• 𝐏𝐚𝐧𝐢𝐤

3.1K 126 4
                                    

“Aku akan baik jika di perlakukan baik dan aku bisa jahat jika di perlakukan jahat

—Lavio Axelion Borealis —

HAPPY READING
________________

Acha terus mondar-mandir di teras rumah menunggu seseorang yang tak kunjung tiba, siapa lagi jika bukan Lavio. Gadis itu terus-menerus mengangkat hp di tangannya hanya untuk melihat apakah sepupunya itu menelfonnya balik atau tidak, namun nihil, Lavio tetap tidak menelfonnya. Rasa khawatir semakin menjadi, ia berfikir yang tidak-tidak tentang sepupunya itu

Lama kesana-kemari gadis itu di buat menunggu, sorotan cahaya lampu motor seseorang membuat dahinya berkerut bingung. Ia melihat dengan lekat seseorang yang sepertinya akan mengarah ke rumah nya, tiba-tiba matanya membulat seketika

"Anjing Cakrawala!!"

gadis itu panik saat melihat ternyata seseorang itu adalah Cakrawala bersama dengan Lavio, ia buru-buru masuk ke dalam rumahnya untuk menghindar. Jika tidak, maka identitas Acha yang menjadi sepupu Lavio itu akan terbongkar.

Brumm,,brumm

Cakrawala menghentikan motornya masuk ke halaman rumah milik Lavio, gadis itu turun dari motor lalu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Laki-laki itu melepas helm dan meletakkan di hadapannya

"Makasih kak" ujar Lavio menatap wajah Cakrawala

Cakrawala menganggukan kepalanya.

"Kak Cakra mau mampir?" basa-basi Lavio

Semoga engga..

Cakrawala mengalihkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah Lavio lalu kembali menatap ke arah gadis itu

"Pembantu lo di rumah?"

Lavio menggelengkan kepalanya "nggak kak, pada cuti"

"Jadi lo di rumah sendiri?"

Lavio mengangguk.

Cakrawala membalikkan helm lalu memakainya "ga, gue langsung balik"

"Kenapa?"

"Udah malem, lo istirahat"

Lavio mengangguk, Cakrawala menghidupkan motornya lalu berjalan mundur.

Tin!

"Gue balik"

"Hati-hati kak"

Setelah mengatakan itu Cakrawala melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumahnya, sedangkan Lavio langsung berjalan masuk ke dalam rumah. Hal yang pertama gadis itu lihat saat memasuki rumah adalah kosong, dimana sepupunya? tidak mungkin Acha pergi malam-malam.

"Ekhem" deheman seseorang membuat Lavio sedikit kaget

Ia menoleh ke arah sang pelaku yang keluar dari balik gorden

"Lo ngapain di situ?"

"Ngintip lo" ujar Acha santai yang perlahan melangkah menghampiri sepupunya dengan kedua tangan ia lipat di depan dada

"Dari mana aja lo, jam segini baru balik?" Tanya Acha saat sudah berdiri di hadapan Lavio

Lavio berjalan mendekati sofa, badannya begitu lelah karena sempat berjalan kaki tadi. Acha mengikuti langkah lavio lalu mendudukkan bokongnya di samping gadis itu

"Taman"

"Taman?" dahi Acha berkerut. "Lo ngapain di taman?"

"Heeling"

𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang