JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN GUYS:)
HAPPY READING
________________Lavio menuruni anak tangga satu-persatu, gadis itu telah mengganti pakaiannya. Lavio berpenampilan bukan sebagai Axel, melainkan berpakaian seperti lavio. Jika orang lain yang melihat, mungkin gadis itu terlihat menggemaskan dan tidak ada yang aneh. Namun jika seseorang yang sudah mengetahui tentang lavio, gadis itu terlihat aneh dan berbeda 180°. Sepatu kets putih, celana jin hitam dan juga Hoodie oversize berwarna putih serta rambut yang di gulung ke atas membuat badan lavio tenggelam oleh hoodienya sendiri.
Langkahnya terus menuruni tangga, matanya menangkap sosok arvan yang tengah membaca koran dan Deo yang bermain hp di ruang tamu. Rayn sudah pulang sejak tadi, laki-laki itu pun sudah berpamitan pada lavio saat mengantar koper miliknya ke kamar.
Deo yang tadi nya ingin menatap layar hp nya menjadi urung saat sekelibat melihat sosok lavio yang melewatinya, gadis itu mendudukkan bokongnya di samping arvan. Laki-laki itu memperhatikan penampilan lavio dari atas sampai bawah, ia menahan tawanya
"Kenapa lo?" tanya lavio risih saat Deo menatap dirinya
"Ini beneran lo?" Bukannya menjawab, Deo malah balik bertanya
"Apa sih, lo pikir gue siapa hah?!" Balas lavio tidak ramah
Arvan yang melihat perdebatan kedua anaknya pun menutup koran di tangannya lalu ikut menatap lavio, ia sedikit terkejut saat melihat penampilan putrinya. Sangat jauh beda dengan seorang axel
"Ada misi apa lagi sayang, hm?" Tanya evan, pria itu paham jika saat ini lavio sedang dalam mode menyamar
Dahi Deo berkerut "misi?"
Lavio hanya melirik Deo "Axel mau nemuin seseorang daddy" ujarnya dengan wajah serius
Deo yang merasakan pembicaraan sudah dalam mode serius, ia pun berniat tidak meledek adiknya itu lagi
"Siapa xel?" Tanya Deo
"Xeon"
"Xeon?!" Ujar Deo dan arvan bebarengan
Lavio menganggukan kepalanya.
"anak kedua dari perempuan sialan yang menjadi ibu tiri axel" hatinya mendadak sesak saat harus menyebut nama itu kembali setelah sekian lama
"Dimana dia sekarang?" Tanya arvan
"Bandara, Axel akan kesana. Setidaknya Xeon harus melihat dan mengingat wajah Axel"
"Apa rencana mu sayang?"
Lavio menatap arvan, ia menceritakan dan menjelaskan dengan detail semua rencana yang sudah gadis itu susun saat sebelum ia pergi ke mansion arvan. Kedua laki-laki itu menganggukan kepala, arvan pun masih mengizinkan lavio untuk turun tangan sendiri tanpa bantuannya, karena itu tidak terlalu berbahaya
"Menggunakan motor?" tanya arvan lagi pada lavio
"No, I will use your car"
"Gue ikut" celetuk deo
Lavio menatap ke arah deo dengan dahi berkerut "ga perlu sa, gue bisa sendiri"
"Gak xel, gue tetep ikut. Lagian gue penasaran gimana muka saudara tiri lo itu"
"Ta-"
"Biarkan abangmu itu ikut Axel, dia tahu apa yang harus dia lakukan" potong arvan cepat
Lavio menghembuskan nafas pelan, ia perlahan menganggukkan kepalanya yang artinya ia mengizinkan Deo untuk ikut bersamanya
"Jangan lupakan hal yang wajib kalian sembunyikan dan kalian bawa"
"Baik daddy!!" Ujar lavio dan Deo bebarengan
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐗𝐄𝐋 ( 𝐄𝐍𝐃 ✓ )
Боевик[JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ~𝕸𝖊 𝖓𝖔𝖙 𝖒𝖊~ Lavio, gadis yang memiliki paras nan manis serta tawa yang selalu gadis itu berikan untuk orang lain. Namun siapa sangka di balik itu semua, dirinya adalah sosok seorang yang rapuh, tawa dan se...