Sasuke baru saja kembali dari kegiatannya mengintai keadaan di sekitar tempat tinggalnya saat ini, meski merasa sedikit lelah setelah seharian mengawal dua gadis yang menjadi kliennya, ia tetap berkeliling untuk memastikan tidak ada yang mencurigakan di sekitar rumahnya. Tangan Sasuke baru saja hendak meraih hendel pintu saat ia mendengar suara Sakura dari dalam rumah.
"Tenang saja, Naruto-kun, aku akan kembali sebelum larut malam. Lagi pula alat pelacak ini masih menempel di tubuhku, jadi kalian bisa mengetahui dimana posisiku kan," suara Sakura terdengar jelas dari balik pintu.
"Memang benar kami bisa melacakmu, tapi tetap saja aku khawatir. Atau aku akan meminta Sasuke yang menemanimu, dia bisa menjagamu dari jauh," terdengar juga suara Naruto yang tampaknya sedang berdebat dengan Sakura.
Sasuke mengurungkan niatnya untuk masuk, ia berbalik dan bersembunyi di balik dinding pagar. Saat Sakura keluar dan melangkah mendekati pagar, Sasuke muncul berpapasan dengan Sakura yang tampak terkejut dan menghentikan langkahnya. Meski gerakan yang dilakukan Sasuke sudah direncanakan, tapi ia membuatnya terkesan alami.
Kedua mata mereka saling menatap sampai akhirnya Sakura yang menyerah dan membuang pandangannya ke arah lain.
"Mau kemana?" tanya Sasuke dengan ekspresi datarnya.
"A-aku mau mengunjungi k-keluargaku," jawab Sakura, ia terlihat gugup.
"Oh," pemuda itu hanya menjawab singkat.
Sasuke menatap gadis yang masih berdiri didepannya, gadis itu hanya berdiri mematung seperti menunggu sesuatu. Baru saja Sasuke akan membuka mulutnya, tapi gadis itu malah berpamitan pada Sasuke dan membuat pemuda itu hanya menganggukkan kepalanya dan membatalkan niatnya untuk berbicara.
Mereka melangkah berlawanan arah, tetapi Sasuke menghentikan langkahnya sejenak untuk menatap punggung gadis yang sudah berjalan menjauh itu, ada sedikit rasa khawatir yang mengusik hatinya.
🌸 🌸 🌸
"Lama tidak berjumpa ya, Haruno Sakura," ucap pemuda yang memiliki rambut berwarna merah dengan manik berwarna jade.
Raut terkejut di wajah Sakura perlahan berganti menjadi senyuman saat melihat pemuda yang memiliki tato di dahinya, tulisan kanji 'Ai' yang berarti 'cinta'. Pemuda itu kini sudah berdiri tepat didepannya, menatap lembut manik emerald Sakura.
"Mengunjungi Sasori, ya? Apa kau tidak takut malam-malam ada di pemakaman?" tanya pemuda itu.
"Aku merindukannya," jawab Sakura lirih.
"Dia juga pasti merindukanmu, makanya sekarang kau datang ke Suna," pemuda itu mengalihkan tatapannya ke pusara yang bertuliskan nama Sasori.
"Kenapa kau juga ada di sini, Gaara-kun?"
"Mencarimu."
"Mencariku? Kau tahu dari mana kalau aku datang ke Desa Suna?"
"Nenek Chiyo menghubungiku dan mengatakan kalau kau ada di Suna, jadi aku mencarimu, dan tempat pertama yang terpikir olehku adalah tempat ini," jawab pemuda bernama Gaara itu, "kenapa kau tidak menghubungiku?" tambahnya.
"Maaf, aku lupa," jawab Sakura.
"Bisakah kita mencari tempat yang lebih nyaman untuk berbicara? Pemakaman di malam hari aku rasa bukan tempat yang cocok untuk mengobrol," saran Gaara, pemuda itu mengajak Sakura untuk meninggalkan tempat itu.
Keduanya pergi ke sebuah kedai makan yang berada tidak jauh dari sana. Setelah memesan makanan, mereka kembali melanjutkan obrolan yang sempat terputus tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...