Langkah kakinya berlari menyusuri koridor yang penuh siswa yang berlalu lalang. Tujuan nya hanya satu. Kelas, Lia.
Refal memasuki pintu kelas lalu matanya tertuju pada gadis yang tertidur di bangkunya baris dekat jendela.
Sudut bibir Refal tertarik ke atas, tersenyum gemas, saat semua siswa sedang asyiknya acara, dia malah asyik dengan mimpinya seakan tidur lebih menyenangkan dari festival.
Refal menghampiri meja Lia dengan langkah ringan, lalu berhenti di samping meja Lia. Ia menatap Lia yang menempelkan pipinya pada meja, kepalanya miring menghadap jendela.
Lia mengerang, merasa sinar matahari sangat terik namun ia kembali pulas ketika telapak tangan Refal menghalangi cahaya matahari.
Refal berdiam di posisi itu sangat lama.
“Anjor pegel,” ujar Refal seraya menurunkan tanganya.
“Awas aja ya si Dean, udah mau semester 2 masih belum punya gorden, ketua kelas macam apa,” cibir Refal lalu duduk menghadap belakang di bangku depan meja Lia.
Refal ikut menempelkan wajah pada meja , menghadap Lia. Ia bisa merasakan nafas Lia dari jarak sedekat ini.
Refal hanya menatap Lia dalam diamnya, memuja gadis cantik dihadapannya.
Sampai dering handphonenya berbunyi, menampilkan chat dari Jessica.
Jessica : Fal, mumpung lagi festival jalan yu
Jessica : cuman nongkrong, jajan doang
Refal : boleh
Refal jadi bangun, kepalanya menoleh melirik kecil, mengetuk kening Lia pelan lalu terkekeh dan melenggang pergi.
Mata Lia terbuka pelan, ia menyembunyikan kepala, malu. Dengan semburat merah di pipi sampai telinga. Karena dari tadi ia bangun, tidak tidur.
Apa Refal memang semanis ini?
**
"Fal, mau jus jeruk gak? Lo paling suka kan?" Tanya Jessica membuat Refal mengangguk lucu.
Jessica mengambil dua jus lalu duduk di taman sekolah yang lumayan jauh dari lapangan utama dan jauh lebih sepi.
"DR, selalu rame ya? Kalau soal Festival gini." Pujinya kagum membuat Refal mengangguk, meneguk jusnya.
"Btw, elo pindah kesini karena apa?" Tanya Refal membuat Jessica menoleh.
"Kalau gue jawab karena elo? Percaya gak?" Tanya Jessica membuat Refal sedikit tersentak lalu tersenyum kemudian.
Kepalanya menggeleng membuat Jessica tertawa kecil. "Karena bokap pindah ke daerah sini, jadi sekalian aja pindah sekolah. Lagian DR lebih bagus dari sekolah gue yang dulu." Refal mengangguk mengerti.
"Tante baik kan?" Tanya Refal membuat Jessica mengangguk. "Kadang, dia selalu nanyain, kenapa gue sama elo bisa putus, katanya dia udah suka banget sama elo." Refal tertawa canggung, menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Jessica jadi melirik kecil, memainkan bibirnya kecil. "Elo ... cinta banget ya sama Julia?" Tanya Jessica membuat Refal tersentak kecil.
***
"Lia? Kenapa lo masih ada disini?" Tanya Lusi membuat badan Lia bangun dari tiduran di mejanya.
"Kok muka lo merah? Lo demam?" Tangan Lusi mengecek kening Lia membuat kepalanya menggeleng pelan.
"Demam apaan Ci? Itukan serangan pacar." Timpal Alvin dari kursinya yang melihat semua kejadian tadi dengan jelas.
Lusi jadi beroh-ria lalu tersenyum menggoda membuat pipi Lia makin merah. "Ish galiat, mana? Ada yang videoin gak?" Tanya Lusi penasaran membuat Lia semakin menunduk malu.
"Ini gue ada, cepetan sini Ci." Ujar Bella membuat Lusi dengan cepat melesat ke kursi Bella.
"Loh ... Lia? Kenapa lo masih ada disini?"
Lia menoleh, mendapati Ailee dan Kenath yang berada di pintu.
