Sakura menghubungi seseorang, ia yakin orang ini pasti bisa membantunya.
"Halo, Kabuto-senpai. Apa kabar?"
"Halo, Haruno-san! Sudah lama aku tidak mendengar suaramu. Kabarku baik," jawab pria yang di telepon oleh Sakura.
"Senpai, apa kau masih bekerja dengan Orochimaru-sama?"
"Iya, tentu saja. Ada apa? Kau butuh bantuan?"
"Iya, dan aku pikir saat ini hanya senpai yang bisa membantuku."
Sakura menjelaskan masalahnya pada Kabuto, seniornya di rumah sakit dulu waktu ia baru memulai masa residennya. Laki-laki yang ia kenal bernama Kabuto Yakushi itu adalah murid dari Orochimaru yang merupakan seorang profesor sekaligus rekan kerja dari Tsunade, guru Sakura.
Setelah menjadi seorang dokter spesialis racun, Kabuto tidak bekerja di rumah sakit seperti Sakura, dia lebih memilih untuk ikut gurunya ke sebuah desa kecil dan membangun sebuah laboratorium penelitian kecil di sana.
Sedangkan Orochimaru adalah seorang dokter berbakat yang sangat jenius, ia mendapatkan gelar profesornya di usia muda. Sejak awal dokter lelaki yang menjadi sahabat sekaligus rekan kerja dari Tsunade itu sudah memiliki ketertarikan pada racun dan hidup abadi, dia sering melakukan penelitian dan eksperimen ilegal pada mayat atau hewan hidup.
Ketertarikannya itu lama-lama berubah menjadi obsesi gila, dan hal itu membuat hubungannya dengan Tsunade menjadi renggang dan ia di paksa keluar dari rumah sakit tempatnya bekerja. Akhirnya ia dan muridnya, Kabuto, memilih untuk tinggal di desa pelosok dan membangun fasilitas seperti laboratorium untuk melanjutkan penelitiannya.
Meski begitu, mereka tidak pernah melakukan kejahatan seperti pembunuhan. Alasan itu juga yang membuat Sakura tetap menjaga hubungan baiknya dengan senior dan teman dari gurunya itu.
Dan kali ini Sakura meminta bantuan pada Kabuto untuk meneliti kandungan racun yang sudah di buat oleh Akatsuki dan berharap bisa menemukan obat penawarnya.
"Sekarang aku tinggal menunggu kabar dari Kabuto-senpai," Sakura berbicara sendiri sambil menatap layar komputernya.
🌸🌸🌸
Sakura buru-buru menaiki bus yang baru saja berhenti di halte, hari ini ia akan bertemu dengan Tenten dan Hinata. Dia sudah berjanji akan menemani Tenten untuk mencoba gaun yang akan dia pakai saat hari pernikahannya dengan Neji nanti.
"Sakura!!"
Sakura langsung menghampiri Hinata yang memanggilnya ketika ia sampai. Di sana sudah ada Ino, mereka menunggu Tenten yang sedang mencoba gaunnya di dalam ruang ganti.
Tak lama kemudian Tenten tampil dengan gaun pernikahan yang sangat indah. Sebuah gaun pengantin berwarna sky blue dengan gaya lengan off the shoulder dan hiasan Applique elegan. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan senyum bahagia yang terukir di wajahnya.
"Wah, kau cantik sekali, Tenten!" seru Ino yang terlihat kagum dengan penampilan sahabatnya itu.
"Benarkah?" tanya Tenten yang tersenyum malu.
"Iya, itu benar. Semua mata pasti akan tertuju padamu nanti," Sakura ikut menimpali pujian dari Ino.
"Kakakku sangat beruntung bisa menikah denganmu," Hinata juga ikut memuji calon kakak iparnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...