Sasuke menyapukan pandangannya ke seluruh ruangan berharap menemukan sesuatu yang mencurigakan untuk di jadikan petunjuk. Tiba-tiba tatapannya tertuju pada satu arah, tempat suatu benda yang entah kenapa sudah menarik perhatiannya.
"Apa itu?" Sasuke menunjuk boneka beruang pink yang ada di ruang tamu.
"Itu? Ada mantan pasien yang mengirimkannya untukku," jawab Sakura sambil merapikan buku-bukunya yang berantakan di lantai.
Sasuke mendekati boneka itu lalu mengambilnya, ia menyipitkan matanya yang terfokus pada kedua mata boneka berwarna merah muda itu. Tiba-tiba ia menarik salah satu mata boneka beruang itu, membuat Sakura yang melihat dari kejauhan tampak terkejut.
"Apa yang kau lakukan?" tanya Sakura yang bingung melihat Sasuke merusak mata boneka miliknya.
Pemuda itu tidak menjawab, setelah ia berhasil menarik mata boneka itu terlihat suatu alat yang terhubung dengan mata boneka yang di sebelah kanan.
"Apa itu?" Sakura kembali bertanya seraya berjalan mendekat.
"Kamera pengintai," jawab Sasuke seraya mengamati benda kecil itu.
"Kamera pengintai? Maksudmu ada yang sedang mengawasiku lewat boneka ini?" tanya Sakura yang tampak terkejut.
Sasuke mengangguk, "Kau punya tempat untuk menginap malam ini?"
"Apa?" tanya Sakura yang masih terlihat bingung.
"Untuk sementara ini kau tidak aman tinggal di sini, jadi apa kau punya tempat lain untuk tinggal?"
"A-aku tidak tahu," jawabnya panik.
"Aku akan mencoba menghubungi teman-temanku dulu," kata Sakura sambil berjalan sedikit menjauh dari Sasuke.
Gadis itu mulai menghubungi sahabat-sahabatnya, sedangkan Sasuke juga tampak menghubungi seseorang dari ponselnya. Malam yang semakin larut tidak dipedulikan keduanya, mereka bahkan membiarkan pintu masuk terbuka begitu saja.
"Aku sudah menghubungi kepolisian, sebentar lagi mereka akan tiba di sini," ucap Sasuke, Sakura yang masih mencoba menghubungi teman-temannya hanya mengangguk.
Beberapa waktu kemudian terdengar suara sirine mobil polisi, seorang lelaki berseragam terlihat keluar dari mobil bersama beberapa orang lainnya. Lelaki itu berjalan menghampiri Sakura dan Sasuke yang sudah menunggu mereka.
"Neji-kun!" panggil Sakura.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya lelaki itu pada Sakura.
"Ada orang asing yang masuk ke rumahku," suara Sakura masih terdengar gemetar.
"Boleh kami masuk untuk memeriksanya?" tanya Neji.
Sakura mengangguk, ia dan Sasuke kembali ke rumah Sakura bersama Neji dan anggota polisi lainnya.
Para polisi itu mulai memeriksa TKP yang masih berantakan itu, berusaha mencari sidik jari atau petunjuk apapun yang dapat mengarah ke si pelaku. Neji juga meminta keterangan dari Sakura dan Sasuke.
"Apa informasi dari kami sudah cukup?" tanya Sasuke pada Neji.
"Untuk sementara ini cukup, nanti kepolisian akan memanggil kalian sebagai saksi," jawab Neji.
Sasuke mengangguk, "Kalau begitu kami boleh pergi kan?"
"Iya, sepertinya Sakura juga butuh istirahat," jawab Neji,
"Kau punya tempat tujuan untuk beristirahat malam ini, Sakura?" tanya Neji pada gadis yang merupakan sahabat dari Tenten itu.
"Aku belum tahu, mungkin aku akan menginap di rumah sakit untuk sementara waktu," jawab Sakura yang bingung karena tidak tahu harus pergi kemana lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
أدب الهواةSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...