"Kenapa?" Tanya Lia membuat Ailee mendecak sebal.
"Refal sama Jessica lagi berduaan di taman. Samperin dong Lia, nanti kalau Refal terkena serangan mantan gimana?" Ujar Ailee membuat Lia tersentak kaget.
**
Refal jadi tertawa pelan. "Kenapa tiba-tiba Jes?" Tanyanya membuat Jessica ikut terkekeh pelan.
"Sebenernya, gue ngajak lo, gue mau minta maaf Fal." Ujar Jessica menunduk membuat Refal menoleh, mengernyit.
"Buat apa?"
"Sewaktu pacaran sama lo, gue cuman manfaatin elo, maaf ya." Refal membelalakan matanya, kaget.
Dia kira, Jessica sudah melupakan bahwa dia selalu memanfaatkan saat pacaran dan kembali tanpa rasa bersalah. Ternyata ia salah.
"Setelah, kita putus, gue baru sadar, kalau gue salah banget sama lo. Buat tas bermerek yang gue minta waktu itu, gue kembaliin ya? Pliss!!" Pinta Jessica membuat Refal tersenyum kecil.
"Gapapa Jes, buat lo aja. Di gue buat apa juga." Tolak Refal halus membuat Jessica menggeleng.
"Gue, gak akan tenang kalau semisalnya belum ngembaliin tasnya ke elo. Plis ya sekali ini aja." Jessica menyatukan kedua tangannya membuat Refal jadi tidak tega lalu mengangguk mengiyakan, mungkin nanti ia akan beri pada pembantunya saja.
Jessica tersenyum tulus.
**
"Lo pikir nipu orang lain itu keren?" Ujar Lia dingin membuat Jamie mengangkat alis.
Bukannya pergi menemui Refal, Lia malah pergi menemui Jamie di kantin Ips karena Jamie anak Ips.
"Penipu ya penipu, jangan sok kayak pahlawan." Ujar Lia datar membuat Jamie tertawa remeh.
"Salahin aja cowok lo yang terlalu bego, percaya aja." Jawab Jamie tak mau di salahkan.
"Kalau di total uang yang udah Refal kasi ke elo, bisa berapa puluh juta? Mau dibawa aja ke jalur hukum? Lo pikir gue main-main?" Ujar Lia dingin membuat Jamie jadi tersentak kaget.
"Ck, iya-iya gue gak akan nipu dia lagi." Ujar Jamie malas.
"Gak ada mikirnya sama sekali, otak lo pajangan?" Tanya Lia menusuk membuat Jamie melotot marah.
"Orang tuh kalau salah minta maaf, mikir perilaku dia itu salah." Ujar Lia mengatur raut wajah.
"Gue minta maaf, puas?" Tanya Jamie membuat Lia mengangkat alis.
"Lo punya salah ke gue? Minta maaf ke Refal."
Lia berdiri, menatap dingin pada Jamie membuat Jamie jadi mendongkak mengernyit. "Sekali lagi, berani lo nipu Refal, abis lo sama gue." Ujar Lia dingin menekankan setiap kata membuat Jamie jadi mundur merasakan hawa tidak enak.
"Siap-siap aja, nama lo ada di berita jadi trending topic penipu andal berkedok anak Sma. Udah siap kere karena harus ganti rugi?" Tantang Lia membuat Jamie memerah marah, kesal dan malu bercampur aduk.
"Emang lo siapanya Refal? Cuman Pacarnya aja, berlagak banget." Ujar Jamie jadi menantang membuat sudut bibir Lia terangkat mengeluarkan smirk.
"Gue? Tunangannya Refal."
**
Orang orang kaya Jamie ini harus di berantas biar kapok :)
Refal nya juga jangan terlalu baik nanti yang nipu keenakan...
Satu part lagi ending loh🤧
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS [END]
Teen Fiction# 1 - Nyesek 16 Agustus 2022 # 1 - Drummer 2 Oktober 2021 # 1 - Accismus 11 September 2021 # 1 - Liaitzy 30 Mei 2022 # 4 - Dowoon 18 Desember 2022 # 1 - Refal 1 Januari 2023 Refal menoleh kecil saat seseorang meneriakan namanya dibalik kerumunan, s...