Sasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...
Sekelompok gadis tampak sedang duduk menikmati minuman mereka di sebuah kafe, mereka adalah Sakura, Hinata, dan Tenten. Ketiga gadis itu memang sudah bersahabat lama, dan mereka selalu menyempatkan waktu untuk bisa berkumpul seperti hari ini di tengah kesibukan masing-masing.
"Ino!!" Hinata melambaikan tangan pada seorang gadis berambut pirang yang baru saja masuk ke dalam kafe dengan terburu-buru.
"Kau terlambat, Pig!" seru Sakura dengan tatapan kesal pada sahabatnya itu.
"Maafkan aku, Jidat. Di toko bunga sedang ramai sekali tadi," Ino memberi alasan, lalu duduk di samping Sakura.
"Hey, kapan kau akan membuka toko bunga milikmu sendiri?" tanya Tenten sambil meminum mocca shake yang ia pesan tadi.
"Masih dalam proses, nanti aku pasti akan mengundang kalian saat acara pembukaannya," sahut Ino sambil memesan minuman.
"Coba tebak, tadi aku bertemu siapa di jalan?" sambung Ino.
"Laki-laki tampan?" Sakura coba menebak.
"Ah, Jidat, bagaimana kau bisa tahu?"
"Aku mengenalmu sejak sekolah dasar, Pig" sahut Sakura malas.
"Laki-laki mana lagi yang kau sebut tampan? Bukankah hampir semua laki-laki di Tokyo kau bilang tampan?" cibir Tenten, sementara Hinata hanya tertawa mendengar ucapan teman-temannya yang menggoda gadis dari keluarga Yamanaka itu.
"Hey, kali ini berbeda, dia benar-benar tampan. Tatapan matanya tajam dan langsung membuat jantungku berdebar," Ino membayangkan pertemuannya dengan lelaki asing itu sebelum ia masuk ke dalam kafe tadi.
"Naruto-kun!" gumam Hinata sambil melihat ke arah pintu kafe yang baru saja terbuka.
Dari arah pintu terlihat beberapa pria yang berjalan masuk, mereka berjalan berurutan dipimpin oleh lelaki tinggi berambut kuning, diikuti lelaki berkulit putih dengan model rambut raven dan laki-laki yang rambutnya di ikat ke belakang seperti nanas. Pandangan lelaki berambut kuning bertemu dengan manik Lavender Hinata yang sejak tadi terus memperhatikannya.
"Halo, Hinata-chan!" sapa lelaki itu sambil berjalan menghampiri tempat duduk Hinata yang ada di dekat jendela.
"Ha-halo, Naruto-kun!" balas Hinata yang tampak gugup.
"Wah, ada Tenten juga?" komentar lelaki berambut nanas yang berdiri di belakang Naruto.
Tenten hanya mengangkat tangannya membalas sapaan para lelaki itu. Sementara Sakura dan Ino hanya saling menatap bingung, karena sepertinya hanya mereka berdua yang tidak mengenal para lelaki itu.
"Iya, ini Ino dan Sakura," sahut Hinata seraya memperkenalkan kedua sahabatnya. Keduanya menoleh untuk memperkenalkan diri.
"Halo, aku Haruno Sakura/aku Yamanaka Ino, salam kenal!" ucap kedua gadis itu kompak dan nyaris bersamaan.
Tapi Sakura langsung membelalakan matanya saat melihat laki-laki yang berdiri di belakang Naruto, lelaki itu hanya menatap dingin ke arah Sakura.
"Halo, aku Nara Shikamaru!" ucap lelaki berambut nanas itu memperkenalkan diri, sementara lelaki berambut hitam yang berdiri di sampingnya hanya diam.
"Namaku Uzumaki Naruto, tapi kalian cukup memanggilku Naruto saja," ucap Naruto seraya tersenyum lebar, "hey, kenapa kau tidak memperkenalkan dirimu, Sasuke?" tanya Naruto sambil menyenggol lengan lelaki itu.
"Ah, dia Uchiha Sasuke," ucap Tenten pada teman-temannya.
