Sebuah Akhir

2.2K 321 95
                                    

miss me?


















"Sunoo.."

Sang pemilik nama terlonjak, ia mengalihkan pandangan pada sang mama yang kini sedang menatapnya.

"Iya ma?"

"Kamu pagi-pagi udah bengong, itu sarapannya kenapa gak dimakan?"

"Eoㅡ ini mau aku makan kok, hehe."

"Jangan kebanyakan melamun ya sayang, kalo pagi-pagi harus fokus, harus semangat, ya?"

"Iya, ma. Tadi aku agak ngantuk aja soalnya tidurnya kemaleman."

"Kamu begadang?"

Sunoo menggeleng sambil menyuapkan nasi, mengunyahnya tidak berselera. "Aku gak bisa tidur aja."

"Kok tumben kamu gak bisa tidur? ada apa sayang?"

Sang mama bertanya lembut, pasalnya jarang sekali putra manisnya ini tidak bisa tidur, biasanya Sunoo akan segera terlelap jika sudah bertemu bantal. Menyebrang ke alam mimpi hingga pagi, ketika cahaya matahari menembus jendela kamarnya.

"Ma.."

"Ya sayang? kamu mau cerita, sini mama pasti dengerin."

Sunoo menunduk, hatinya bergejolak tidak nyaman.

"Kayaknya... aku pengen putus."

"Putus?" ulang sang mama kaget. "putus sama Sunghoon?"

"Iya."

"Kenapa sayang, kok tiba-tiba? bukannya kemarin kata bibi Sunghoon sempet kesini, kok sekarang kamu pengen putus?"

Sunoo tersenyum kecut lalu menatap mamanya dengan tatapan sedih. "Kayaknya hoonie udah gak sayang aku.." gumamnya pelan. "dia berubah ma, dia bukan hoonie yang aku kenal.. dia,"

"..bohongin aku."

Menyadari Sunoo berubah emosional, Yerin bangkit lalu memeluk putra manis kesayangannya. Membiarkan Sunoo menangis, dan meluapkan perasaannya.

"A-aku pengen putus.." lirihnya ditengah isakan. "Gak pengen, hiks.. ketemu hoonie lagi.."






ㅂㅅㅎ  x  ㄱㅅㅇ






"Jadi, lo mau apa?"

Sunoo menggigit bibirnya, mereka akhirnya memutuskan untuk bertemu setelah saling menghindar selama lebih dari satu minggu.

Lelaki manis itu berusaha menguatkan hatinya, tangannya mengepal kuat berusaha mengendalikan perasaan kecewa.

Ia pun mendongkak, menatap wajah pacarnya yang memandangnya dengan tatapan dingin.

Dingin sekali, hingga membekukan hatinya.


"A-aku pengen putus."




Sunghoon tertawa.

Tawa yang terdengar menyakitkan. Lelaki itu sampai memijat pelipisnya, lalu memberi tatapan marah.

"Gampang banget ya noo, buat lo?"

Kemudian ia mengumpat. "Anjing!"

Sunoo memejam, menahan sakit yang mendera hatinya.

"Dua tahun, noo. Kita udah bareng hampir dua tahun dan lo segampang ini minta putus?" geram Sunghoon, hatinya diliputi amarah.

"Setelah jalan sama cowok lain, malah gua yang diputusin." lanjutnya. "Gak tau diri banget ya lo!"

Sunoo mendongkak, wajahnya memerah, sudut matanya berair siap menumpahkan air mata.

"Kemarin aku udah jelasin, aku sama Haruto gak ada hubungan apa-apa. Kamu cuma salah paham."

Sunghoon terkekeh geli.

"Cuma salah paham tapi nyatanya lo mutusin gua? kenapa? biar kedepannya lo bisa bebas jalan sama dia, iya?!"

"Aku bukan orang yang kayak gitu, Park Sunghoon!" teriak Sunoo frustasi.

"Terus kenapa?!"

Sunghoon juga meneriakan rasa frustasinya, ia sungguh tidak mengerti apa yang saat ini ia rasakan. Sakit, marah, kecewa, semuanya bercampur menjadi satu.

"Kenapa lo putusin gua?!"




Sunoo tercekat, terlampau lelah.


"Karena aku capek sama semuanya.."

"Sama sikap kamu, rasa curiga kamu, emosi kamu, dan hal-hal yang kamu tuduhkan sama aku, aku capek. Selama dua tahun kita pacaran, selama itu pula kamu selalu meledak sama hal-hal kecil yang seharusnya kamu konfirmasi dulu sama aku." kecewa Sunoo.

"Kamu selalu ngambil kesimpulan sepihak, dan nuduh aku ngelakuin hal-hal yang gak pernah aku lakuin. Aku capek Park Sunghoon, capek terus-terusan diterpa rasa curiga, selama ini aku berusaha maafin kamu, tapi nyatanya kamu selalu ngulang jadi akuㅡ"

"Jadi lo salahin gua?"

Sunoo menggeleng. "Enggak, dimata kamu selalu aku yang salah kan? jadi ya udah, aku yang mundur, ayo udahan aja, toh kita malah saling nyakitin kan?"

"Hoonie, dalam setiap hubungan itu harus dilandasi rasa percaya, tapi sejak awal kamu gak pernah menaruh rasa percaya kamu sama aku, jadi aku harus gimana lagi?"

"Dari Niki sampai Haruto, berapa banyak laki-laki lagi yang kamu tuduh atas rasa tidak percaya kamu sama aku?"

Pemuda manis itu menarik nafas dalam, berusaha menahan perasaan. "Aku sayang kamu, hoonie dan aku gak mau kita hancur lebih jauh jadi ayo kita putus, itu pilihan terbaik kan?"

Sunoo menyelesaikan kalimatnya, sementara Sunghoon kehabisan kata-kata, ia menatap Sunoo dengan tatapan marah, seolah ditampar dengan kebenaran yang selama ini berusaha ia singkirkan.

Pada akhirnya Sunghoon hanya terkekeh lirih. "Putus? lo minta putus kan?"

"Fine, kita putus Kim Sunoo."

Sunghoon berujar penuh kesakitan, lalu ia segera pergi meninggalkan Sunoo, membiarkan lelaki manis itu meluruh dan menangis tersedu-sedu.























Bab 34 - Sebuah Akhir

Rabu, 22 Desember 2021
10.00 pm

aduh karam, hehehehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


aduh karam, hehehehehe

Enjoy guys,
dari bucinnya My Little Bunny.

eyulli❤

Hello Stupid || Sunghoon x SunooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang