37. END ?

1K 90 19
                                    

Waktu terasa begitu lama berlalu, Hinata dan teman-temannya masih cemas menunggu kabar tentang keadaan Sakura. Begitu juga dengan Sasuke dan Naruto yang enggan untuk meninggalkan rumah sakit dan masih ikut menunggu bersama para sahabat Sakura.

Tsunade dan beberapa perawat terlihat keluar sambil mendorong brankar dengan Sakura yang masih belum sadar. Dokter wanita paruh baya itu tampak lelah, tapi ia ikut membawa Sakura kembali ke kamar rawatnya. Hinata dan teman-temannya mengikuti di belakang, kekhawatiran masih tampak jelas di wajah mereka.

"Bagaimana keadaan Sakura, Tsunade-sama?" tanya Hinata ketika mereka sudah memindahkan Sakura ke kasur rumah sakit.

"Masa kritisnya memang sudah lewat, tapi ia masih belum sadar," jawab Tsunade sambil mengatur selang infus yang terhubung ke tubuh Sakura.

"Sebenarnya apa yang terjadi padanya, Tsunade-sama?" kali ini ganti Sasuke yang bertanya.

"Ia mengalami serangan jantung lagi, dan kali ini kami hampir kehilangan dia. Sakura sempat mengalami henti jantung."

Semua orang yang ada di tempat itu terkejut mendengar jawaban dari Tsunade. Mereka tahu henti jantung adalah kondisi medis yang sangat serius, bahkan tidak sedikit yang meninggal setelah mengalami kondisi tersebut.

"Lalu apa dia akan baik-baik saja? apa ada kemungkinan Sakura akan mengalami serangan jantung lagi?" tanya Ino yang matanya sudah sembab karena menangis sejak tadi.

"Aku tidak bisa menjaminnya. Tapi tim dokter akan terus mengawasi perkembangan kondisi Sakura. Semoga dia bisa segera sadar," ucap Tsunade

Setelah memastikan kondisi Sakura sudah stabil, Tsunade meninggalkan kamar rawat, tapi teman-teman Sakura masih tetap berada di sana. Ino bahkan bertekad untuk tidak meninggalkan Sakura sama sekali, ia sangat takut kejadian hari ini akan terulang lagi.

"Kita akan tetap bergantian menjaga Sakura, kau juga tidak boleh memaksakan dirimu, Ino," ucap Tenten.

"Iya, aku mengerti. Tapi sekarang biarkan aku saja yang menjaga Sakura," sahut Ino seraya membasuh wajah Sakura dengan handuk basah.

"Baiklah. Setelah tugasku selesai aku akan menggantikanmu untuk menemani Sakura," jawab Tenten.

Ino mengangguk, lalu Hinata dan Tenten juga meninggalkan kamar Sakura untuk kembali melanjutkan tugas mereka sebagai perawat.

"Apa kalian berdua tidak ada pekerjaan?" tanya Ino pada Naruto dan Sasuke yang masih berada di ruangan itu.

"Ayo, Sasuke. Kita juga harus pergi, tadi Itachi meminta kita untuk berkumpul di markas," ucap Naruto.

"Sebentar."

Sasuke mendekati ranjang Sakura, menatap wajah cantik yang sedang tertidur itu. Rasa khawatirnya belum sepenuhnya hilang, mimpi buruk itu juga masih membekas di ingatan Sasuke. Namun, ia juga tahu kalau ada tugas yang tidak bisa ia abaikan.

"Aku pergi dulu, Sakura. Tapi aku akan datang lagi, dan aku harap saat itu kau sudah membuka matamu," batin Sasuke sambil memegang tangan Sakura.

"Ayo, kita pergi, Naruto!" Setelah berpamitan kedua pria itu pergi.

🌸🌸🌸

Satu bulan sudah berlalu, tapi Sakura masih juga belum menunjukkan tanda-tanda untuk bangun. Meski belum ada perkembangan dari kondisi Sakura, tapi teman-teman dan Tsunade tidak pernah menyerah untuk mencari cara menyembuhkan Sakura. Mereka yakin kalau saat ini Sakura juga sedang berusaha mencari jalan untuk kembali hidup.

Destiny of Love 🌸Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang