakrawala ikut bangkit "xel.."

"Aku bukan orang baik kak, kalo aku baik, aku nggak mungkin nyelakain mereka"

"Mereka pantes dapet itu" ujar cakrawala masih berusaha meraih tangan gadis itu bertahap

Lavio menggeleng sambil tersenyum getir, bahkan air mata yang sedari tadi ia pertahankan agar tidak terjatuh pun membasahi wajah gadis itu. Ucapan cakrawala seperti omong kosong, di dalam dirinya ia seolah-olah menolak tegas pernyataan itu.

"Kenapa kak, kenapa aku harus dapet ini? Kenapa tuhan ga adil sama aku? Kenapa semesta ga mau ngasih aku rasa bahagia sedikitpun" gadis itu berucap lirih, kepalanya menunduk. Ia menatap kedua tangannya yang bergetar dan mengeluarkan keringat dingin, bahkan keringat sudah mengalir di wajah cantik lavio. Ia tidak bisa mengendalikan tubuhnya, semua terasa sakit dan hancur

"Papa bahkan tega mukul aku demi wanita gila itu, mama dengan gampangnya pergi ke luar kota demi bisnisnya ninggalin aku sama bang Leo sendiri. Dan sekarang, bang Leo ninggalin aku juga, keluarga aku hancur kak.. Dunia terlalu jahat buat aku"

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang