Biasanya, Sunoo pasti paling semangat kalau Jungwon mengajaknya ke kantin. Tau kan ya, Sunoo itu doyan makan.
Kuy, kuy, kuy, kuy.... kalo kata Haechan.
Tapi siang ini justru sedikit berbeda, alih-alih bersemangat mengiyakan ajakan Jungwon. Sunoo malah menggeleng pelan. Untuk pertama kalinya Sunoo menolak ajakan Jungwon.
Tentu saja, teman sekelasnya itu heran. Tumben sekali.
"Lo lagi diet, Noo?"
"Enggak kok. Jungwon kalo mau ke kantin, duluan aja. Aku mau ketemu Sunghoon dulu. Udah beberapa hari Sunghoon sulit dihubungi."
Jungwon berpikir sebentar lalu ia merangkul pundak Sunoo. "Mau gue temenin gak? Elo kan suka malu kalo dateng ke kelasnya Sunghoon hyung.. banyak yang ngecengin sih."
"Gapapa, aku sendirian aja. Jungwon pasti lapar kan? Aku gak mau repotin."
"Beneran nih gak mau di anter?"
Sunoo mengangguk mantap. Well, kalau sudah begini ya mau gimana. Jungwon pun pamit ke kantin, sementara Sunoo berjalan ke arah fakultasnya Sunghoon.
Udah dua hari sikap Sunghoon berubah. Pacarnya itu jadi aneh. Tiap diajak ketemu pasti nolak, tiap Sunoo chat pasti balesnya lama, tiap Sunoo telpon pun Sunghoon selalu pake alesan mau belajar dan ujungnya telpon Sunoo di matiin.
Sunoo menghela nafas. Apa Sunghoon tidak sadar kalau Sunoo ini kangen? Tapi malah ngajak main kucing-kucingan. Menyebalkan!
"Eh, ada pacarnya Sunghoon. Tumben kesini, nyari Sunghoon ya?"
Sunoo mengangguk pelan, ia cukup mengenal beberapa teman-teman sekelasnya Sunghoon, dan yang sekarang mengajaknya bicara kalau tidak salah namanyaㅡ Nicholas.
Ganteng. Tapi lebih ganteng pacarnya.
"Eh tapi Sunghoon gak ada dikelas."
"Sunghoon kemana?"
"Tadi sih katanya mau ke kantin, sana lo samperin aja."
Sunoo mengangguk, ia tersenyum sampai kedua matanya segaris, membentuk eye-smile. "Makasih Nicholas.."
Sunoo pergi, sementara Nicholas mendadak jadi jelly dapet senyum manisnya Sunoo. Dasar lemah!
••••• ㅂㅅㅎ x ㄱㅅㅇ •••••
"Bisa mikir gak?"
Jawaban dingin Sunghoon berhasil membuat Sunoo takut. Ia meremat ujung pakaiannya sambil menunduk, tidak berani menatap Sunghoon.
"Kenapa nunduk? Udah tau kesalahan lo ada dimana?"
Kini Sunoo juga menggigit bagian dalam bibirnya. Kalau Sunghoon sampai mengganti panggilan aku-kamu jadi gua-lo, itu tandanya Sunghoon beneran marah.
Tapi kenapa Sunghoon marah padanya? Apa kesalahan Sunoo?
"Hoonie.."
"Gua kecewa sama lo!"
Sunoo mendongkak, ia menggeleng pelan sambil meraih tangan Sunghoon. Namun sayangnya, Sunghoon menepis tangan mungil Sunoo.
"Gak usah nangis! Gak mempan!"
"Hoonie, maaf."
Sunghoon tertawa. "Gampang banget minta maaf. Emang lo udah tau kesalahan lo apaan? Enggak kan?"
Sunoo menggeleng. "Kalau Hoonie sampe marah, berarti a-aku emang salah."
"Lo selalu gini, capek gua sama lo!"
Mata Sunoo membulat, sudut matanya nampak basah. "Maaf. Apapun yang bikin Hoonie marah, aku minta maaf. Janji gak bakal ngulangin."
"Lo janji gak bakal ngulangin, tapi lo sendiri gak tau salah lo ada dimana! Gak mikir emang!"
"Makanya Hoonie bilang aku salah apa, biar aku gak ngulangin. Hoonie kan selalu bilang, kalau ada masalah itu dibicarain dulu, biar gak salah paham. Tapi Hoonieㅡ"
"Jadi lo salahin gua?"
"Gak gitu."
"Udahlah. Mending lo balik ke kelas lo."
Sunghoon pun meninggalkan Sunoo sendirian. Tidak tahu saja kalau Sunoo mulai terisak pelan. Kesal sama diri sendiri karena tidak menyadari letak kesalahannya sampai Sunghoon marah padanya.
"Hiks.. maaf.. aku, hiks, salah.."
••••• ㅂㅅㅎ x ㄱㅅㅇ •••••
"Nih minum dulu."
Sunoo menerima satu kaleng soda dari Heeseung. "Makasih, hyung.." cicitnya pelan.
"Jadi Sunghoon marah sama lo?"
"Eum!"
"Tumbenan si kunyuk itu marah sama lo, biasanya bucin."
