“Percayalah seseorang yang selalu diam saat di tindas dan di remehkan, tak selamanya akan selalu diam”
— Deo Alzaksa Waterson —
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN
TERIMAKASIH:)BTW, INI DI BUAT PART PANJANGNYA YA WKWK
HAPPY READING
_________________
Panas nya terik matahari membuat gadis yang tengah berdiri sambil melipat kedua tangannya dengan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya merasa kepanasan. Gadis berkulit putih yang tengah mengenakan topi hitam di atas kepalanya itu sedari tadi merasa lelah karena menunggu seseorang yang tak kunjung datangSiapa lagi jika bukan lavio, gadis itu sudah menunggu Deo kurang lebih 20 menit, namun laki-laki itu tak kunjung datang. Padahal yang laki-laki itu harus kenakan tidak begitu rumit, tapi kenapa lama sekali?
Lavio memainkan kerikil-kerikil yang berada di bawah kakinya untuk menghilangkan rasa jenuh nya.
"Xel"
panggilan seseorang membuat lavio mengangkat pandangannya.
"Siapa?" tanya lavio bingung, pasalnya ia sama sekali tidak mengenal orang di depannya. dan lagi, mengapa orang ini menyebutkan dengan nama "axel"?
Orang itu terlihat lemas "lo ga kenal gue?" tanya nya yang mendapat gelengan kepala dari lavio
"Yes, akhirnya gue tampil Perfect"
Laki-laki itu jingkrak-jingkrak di tempatnya tidak jelasLavio mendekat ke arah orang itu, ia menoel-noel lengan nya sambil menatap intens seseorang di depannya
"Coba muter" suruh nya
Dahi orang itu berkerut bingung, namun masih mengikuti apa yang di perintahkan oleh lavio. Ia memutar-mutar badannya beberapa kali
"Pusing anj!" umpatnya
"Aksa?" panggil lavio memastikan apakah penglihatan nya tidak salah jika laki-laki di depannya ini adalah abangnya
"Lo pikir siapa lagi" jengah deo
Lavio menutup mulutnya tak percaya, ternyata laki-laki di depannya ini benar-benar Deo abangnya. ternyata laki-laki itu bisa berpenampilan seperti itu juga
"Gausah ketawa lo, ini semua juga gara-gara ide gila lo" sinis deo. ia sempat tak terima dengan ide gila adiknya itu. namun lavio tetaplah lavio, berdebat dengan seorang perempuan tidak akan pernah ada habisnya. Ia pun mengalah, lagi dan lagi ia harus mengikuti keinginan nenek lampir di depannya ini.
"Gue ga ada ketawa kok sa" lavio berusaha sekuat tenaga mengendalikan hasrat ingin tertawa nya
"itu tu,,,tuh. ngapain tutup mulut gitu?" tanya Deo menatap tajam lavio
"emang salah, ga kan?" Lavio memutar bola matanya malas
"Terus muka lo kenapa gitu?"
"Dari dulu muka gue emang gini" jawab lavio santai.
"Sstt, gausah banyak bacot" ucap lavio cepat saat melihat Deo ingin membuka mulutnya mengatakan sesuatu
Deo langsung diam, laki-laki itu hanya memutar bola matanya malas.
"Buru, panas nih" keluh Deo merasakan sinar matahari yang menyengat kulitnya
"Yaudah"
"Jadi?" tanya deo
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )
Action[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~𝕸𝖊 𝖓𝖔𝖙 𝖒𝖊~ Lavio, gadis yang memiliki paras nan manis serta tawa yang selalu gadis itu berikan untuk orang lain. Namun siapa sangka di balik itu semua, dirinya adalah sosok seorang yang rapuh, tawa dan se...