Pemuda bernama Dei itu keluar meninggalkan Sakura sendiri, untuk sesaat Sakura merasa bisa bernapas normal karena sejak tadi suasana yang tegang membuat ia sulit untuk bernapas, keringat dan air mata juga masih belum kering di wajah cantiknya.
Tak lama kemudian, Dei datang bersama seorang pria yang sejak awal membantu Sakura. Sakura mengamati sosok pria itu dari ujung kepala hingga kaki, ia semakin yakin kalau orang ini adalah pria yang dia kenal.
"Kenapa kalian tidak saling bicara? Apa kalian bisa bicara lewat pikiran?" tanya Dei yang memperhatikan pertemuan Sakura dengan pria itu, tapi keduanya malah sama-sama diam.
"Tinggalkan kami sebentar," ucap pria itu pada Dei.
"Kenapa? Apa ada rahasia yang ingin kalian bicarakan?"
"Pergi saja selagi aku masih bicara baik-baik padamu!" perintah pria itu.
"Baiklah, baiklah. Aku akan pergi, jadi silakan kalian bicara berdua," ucap Dei lalu meninggalkan ruangan itu.
Pria yang masih memakai masker itu menutup pintu untuk memastikan hanya ada mereka berdua di ruangan itu.
"Katanya kau ingin bertemu denganku, ada apa?" tanya pria itu.
"Kenapa kau tidak membuka masker itu? kau tidak perlu menutupinya lagi, Sai," ucap Sakura.
Sementara di tempat lain,
Sasuke bersama Kiba sudah menyusun rencana untuk menyelamatkan Sakura, dan dengan terpaksa akhirnya Sasuke juga melibatkan Gaara dalam misi itu karena ia tahu orang itu pasti akan berbuat lebih gila kalau dia tidak mengajaknya.
Sedangkan misi pengawalan untuk Orochimaru akan dilakukan oleh Naruto dan Temari yang dibantu oleh beberapa personel kepolisian dengan menggunakan helikopter. Dengan rencana ini mereka jadi bisa menjalankan 2 misi penting sekaligus.
Dengan kecepatan tinggi Gaara mengemudikan mobil yang ia tumpangi bersama Sasuke dan Kiba menuju alamat yang tertulis di kertas yang ditemukan oleh Kiba. Mereka terus berharap agar tidak terlambat, mengingat lawan yang menculik Sakura adalah Akatsuki yang terkenal dengan kesadisannya.
Kembali ke tempat Sakura,
Pria itu membuka masker yang selama ini menutupi setengah wajahnya, dan tampaklah wajah tirus dengan kulit pucat yang menatap Sakura. Meski sudah menduganya, tapi tetap saja ia terkejut saat melihat wajah pria itu.
"Kau ... benar-benar Sai yang aku kenal?" tanya Sakura.
Pria itu diam, kepalanya tertunduk.
"Bicaralah, Sai! Jelaskan padaku apa maksud semua ini? Kenapa kau ada di sini bersama mereka?" Sakura terus bertanya pada Sai.
Pria itu berjalan mendekat dan mengusap sudut bibir Sakura yang terluka, dengan lembut ia membersihkan darah yang mulai mengering itu. Tatapan sendunya menatap wajah Sakura yang masih merah akibat di tampar oleh ketua Akatsuki itu.
"Maaf, maafkan aku, Sakura."
"Tidak, bukan itu yang ingin aku dengar. Aku ingin kau menjawab pertanyaanku," sahut Sakura tegas.
Sai tampak mengambil napas panjang sebelum ia menjawab pertanyaan Sakura. Lalu ia mulai bercerita dari awal pertemuan mereka yang ternyata memang sudah direncanakan. Sebenarnya Sai adalah salah satu anggota Akatsuki yang bertugas untuk mendekati Sakura untuk mencari tahu dimana Sasori menyimpan semua data hitam yang berisi nama-nama para pejabat yang terkait dengan kelompok mafia itu.
Awalnya pemuda itu bukanlah orang yang jahat, ia terjebak bersama Akatsuki karena andil sang ayah, Danzo Shimura yang menjabat sebagai menteri pertahanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
FanfictionSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...