Pagi masih belum beranjak, tapi Ino sudah berkali-kali membunyikan klakson mobilnya di depan apartemen Sakura. Gadis bersurai pink itu tampak bersungut-sungut saat keluar dari apartemen sampai masuk ke dalam mobil Ino. Hari ini ia memang memiliki jadwal untuk memeriksa kesehatan Uchiha Mikoto, dan Ino berbaik hati menawarkan diri untuk mengantar Sakura.
Sebenarnya Sakura lebih senang pergi sendiri, tapi sahabat pirangnya itu tetap memaksa untuk mengantar Sakura, gadis pink itu tahu kalau Ino hanya ingin bertemu dengan Sasuke.
"Berhentilah membunyikan klaksonmu, Pig!" seru Sakura yang sudah tidak tahan dengan kelakuan konyol sahabatnya.
"Kenapa kau lama sekali, Sakura? Kita akan terlambat!" protes Ino.
"Jadwal kunjunganku masih 1 jam lagi, kau datang terlalu cepat, Ino," Sakura masih meninggikan nada suaranya, ia benar-benar sedang kesal.
"Kau tahu kan aku ingin bertemu Sasuke, jadi kita harus cepat," balas Ino.
"Ya Tuhan, kau benar-benar konyol. Aku ke sana untuk bekerja, bukan untuk menjodohkanmu dengan lelaki dingin itu."
"Aku tahu, Sakura. Tapi kau kan bisa melakukannya sekaligus, bekerja sambil menjodohkanku."
"Ah, kau membuatku pusing, Pig!" jerit Sakura frustasi.
Mobil Ino melaju dengan kecepatan tinggi, Sakura sampai berpikir kalau ia dan Ino mungkin saja akan mati karena kecelakaan. Mobil itu akhirnya berhenti tidak jauh dari rumah keluarga Uchiha.
"Kenapa kita berhenti di sini? Bukankah rumah Uchiha masih di depan sana?" tanya Ino sambil mematikan mesin mobilnya.
"Aku ragu, aku tidak pernah mengajak orang lain selama bertugas. Kau yakin ingin ikut masuk?" ucap Sakura ragu.
"Kalau kau mengijinkanku ikut, aku berjanji tidak akan mengganggumu. Tapi kalau kau ragu aku bisa menunggumu di dalam mobil sampai kau selesai," jawab Ino.
"Aku butuh udara segar!" seru Sakura sambil keluar dari dalam mobil.
"Baiklah, aku akan menunggumu di mobil agar kau bisa fokus pada pekerjaanmu, tapi sebagai gantinya kau harus mempertemukanku dengan Sasuke," tambah Ino.
"Bisakah kau berhenti menyebut nama Sasuke? Kau sudah menyebutnya puluhan kali, Ino!" protes Sakura.
"Kau kenapa, sih? Aku kan hanya ingin bertemu dia," tanya Ino.
"Apa yang membuatmu tertarik dengan lelaki menyebalkan itu? Kau tidak mengenalnya, Ino," sahut Sakura.
"Siapa yang kau sebut menyebalkan?"
Sakura tersentak mendengar suara pria dibelakangnya, ia langsung menoleh dan sangat terkejut saat melihat siapa yang berbicara padanya tadi.
"Sa-Sasuke?" tanya Sakura tergagap, ia tidak menyangka lelaki yang sedang ia bicarakan itu kini berdiri dibelakangnya.
"Tadi kau menyebutku menyebalkan, dan mengatakan kalau temanmu tidak mengenalku. Lalu apa kau mengenalku?" tanya Sasuke seraya berjalan maju mendekati Sakura, membuat ia mundur selangkah menjauhi lelaki yang menatapnya dingin itu.
"Ma-maaf, Sasuke-san, aku tidak bermaksud menyebutmu seperti itu. Maafkan aku!" ucap Sakura seraya membungkukkan tubuhnya berkali-kali. Dia sangat menyesal tidak bisa menjaga mulutnya, di tambah lagi sekarang ia berada di lingkungan kediaman Uchiha.
"Kalau begitu apa kau mau lebih mengenalku?" tanya Sasuke dengan tatapan yang sulit diartikan. Sakura merasa lelaki itu sangat tersinggung dengan ucapannya.
"Bukankah kau mau ke rumahku? Ayo, ibuku sudah menunggu!" ucap Sasuke yang lebih terdengar seperti perintah bagi Sakura.
Gadis itu berjalan mengikuti Sasuke, sementara Ino tetap menunggu di mobil agar tidak mengganggu pekerjaan Sakura, lagi pula dia sudah cukup senang bisa melihat Sasuke dan mendengar suaranya, meskipun lelaki itu tidak bicara padanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanficSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...