Beberapa tahun yang lalu
Seorang gadis dengan surai panjang berwarna merah muda tampak berjalan tergesa-gesa menyusuri lorong rumah sakit, matanya melihat ke kanan-kiri dan sesekali melihat ke ponsel yang ia pegang. Ia seperti sedang mencari sesuatu hingga tidak memperhatikan jalan, lalu tiba-tiba,
Bruk!
Gadis itu jatuh terduduk, ia merasakan bokongnya sakit karena membentur lantai rumah sakit, dia sadar sudah menabrak seseorang di depannya. Sementara pemuda yang di tabrak oleh Sakura hanya sedikit terhuyung ke belakang.
"Kau tidak apa-apa?" tanya pemuda itu sambil mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu.
Gadis yang memiliki warna mata hijau emerald itu menatap pemuda yang membungkukkan tubuhnya, ia meraih tangan pemuda itu untuk membantunya berdiri.
"Maaf, maafkan aku. Aku tidak sengaja!" seru gadis itu, ia berulang kali membungkukkan badannya sambil terus mengucapkan maaf sampai tangan pemuda itu menghentikannya.
"Apa kau tidak apa-apa, Dokter?" tanya gadis itu setelah menyadari sosok yang ia tabrak memakai jas dokter lengkap dengan stetoskop yang ia kalungkan di lehernya.
Pemuda itu mengangguk, "Apa kau terluka, Nona?" tanyanya.
"Tidak, aku baik-baik saja. Tolong maafkan kecerobohanku," sahut Sakura yang masih terlihat panik.
Pemuda itu tersenyum, ia berjongkok lalu memunguti buku-buku yang masih berserakan di lantai. Gadis itu tersentak melihat apa yang dilakukan oleh dokter muda itu, ternyata sejak tadi dia lupa kalau buku-bukunya juga ikut terjatuh bersamanya.
"Ini milikmu, lain kali berhati-hatilah. Bisa bahaya kalau kau seperti ini di jalan raya," ucap pemuda itu seraya memberikan setumpuk buku yang sudah ia kumpulkan pada gadis yang hanya menatapnya malu itu.
"T-terima kasih, aku akan lebih berhati-hati," jawab gadis itu.
"Sepertinya kau sedang kebingungan, apa ada yang bisa aku bantu?"
Sang gadis menatap pemuda itu, ia ragu, tapi akhirnya ia mengangguk dan berharap dokter muda itu bisa membantunya.
"Maaf, aku sedang mencari ruangan B, apa Anda tahu?"
"Ruang B? Itu bukan ruangan untuk pasien. Apa kau siswa praktek?" tanya pemuda itu yang ingat kalau ruangan yang dimaksud adalah ruangan yang biasa digunakan oleh mahasiswa dari jurusan kedokteran untuk melakukan praktek anatomi tubuh.
"Iya, aku mahasiswa dari Universitas Konoha yang akan mengikuti praktek bedah di rumah sakit ini," jawab gadis itu.
"Oh, jadi kau calon dokter? Aku akan mengantarkanmu ke ruang B," ucap pemuda itu lalu berjalan di depan gadis yang mengikutinya di belakang.
"Siapa namamu?" tanya pemuda itu, ia memperlambat langkahnya hingga sejajar dengan gadis bertubuh ramping di sampingnya.
"Sakura, Haruno Sakura. Nama Anda siapa, Dokter?"
"Panggil saja aku Sasori," sahut pemuda bersurai merah itu seraya tersenyum.
Gadis bernama Sakura itu menatap wajah pemuda yang sedang berjalan disampingnya, pemuda bernama Sasori itu berambut pendek dengan warna merah yang terlihat kontras dengan kulit putihnya, wajahnya juga tampan dengan manik berwarna kecokelatan.
"Ini ruangannya," ucap Sasori yang langsung membuat Sakura tersadar dari lamunannya.
"Ah, iya. Terima kasih, Sasori-san," kata Sakura berusaha tersenyum alami, pemuda itu membalas dengan senyuman yang manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny of Love 🌸
أدب الهواةSasuke adalah seorang anggota pasukan khusus bernama Anbu yang memiliki sifat arogan dan tidak peduli dengan sekitarnya, sementara Sakura adalah dokter yang terkenal sangat ramah dan hebat, tapi memiliki memori yang menyedihkan. Keduanya bertemu dal...