Satu minggu berlalu sejak pertemuan Sakura dengan Sasuke, tapi Sakura masih belum bisa memberikan jawaban atas pernyataan cinta Sasuke. Bayang-bayang masa lalu saat ia kehilangan Sasori dan kedua orangtuanya terus mengganggu Sakura, membuat ia takut untuk memulai hubungan serius lagi karena trauma kehilangan yang begitu dalam.
Di tambah lagi perasaan cintanya pada Sasori masih belum pudar meski mereka sudah sangat lama berpisah. Namun, Sakura juga sadar kalau kehadiran Sasuke di dalam hidupnya seperti angin segar yang sudah lama tidak ia rasakan. Dan kini ia terjebak di dalam dilema.
"Hey, kau sedang memikirkan apa? Sampai melamun begitu," tegur Tenten saat Sakura hampir saja menabraknya ketika sedang berjalan di lorong rumah sakit.
Sakura tersentak, "Ah, maaf, Tenten. Aku sedikit melamun."
"Hati-hati, jangan melamun lagi, nanti kau malah menabrak orang lain."
"Iya, sepertinya aku akan kembali ke ruanganku saja untuk istirahat," sahut Sakura seraya tersenyum malu.
"Baiklah, aku pulang duluan, shift ku hari ini sudah selesai."
Sakura mengangguk, "Hati-hati, Tenten!"
Ia melanjutkan perjalanannya menuju ruangannya sendiri, Sakura merasa tubuhnya lelah dan ingin pulang, tapi ia masih memiliki satu jadwal operasi lagi hari ini.
Ting!
Sakura langsung masuk ke dalam lift saat pintunya terbuka, seorang laki-laki juga ikut masuk ke dalam lift. Sakura melirik sekilas ke arah laki-laki yang berdiri di belakangnya, laki-laki itu memakai topi dan masker, kepalanya juga terus menunduk.
Tiba-tiba laki-laki itu menyergap tubuh Sakura dari belakang dan menempelkan tubuhnya ke Sakura ketika pintu lift tertutup. Sakura berusaha melawan dan mendorong tubuh laki-laki itu hingga membentur dinding lift. Tapi pria itu tidak menyerah, dia kembali menyerang Sakura, memeluknya dengan kasar dan berusaha mencium Sakura.
"Aku menyukaimu, Dokter! Bau tubuhmu harum sekali."
Sakura merinding mendengar ucapan laki-laki yang mencoba melecehkannya itu. Ia menekan tombol pintu dengan panik agar segera terbuka, tapi laki-laki itu terus berusaha untuk menyentuh tubuhnya.
Ting!
Bersamaan dengan bunyi pintu lift yang terbuka, Sakura melihat ada seseorang yang menendang laki-laki yang menyerangnya. Lalu dengan cepat ia juga merasakan tangannya di tarik keluar oleh seseorang.
"Kau tidak apa-apa?"
Sakura yang masih syok berusaha mendorong orang yang sudah menariknya keluar tadi.
"Sakura, tenanglah, ini aku!"
Sakura melihat Sasuke yang kini sedang merangkulnya, ia merasa kekuatannya hilang sesaat dan kedua kakinya lemas, untung saja Sasuke masih menahan tubuhnya agar tidak jatuh.
"Tunggu di sini!" ucap Sasuke, ia menahan pintu lift yang hampir menutup lalu menarik laki-laki yang tadi menyerang Sakura dari dalam lift.
Ia menarik kerah lelaki itu, mendorongnya ke dinding lalu memukulnya berulang kali. Tindakan Sasuke itu menimbulkan keributan yang menarik perhatian orang lain. Beberapa perawat laki-laki datang bersama petugas keamanan untuk memisahkan keduanya. Setelah mendengar penjelasan dari Sasuke, akhirnya laki-laki yang sudah babak belur itu di bawa oleh petugas keamanan.
"Kau tidak apa-apa, Sakura?" tanya Sasuke yang langsung menghampiri Sakura yang masih terduduk lemas.
Gadis itu mengangguk, tapi sorot matanya masih menunjukkan ketakutan, ia sangat terkejut dengan kejadian yang baru saja ia alami. Sasuke membantu Sakura untuk berjalan ke ruangannya, ia juga mengambilkan air minum agar sang gadis bisa lebih tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...