Dia benar-benar Uchiha Sasuke? Kenapa aku bisa bertemu lagi dengannya? batin Sakura lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
"Kalian mau bergabung dengan kami?" tanya Ino yang tampak bersemangat.
"Boleh...,"
"Tidak, kami akan duduk di tempat lain saja," potong Sasuke lalu berjalan menuju meja kosong di sudut ruangan.
Naruto hanya bisa merengut kesal karena temannya itu sudah memotong kalimatnya, ia dan Shikamaru akhirnya mengikuti Sasuke yang sudah duduk. Sementara para gadis hanya bisa memperhatikan mereka tanpa berkomentar apapun.
"Hinata, kau mengenal mereka semua?" tanya Ino yang sudah sangat penasaran.
"Iya, mereka teman-teman Kak Neji. Kadang mereka juga datang ke rumah untuk mengunjungi orangtuaku," sahut Hinata.
"Tenten, kenapa kau juga bisa mengenal mereka?" Ino beralih menatap Tenten.
Baru saja gadis yang memiliki rambut bergaya Cina di kedua sisi kepalanya itu ingin menjawab, tetapi Sakura langsung mengambil kesempatan itu.
"Apa kau bodoh? Tenten itu tunangan Neji, tentu saja dia juga mengenal teman-temannya," jawab Sakura yang gemas dengan pertanyaan bodoh dari Ino.
"Ah, iya juga. Kenapa kau tidak pernah bilang kalau kau mengenal pria tampan itu?" tanya Ino yang tampaknya penasaran dengan salah satu dari lelaki tadi.
"Ya ampun, Ino. Pria tampan mana yang kau bicarakan?" tanya Tenten.
"Tentu saja laki-laki tampan yang memakai jaket hitam tadi, dia sangat cool," sahut Ino seraya mengarahkan pandangannya pada Sasuke yang duduk di sudut ruangan bersama dua orang temannya.
Sakura hanya memutar bola matanya bosan, membuat Hinata dan Tenten tertawa melihat ekspresi Sakura. Sementara Ino tampak tidak peduli dengan sikap sahabatnya itu, ia terus memperhatikan lelaki pemilik manik onyx itu.
Sementara di meja Naruto, dkk
"Dimana Kiba? Kemarin dia yang mengajak kita bertemu di sini kan?" tanya Shikamaru yang mulai bosan.
"Katanya dia hampir sampai...." Ucapan Naruto belum selesai tiba-tiba seseorang menghampiri meja mereka dan tampak terengah-engah.
"Maaf, maaf, aku terlambat," ucap lelaki itu sambil membungkuk.
"Yeah, kalau telat 5 menit lagi kau pasti tidak akan menemukan kami di sini," cibir Shikamaru.
"Iya, aku minta maaf. Tadi Akamaru sakit, jadi aku harus membawanya ke dokter hewan," jelas lelaki bernama Kiba itu.
"Hey, sudahlah. Kita harus menikmati hari libur ini dengan baik," kata Naruto.
"Kapan kita akan diberikan tugas lagi, Sasuke?" tanya Shikamaru.
"Entahlah, Itachi belum mengatakan apa-apa."
Ketiga lelaki itu hanya menganggukkan kepala mendengar jawaban sang ketua tim. Itu berarti mungkin liburan mereka akan sedikit lebih lama, mereka memang membutuhkan liburan setelah satu bulan lebih mereka menjalankan misi.
Naruto, Shikamaru, dan Kiba tampak asyik berbincang ringan dan sesekali melontarkan lelucon yang membuat mereka tertawa. Namun, sepertinyaSasuke memiliki kegiatan yang berbeda. Sejak tadi ia memang mencuri pandang kearah tempat duduk Sakura dan teman-temannya. Keempat gadis itu memang sedikit berisik, tapi sepertinya bukan itu alasan putra kedua Uchiha itu sesekali menatap ke arah mereka, ada seseorang yang mulai menarik perhatiannya, ia tidak memiliki perasaan apa-apa pada sang gadis, hanya ingin menatapnya saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
--------------------------------------------------------- Halo, Apa menurut kalian ceritanya menarik? Tolong vote & komennya ya Terima kasih 😊