• 𝐏𝐞𝐫𝐮𝐛𝐚𝐡𝐚𝐧 𝐂𝐚𝐤𝐫𝐚𝐰𝐚𝐥𝐚 2

2.1K 107 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN, TERIMAKASIH

HAPPY READING
_________________

Hening! Mansion dengan ukuran yang sangat besar ini sedang kedatangan tamu-tamu yang sudah ditentukan rencakanan. Baik rayn, deo, acha dan anggota Axca, kini semuanya telah berkumpul menjadi satu. Namun saat ini tidak ada yang membuka suara, semuanya menjadi diam. Atmosfer terasa mencekang, apalagi saat melihat wajah gadis yang tengah duduk di sebelah arvan tampak tak bersahabat.

Lavio, sedari tadi gadis itu hanya diam. Menunggu seseorang untuk membuka suara.

"Ada apa sayang?" Suara arvan yang pertama kali memenuhi ruangan, pria itu menatap putri di sampingnya..

"Pertama, axel minta maaf kalo udah ganggu waktu kalian. Tapi kali ini, axel udah ga ada pilihan lain jadi axel harus melibatkan kalian" tatapan gadis itu berubah menjadi teduh

Mereka semua yang berada di hadapannya saling pandang dan mengerutkan dahinya, apa maksudnya ?

"Axel, katakan yang sebenar-benarnya sayang" ujar rayn

"Axel mau kalian bantu Axel" ujar lavio menatap ke arah orang-orang di hadapannya

"Tanpa lo minta pun kita pasti bakal bantu lo xel" ujar virgo yang di angguki oleh anggota Axca lainnya

Lavio tersenyum tipis "makasih, kalian tetap ke tujuan awal buat nyari siapa dalang di balik kecelakaan bang leo"

Seluruh anggota axca perlahan mengangguk anggukan kepalanya.

Tatapan lavio beralih menatap rayn "om, Axel boleh minta bantuan?"

"Om akan selalu membantu kamu"

"Pantau Xeon dari jauh. Setelah Xeon jatuh ke tangan axel, axel akan bawa dia menemui orang tua kandungnya"

"Apa rencana mu axel?" tanya arvan

"Terlalu banyak wacana membuat resiko kegagalan semakin besar, Axel harus cepat menyelesaikan semuanya"

Lavio menceritakan semua apa yang akan gadis itu lakukan ke depannya, rayn dan yang lainnya sedikit terkejut, semuanya terlalu singkat jika di selesaikan dalam waktu yang bersamaan. Namun, mereka yakin bahwa axel bukan lah gadis yang bodoh, gadis itu pasti sudah memikirkan resiko kedepannya seperti apa

Lavio menatap deo "gue bakal bantu lo sa buat hancurin wanita gila itu. Tapi kali ini gue minta lo yang handle, gue harus nuntasin masalah gue di sekolah"

Deo menganggukan kepalanya, laki-laki itu tersenyum. Tangannya terulur mengusap rambut lavio "serahin semua sama gue"

Lavio mengangguk "gue percaya sama lo"

"Axel yakin kedepannya pasti banyak penghalang jika salah satu masalah terselesaikan, entah dalam bentuk apapun itu"

"Axel bukan gadis kuat, tapi Axel bisa menjadi kuat karena ada kalian semua. Termasuk daddy, deo, om rayn dan acha. kalian semua keluarga axel"

Lavio menatap Acha "kita saudara, entah apapun itu bentuknya jangan ada yang di tutup-tutupi dari gue"

Acha terdiam menatap manik mata lavio, apa gadis itu bisa membawa pikirannya?

Lavio bangkit dari duduknya, langkahnya membawa gadis itu mendekati vera

Tiba-tiba lavio langsung memeluk vera yang di balas oleh gadis itu

"I miss you xel" ujar vera

"Me too, tetap pantau mama gue dari jauh dan lindungi dia ya ver?" Pinta lavio

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang