Sunoo menatap Sunghoon dalam diam, mengamati lelaki itu yang mendengkur dalam tidurnya. Sunghoon tampak seperti bayi besar dengan wajah yang merona, sepertinya ia kedinginan atau itu adalah efek alkohol yang diteguknya semalam.
Ngomong-ngomong saat ini Sunoo berada di apartemen milik sang mantan, semalam ia, Heeseung, Nicholas, dan Euijoo memutuskan menginap disini, namun tadi pagi-pagi sekali mereka pulang, meninggalkan Sunoo sendirian.
Lelaki itu menghela nafas, kemudian melangkah ke arah dapur kecil berniat memasak sup pereda pengar untuk sang mantan.
Ketika Sunoo sibuk memasak, Sunghoon membuka matanya, merasakan pusing yang luar biasa menyerang kepalanya. Mulutnya juga sangat pengar dan perutnya bergejolak tidak nyaman.
Ia bangun, berjalan ke arah kamar mandi. Mencuci muka sekaligus berkumur dan sikat gigi, berusaha menghilangkan rasa pengar yang mengganggu.
Namun ketika ia keluar kamar, ia sempat tertegun melihat eksitensi seseorang ia rindukan selama ini. "Sunoo-ya.."
Laki-laki itu melirik sekilas. "Aku lagi buatin sup pereda pengar, kamu duduk aja di meja makan."
Namun alih-alih menuruti ucapan Sunoo, lelaki itu malah mendekat. Menatap si manis dari dekat, perasaannya berdebar. Ia merasa sedang bermimpi melihat Sunoo ada di dekatnya.
Berselang beberapa menit, Sunoo menghidangkan sup pereda pengar itu di atas meja makan. "Karena kamu udah bangun, aku mau pulang, sup-nya habisin."
"Tunggu, temenin gue makan." cegah Sunghoon. "gue pengen ngomong sesuatu sama lo."
Sunoo terdiam sejenak, menimbang permintaan sang mantan. Haruskah ia mengiyakannya?
"Please, Sunoo.."
Si lelaki manis mengangguk, memutuskan untuk tinggal lebih lama. Duduk di depan Sunghoon.
"Makan dulu, ngobrolnya nanti aja selesai makan."
Menuruti ucapan Sunoo, Sunghoon mulai menyantap sup pereda pengar buatan Sunoo, rasanya sedikit pedas namun tetap menyegarkan mulutnya dari rasa pengar.
Berselang beberapa menit, Sunghoon sudah menyelesaikan sesi makannya, dan mereka sudah pindah ke ruang tengah, duduk di sofa dengan jarak aman.
"Lo apa kabar, noo?"
"Aku baik." jawabnya singkat, tanpa repot-repot menanyakan balik kabar Sunghoon, hal itu membuat hatinya sedikit mencelos.
"Gue mau minta maaf," Sunghoon memulai, mengabaikan perasaannya, menilai ekspresi wajah Sunoo. "Gue udah denger semuanya dari Ruto tentang lo yang bantu dia pdkt sama Junkyu."
"I'm sorry. Seharusnya gue ngasih lo kesempatan buat jelasin, gue emang goblok banget.." lirih Sunghoon, malu akan kelakuan bodohnya di masa lalu.
"Lo bener, suatu hubungan seharusnya dilandasi oleh kepercayaan, tapi gue nggak ngasih itu dan terus-terusan curiga dan nuduh lo. Gue minta maaf, Sunoo. Gue akui gue salah, gue bodoh, gue tolol, manusia paling goblok karena nyia-nyiain cowok baik kayak lo.. gue minta ma-"
"Stop!"
Sunoo menyela ucapan Sunghoon, lelah melihat lelaki itu terus-terusan mengatai dirinya sendiri sejak semalam.
"Aku udah maafin kamu, Sunghoon. Jadi stop minta maafnya, stop juga ngatain diri sendiri, semuanya udah lewat jadi berhenti ya?"
Sunghoon meraih tangan Sunoo, menautkan jemari mereka. "Gue emang nggak tau diri, tapi apa kita nggak bisa mulai dari awal lagi?"
"Jujur gue masih sayang sama lo, noo. Sayang banget, tolong kasih gue kesempatan buat perbaikin semuanya, gue janji akan berubah, gue janji-"
Belum sempat Sunghoon menyelesaikan ucapannya, tetapi Sunoo melepas tautan jemari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Stupid || Sunghoon x Sunoo
FanfictionYang satu bucin, yang satu tsundere. Emang saling melengkapi. Sunghoon | Dom Sunoo | Sub D A I L Y L I F E WARN BXB Rated 15+