Sakura mengejapkan matanya beberapa kali, kedua maniknya mengamati keadaan di sekitarnya.
"Kau sudah bangun?" suara itu langsung mengalihkan atensi Sakura.
"Kenapa aku ada di sini?" tanya Sakura.
"Apa kau tidak ingat? Tadi kau pingsan," jawab gadis yang sejak tadi duduk di sisi ranjang Sakura.
Sakura mencoba mengingat apa yang terjadi, ia mencoba merangkai potongan ingatan yang terlintas di kepalanya. Perlahan ia mulai mengingat kejadian beberapa jam yang lalu, ia ingat saat mengobati seorang pasien yang terluka parah tiba-tiba kepalanya terasa sakit, tapi ia masih mengabaikannya. Selesai mengobati pasien itu ia pergi keluar klinik, ingatannya hanya berhenti sampai di situ, ia tidak bisa mengingat kejadian setelah itu.
"Ah, mungkin aku kelelahan," ucap Sakura lalu mencoba untuk duduk.
"Kalau lelah seharusnya kau beristirahat, bukannya memaksakan diri seperti itu. Sejak kita datang kemarin sampai hari ini kau belum tidur kan?" Sakura hanya memejamkan mata saat sahabatnya itu mengomelinya.
"Kau tahu, betapa paniknya Shizune-senpai waktu mendengar kau jatuh pingsan. Kau seorang dokter, tapi malah tidak bisa menjaga kesehatan sendiri."
"Iya, aku tahu. Bisakah kau berhenti mengomel?" sahut Sakura.
"Ini, kau harus makan dan meminum obatnya. Cepatlah sehat, kita masih sangat sibuk," perintah gadis yang berprofesi sebagai perawat itu.
Sakura menerima piring yang berisi makanan yang diberikan oleh Tenten. Ia makan dengan lahap, perutnya memang sudah terasa lapar sejak tadi.
"Hey, Saki, sejak kapan kau dekat dengan Sasuke?"
"Apa maksudmu?" tanya Sakura sambil menikmati makanannya.
"Aku memang tidak melihatnya secara langsung, tapi aku dengar dari cerita teman-teman yang lain katanya Sasuke yang menangkapmu saat kau jatuh pingsan tadi."
"Hah? Sasuke yang menolongku?"
"Iya, yang aku dengar memang begitu. Memangnya kau tidak ingat?"
"Eh, Senpai. Kau sudah sadar?" tanya seorang perawat yang tampaknya lebih muda dari mereka berdua.
"Ah, kebetulan sekali. Taguchi-chan, tadi kau melihat saat Sakura jatuh pingsan kan?" tanya Tenten antusias.
"Maksudmu adegan pingsan yang seperti di film-film itu? Tentu saja aku melihatnya, aku bahkan masih ingat dengan jelas," jawab perawat itu.
"Hey, apa maksudmu? Adegan apa?" tanya Sakura yang mulai salah tingkah, ia kembali berusaha mengingat kejadian sebelum ia pingsan.
"Baiklah, aku akan menceritakannya lagi. Tenten-senpai, tolong kau berperan sebagai Sakura-senpai, ya," gadis bernama Taguchi itu memulai reka adegan saat Sakura jatuh pingsan.
"Jadi, awalnya Sakura-senpai yang baru selesai mengobati pasien berjalan keluar, tapi tiba-tiba dia seperti kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Kejadiannya sangat cepat, tiba-tiba ada seorang lelaki yang menahan tubuhnya sebelum benar-benar jatuh. Ah, itu benar-benar adegan yang romantis," Taguchi memeragakan satu per satu adegan sambil tetap bercerita, bahkan ia dan Tenten meniru posisi Sasuke yang merangkul Sakura sebelum gadis itu pingsan.
"Hey, hentikan! Itu tidak benar, kau berlebihan!" seru Sakura, wajahnya kini sudah memerah sempurna.
"Aku tidak berbohong, kejadiannya memang seperti itu. Sayangnya aku tidak sempat merekam adegan itu. Lalu laki-laki itu mengangkat tubuh Sakura-senpai seperti ini dan memintaku untuk memanggil dokter untuk memeriksa keadaanmu, Senpai," Taguchi mengakhiri ceritanya dengan kedua tangannya yang masih mengangkat Tenten saat mencontohkan bagaimana Sasuke yang mengangkat tubuh Sakura ala bridal style.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...