Pagi hari suasana di Konoha Hospital sudah ramai, mereka membicarakan tentang bencana alam yang baru saja terjadi di Desa Taki yang letaknya tidak terlalu jauh dari Tokyo. Desa kecil ini mengalami gempa bumi semalam dengan skala kerusakan yang cukup parah. Tsunade selaku pimpinan tertinggi di rumah sakit itu mendapat perintah dari pemerintah pusat untuk mengirimkan beberapa dokter dan perawat yang akan menjadi relawan di daerah bencana, karena hanya rumah sakit itu yang letaknya paling dekat dengan Desa Taki. Itu sebabnya sejak pagi Tsunade sudah memanggil beberapa dokter dan perawat untuk berkumpul di aula pertemuan, ia akan membentuk tim relawan.
Ada 7 orang yang akan di kirim ke Desa Taki, terdiri dari 3 orang dokter dan 4 orang perawat. Sakura duduk di samping Tenten, mereka berdua terpilih untuk menjadi relawan, dan saat ini mereka sedang mendengarkan penjelasan dari sang direktur.
"Baiklah, aku rasa penjelasannya sudah cukup jelas. Dan untuk tugas kali ini aku menunjuk Shizune untuk menjadi ketua tim. Itu artinya dia bertanggung jawab atas perintah dan segala prosedur keselamatan yang akan kalian lakukan selama menjadi relawan," jelas Tsunade sebelum mengakhiri rapat pagi itu,
"Kalian akan bertugas selama 1 minggu, tapi keputusan ini masih mungkin berubah tergantung kondisi dan keadaan di lapangan," tambah Tsunade.
Setelah semua relawan medis yang sudah di tunjuk itu menerima surat tugas, mereka kembali ke tempat masing-masing untuk bersiap.
"Apa yang akan kau siapkan, Sakura?" tanya Tenten saat mereka kembali ke ruang UGD.
"Hanya pakaian dan perlengkapan medis seperti biasa, lagi pula tadi Tsunade-sama sudah memberitahu kita kalau semua kebutuhan medis termasuk obat dan peralatannya akan disiapkan dari rumah sakit," sahut Sakura.
"Benar juga, tapi ini pertama kalinya aku bertugas di luar rumah sakit. Apa itu menyenangkan?"
"Ya kau bisa menganggapnya begitu karena bekerja di luar lingkungan rumah sakit, tapi melihat banyak korban terluka dan bangunan-bangunan yang rusak aku rasa bukan hal yang menyenangkan," jawab Sakura sambil mengemas beberapa barangnya.
"Aku cukup terkejut waktu menerima kabar dari Shizune-senpai semalam, kalau aku juga di tunjuk menjadi relawan. Aku pikir Hinata yang akan mendapat tugas ini," Tenten berkata sambil ikut menyiapkan perlengkapannya.
Semalam direktur Konoha Hospital, Senju Tsunade, memang sudah membuat daftar anggota relawan yang akan di kirim ke Desa Taki, dan sudah menginformasikannya pada semua calon relawan sehingga saat pagi mereka sudah bersiap dan tinggal menunggu instruksi lebih lanjut.
Ketujuh relawan Konoha Hospital berangkat siang hari dengan kendaraan operasional rumah sakit, perjalanan menuju Desa Taki memakan waktu 4 jam. Dan setelah tiba di Desa Taki hati mereka mencelos melihat desa yang dulunya memiliki pemandangan indah dengan penduduk yang ramah, kini berubah.
Banyak bangunan yang rusak dan hancur akibat gempa, terdengar teriakan-teriakan memilukan dari korban-korban yang terluka, para relawan yang sudah datang lebih dulu tampak sibuk mencari korban dan membawanya ke satu-satunya klinik yang ada di desa itu.
"Kalian sudah tiba?" seorang pemuda bertubuh tinggi dan berseragam polisi menghampiri rombongan dari Konoha Hospital.
"Iya, kami baru saja sampai, Neji-san," jawab Shizune, pemuda yang bernama Neji itu mengangguk.
"Baiklah, aku akan mengantar kalian ke klinik," ucap Neji seraya memimpin rombongan tim medis menuju klinik yang menjadi tempat perawatan semua korban gempa bumi sebelum di bawa ke rumah sakit.
Ketujuh orang dari Konoha Hospital beserta Neji berhenti di depan sebuah bangunan yang tidak terlalu besar, situasi di tempat itu tidak terlalu berbeda dengan lokasi bencana. Terdengar jeritan orang yang kesakitan atau menangis karena kehilangan keluarganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...