"Hai, Soobin hyung.."
"Eh, hai Sunoo.."
Soobin tersenyum melihat kedatangan lelaki manis itu ke rumahnya, ia membuka pintu lebih lebar dan menyuruh pacar adiknya untuk masuk.
"Ayo masuk."
Sunoo menuruti ucapan Soobin, mengikutinya sampai ruang tengah. "Lo mau minum apa, biar gue nyuruh bibi buat bikinin."
"Gak usah hyung, aku gak lama kok."
"Oh gitu, ya udah duduk dulu."
Sunoo mengangguk.
"Jadi mau ngapain kesini? nemuin Sunghoon ya? tapi dia belum pulang, kayaknya dia ada praktikum, mungkin pulangnya mepet magrib."
Sunoo menggeleng, sebelum menjawab pertanyaan Soobin, kedua matanya celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.
"Gak kok hyung, aku gak nyari Sunghoon."
"Terus kesini mau apa?"
"Mau bawa Kumbang pulang."
"Kumbang? Oh, kucing gendut itu.." ujarnya, tetapi beberapa detik kemudian ia mengerutkan keningnya. "pulang maksudnya gimana?"
"Mau aku bawa pulang ke rumahku, hehe."
"Kok dibawa pulang? bukannya Kumbang hadiah anniversary dari lo buat Sunghoon ya?"
"Iya, tapi sekarang kita udah putus."
"LO APAㅡPUTUS?!"
Tanpa sadar Soobin menaikan volume suaranya, terlampau kaget dengan pernyataan Sunoo yang sama sekali tidak ia duga. Putus? sejak kapan? karena apa?
"Tunggu bentar, maksudnya kalian break up? udahan?"
Sunoo mengangguk.
"Sumpah noo, gue gak tau." ujarnya masih tidak percaya, lalu ia kembali menatap lelaki manis itu. "sejak kapan?"
"Udah hampir sebulan, hyung.."
"Sunghoon gak pernah cerita soal ini ke gue."
Sunoo hanya tersenyum tipis. "Mungkin aku udah gak penting lagi buat dia."
"Enggak, Noo. Gue tau kalo Sunghoon cinta banget sama loㅡ" Lelaki yang lebih tua menjela kalimatnya. "oke, bukan ranah gue buat ikut campur dan belain adik gue.."
"Iya, hyung aku paham kok."
Soobin berkali-kali mengumpat dalam hati, menyumpahi adiknya yang tidak terbuka mengenai hubungan percintaannya.
"Okay... lo kesini mau bawa Kumbang kan?"
"Eum!"
"Ya udah ayo ikut gue."
"Kok ke kamar hoonie?"
Sunoo bertanya heran, mata bulatnya tampak penasaran. Soobin sendiri hanya menaikan bahu dan membuka pintu kamar adiknya lebih lebar.
"Sore-sore begini Kumbang sering ngaso di balkon kamar Sunghoon." jawabnya.
"Liat, lagi males-malesan dia.." tunjuk Soobin, Sunoo tersenyum lebar melihat kucing bertubuh gendut tersebut dan segera pergi menghampirinya. Mengelus helaian bulu Kumbang yang lembut.
Merasa tidurnya terganggu, Kumbang mulai menggeram tidak suka, kaki pendeknya menendang-nendang lengan Sunoo yang menyentuhnya.
"Hai.. Kumbang, aku mau bawa kamu pulang."
Seolah mengerti ucapan Sunoo, kucing itu mulai menggeong rusuh, menunjukan penolakan pada Sunoo, si anabul melepaskan diri dan melompat, menghampiri Soobin. Tidak mempedulikan raut kecewa dari Sunoo.
"Kayaknya Kumbang laper makanya rese." ujar si pemilik lesung pipi. "Kita kasih makan dulu ya, baru lo bawa pulang."
"Iya hyung.."
"Hhh.. gue pasti bakalan kangen sama si gendut, lo tiap pagi sering ke kamar dan nyakar kasur gue." Monolog Soobin, matanya menatap Kumbang yang tampak lahap memakan makanannya.
"Mama juga kalo pulang kerja, pasti yang pertama dicariin tuh elo, Mbang. Gue mah nomor sekian, gak dianggap anak."
"Papa juga sering godain lo, toel-toel perut buncit lo, terus ujungnya kena cakar."
"Walaupun lo sering nyusahin kita, apalagi kalo lo udah sakit, muntah-muntah, bikin satu keluarga panik. Tapi lo tetep jadi healing kita, mbang. Liat lo goyangin buntut aja udah bikin mama ketawa."
Soobin menghela nafas berat. "Hhh.. sekarang lo mau pergi, pasti rumah sepi, soalnya kucing garongnya ilang."
Disisi lain, Sunoo duduk diam sambil mendengarkan monolog Soobin, sepertinya lelaki itu sedang mengucapkan salam perpisahan pada kucingnya.
Sejujurnya Sunoo sedikit merasa bersalah begitu mendengar curhatan lelaki yang lebih tua itu, sepertinya Kumbang benar-benar sudah jadi bagian penting untuk mereka.
Tapi Sunoo tetap harus membawa Kumbang pulang.
"Hyung..."
"Bentar, noo. Duh gue sebenernya gak rela, tapi mau gimana lagi."
Lelaki itu memangku Kumbang, menatapnya sejenak, lalu memasukan kucing gendut itu pada kandangnya. Ia juga memberikan sebuah selimut pada Sunoo.
"Kumbang gak bisa tidur kalo gak pake selimut ini."
Sunoo mengangguk, menerima selimut bergambar pororo tersebut. "Makasih, hyung."
"Pulangnya mau gue anterin?
"Gak usah hyung, tadi aku udah pesen taksi kok, udah nunggu didepan."
"Oh gitu, tapi noo.. kapan-kapan gue boleh kan nengokin Kumbang?"
"Boleh kok hyung, main aja kerumah."
Soobin tersenyum, ia mengacak puncak kepala Sunoo. "Ya udah gih sana, hati-hati ya."
"Eum! dahh hyung.."
Bab 36 - Majikan
Sabtu, 15 Januari 2022
07.00 pmPlease, gue kecanduan polaroid love 😭
btw, sungsun balikan jangan?
Enjoy guys,
dari bucinnya My Little Bunny.eyulli❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stupid || Sunghoon x Sunoo
FanfictionYang satu bucin, yang satu tsundere. Emang saling melengkapi. Sunghoon | Dom Sunoo | Sub D A I L Y L I F E WARN BXB Rated 15+