Empat orang gadis baru saja memasuki sebuah restoran, mereka memilih tempat duduk yang nyaman di sudut ruangan yang cukup luas. Raut wajah keempat gadis itu terlihat ceria, mereka bahkan tidak henti mengobrol dan tertawa.
"Huh, aku masih kepikiran sama gaun yang pertama tadi. Warna dan modelnya benar-benar cantik," ucap Ino.
"Aku kan sudah bilang, kau beli saja keduanya kalau memang suka," sahut Tenten.
"Baiklah, nanti temani aku ke toko itu lagi ya, Sakura. Aku mau membeli gaun itu."
"Apa kau yakin? Jangan buang-buang uangmu untuk membeli sesuatu yang jarang kau pakai," kata Sakura.
"Ayolah, Sakura, kau tidak mau melihat temanmu ini tampil buruk di acara pernikahan Tenten kan?" bujuk Ino.
"Memangnya kapan kau pernah tampil buruk, Ino? Kau itu yang paling modis di antara kita berempat," sahut Tenten seraya melirik Ino.
"Aku masih tidak menyangka kalau salah satu dari kita akan segera menikah, rasanya baru kemarin kita berkenalan dan menghabiskan waktu bersama, hingga akhirnya kita bisa sedekat ini," kata Ino.
"Iya, aku juga tidak menyangka kalau sahabatku akan menjadi kakak iparku sendiri," sambung Hinata.
"Pokoknya aku ikut bahagia untukmu, Tenten. Kau sudah menemukan cinta dan kebahagiaanmu sendiri," ucap Sakura seraya tersenyum.
"Aaah, kalian membuatku terharu. Aku benar-benar bersyukur memiliki sahabat seperti kalian, terima kasih sudah menjadi sahabatku sampai sekarang," Tenten berkata seraya meneteskan air mata, lalu mereka berpelukan dalam haru.
"Hey, ini peristiwa yang membahagiakan, jadi kita tidak boleh menangis lagi. Ayo, kita mendoakan kebahagiaan untuk sahabat kita yang paling pemberani ini," kata Ino sambil menghapus air matanya sendiri.
"Pokoknya kau harus selalu bahagia, dan jangan melupakan kami, ya," tambah Sakura seraya tersenyum lebar.
"Tentu saja aku tidak akan melupakan kalian, walaupun sudah menikah nanti aku akan tetap bersama kalian," jawab Tenten yang ikut tersenyum bersama ketiga sahabat cantiknya.
Lalu mereka mulai menikmati makanan yang sudah di pesan, hari itu mereka benar-benar melepas semua beban dengan menikmati kebersamaan mereka yang penuh kebahagiaan.
Menjelang malam Sakura baru kembali ke rumahnya setelah di antar oleh Ino. Ketika ia sedang menaiki anak tangga terdengar suara klakson dari mobil yang baru baru saja berhenti di depan tempat tinggalnya.
Sakura menyipitkan kedua matanya agar bisa melihat siapa orang yang baru keluar dari mobil itu.
"Neji?" gumam Sakura ketika melihat kakak dari Hinata itu datang ke rumahnya.
"Halo, Sakura. Kau baru pulang?" sapa Neji ketika mereka sudah bertemu.
"Iya, aku baru bertemu dengan Hinata dan yang lainnya. Ada apa, Neji-kun?"tanya Sakura, karena tak biasanya pemuda itu datang ke rumahnya di malam hari.
"Aku ingin memberitahumu tentang perkembangan penyelidikan dari kasusmu," jawab Neji.
"Kalau begitu kita bicara di dalam saja," ajak Sakura.
Neji mengikuti Sakura yang berjalan masuk ke dalam rumahnya, lalu pemuda itu duduk sambil menunggu Sakura yang sedang mengambil minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
أدب الهواةSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...