Sasuke berusaha mencari si stalker yang menghilang di keramaian pasar, tampaknya orang itu sengaja berlari ke sana agar ia bisa dengan mudah bersembunyi dan membaur dengan para pengunjung sehingga Sasuke sulit untuk menemukannya.
"Dia pasti sengaja melarikan diri ke sini agar sulit untuk di kejar, sial!!" Sasuke tampak geram, ia menyesal karena sempat lengah sehingga targetnya itu berhasil kabur.
"Tidak ada CCTV di sekitar sini, bagaimana aku bisa melacaknya?" gumam Sasuke sambil berjalan kembali ke mobilnya.
Setelah berada di mobil, Sasuke mengambil ponselnya dari dalam saku jaketnya lalu menghubungi seseorang.
"Halo, Sakura," ucapnya.
"Apa besok kau ada waktu? Ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu," ucapnya lagi setelah Sakura menjawab teleponnya.
"Hmm, kalau besok sepertinya aku tidak bisa karena sudah ada janji dengan temanku," sahut Sakura.
"Begitu, ya? Baiklah aku akan menghubungimu lagi nanti," jawab Sasuke lalu mengakhiri teleponnya.
Setelah mengakhiri teleponnya dengan Sakura, Sasuke masih tampak gelisah, ia mengetukkan jari-jarinya di setir mobil. Di tengah kegelisahannya itu dia melihat seseorang yang kembali menarik perhatiannya. Dengan cepat ia keluar dari mobil dan berjalan menghampiri seseorang yang juga tampak baru keluar dari mobil yang terparkir di depan Konoha Hospital.
"Kau ... Sai, kan?" tanya Sasuke.
"Ah, halo Sasuke-san, lama tidak bertemu, ya," sapa pemuda berkulit pucat yang tersenyum pada Sasuke.
"Bisa kita bicara sebentar?"
"Ada apa?"
"Apa hubunganmu dengan Sakura?" tanya Sasuke.
"Hubunganku dengan Sakura? Kenapa tiba-tiba kau ingin tahu?"
"Jawab saja pertanyaanku."
"Hubungan kami cukup dekat. Lalu apa hubunganmu dengan Sakura? Sepertinya akhir-akhir ini aku sering melihatmu bersamanya?"
"Kau mengikuti kami?"
Sai tertawa mendengar pertanyaan Sasuke, "Kenapa kau berpikir begitu?"
"Karena aku melihat kau beberapa kali mengikuti Sakura. Apa yang ingin kau lakukan padanya?" Sasuke melihat Sai dengan tatapan dingin.
"Hey, hey, kenapa nada bicaramu seperti itu? Orang lainbisa salah paham dan mengira aku ini stalker kan," sahut Sai yang masihmemasang wajah tersenyum yang aneh.
"Kenapa kau mengikuti Sakura? Apa yang ingin kau lakukan padanya?" Sasuke mengulang pertanyaannya, kali ini penuh dengan penekanan di setiap kalimatnya.
"Jangan menuduhku begitu, kita ini baru saling kenal, bukannya tidak sopan kalau kau menuduh seseorang sembarangan tanpa bukti?"
"JAWAB PERTANYAANKU!!!!" hardik Sasuke yang sudah mulai kehilangan kesabarannya.
"Hahahaha! Sepertinya kau penasaran sekali, ya?" Sai tertawa kencang, sepertinya ia memang tidak merasa terintimidasi oleh Sasuke.
Akhirnya pemuda Uchiha itu gagal menahan kesabarannya yang memang sudah siap meledak seperti bom waktu. Di tariknya kerah kemeja Sai hingga kini jarak wajah mereka semakin dekat, sementara tangannya yang satu lagi sudah terkepal erat dan siap untuk melayangkan tinju ke wajah Sai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
Fiksi PenggemarSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...