24

723 66 0
                                    

Sudah hampir pukul 2 siang. Osis lebih sibuk membersihkan peralatan bekas lomba karena lapangan akan dipakai oleh siswa yang menonton Band.

Lia berdiri, ia meregangkan tubuhnya yang kaku karena duduk terus dari tadi. Apalagi Lia tidak ikut lomba karena tidak mau dan Dean juga tidak memaksa.

Lia melangkah malas, ingin ke kantin Ipa yang letaknya lurus dari tempatnya berdiri membuat Ailee jadi menoleh menahannya.

"Eh, Lia mau kemana? Sebentar lagi Refal manggung loh. Emangnya gak kangen dari pagi gak ketemu?" Tanya Ailee menyembunyikan nada menggoda membuat Lia jadi berdehem, salah tingkah.

"Udah ketemuan kali, sebelum ke sekolah, kan tetangga." Celetuk Reynand jahil membuat Lia mendelik dengan pipi memanas.

"Beli minum," ujar Lia membuat Ailee beroh-ria.

"Iya kan biar kuat buat nonton Refal manggung. Apalagi liat Refal main drum bikin dahaga ya, kan Jul?" Goda Reynand membuat Lia mendelik lalu berlalu meninggalkan teman sekelasnya yang masih saling sahut menggodanya.

**

"Gimana? Jadi lo sama Lia gak pacaran? Cuman buat drama?" Tanya Helsi, cewek jangkung dengan rambut pendek itu membuat Refal mengangguk.

Mereka berdua sedang berada di luar ruang club musik yang juga tempat Refal latihan ngeband. Helsi jadi menekan keningnya pusing, ia jadi berbalik menyandarkan punggung pada pembatas.

"Satu Sekolahan nyangka kalian pacaran. Terus gimana? Kalau siswa tahu Lia cuman ngajakin buat drama, dia bisa dihujat loh. Apalagi fans elo ganas." Ujar Helsi membuat Refal menghela napas kasar.

"Gue kadang aneh, lo itu kalem tapi fans elo bar-bar banget." Ujar Helsi lagi.

"Yaudah biarin lah, ngapain juga dengerin kata orang. Lagian, kayaknya Lia bukan orang yang gampang terpengaruh sama hujatan deh, lo liat aja dia sedingin apa sama gue selama ini kan?" Ujar Refal membuat Helsi jadi memajukan bibir bawah, benar juga.

"Gue nya ngerasa bersalah bego, udah posting Lia nembak lo dan kalian jadian di ig Mading Dr." Ujar Helsi membuat Refal menggeleng.

"Gapapa lah, lo bikin klarifikasi lagi aja, tapi jangan yang menjatuhkan salah satu orang gitu." Ujar Refal membuat Helsi mengangguk-angguk kecil. "Boleh juga, gue rilis deh sekarang." Ujarnya membuat Refal tersenyum kecil.

"Makasih ya, sepupu terbaik!!" Ujar Refal ingin merangkul namun Helsi menoleh menatapnya sengit membuat tangan Refal mengambang di udara.

"Lo tuh harus bersyukur punya backingan kayak gue. Biasanya, gue gak pandang bulu kalau rilis berita, yang gue lihat dan dapet dari wawancara gue rilis. Elo tuh vip, sampe gue harus ijin dulu." Ujar Helsi membuat Refal terkekeh pelan.

Doa Rakyat School selain dikenal karena sekolahnya yang luas, prestasi dah hal positif lainnya, dikalangan siswa DR juga dikenal dengan club madingnya yang gercep merilis berita heboh para siswa famous DR di akun ig pribadinya.

Dan yang paling dikenal semua siswa DR, itu Helsi. Ketua mading plus orang yang selalu mengejar berita sana-sini, merilisnya tanpa ampun.

Club mading juga punya serangkaian kegiatan positif lain. Cuman ini saja kegiatan yang gila dan seru seruan doang.

"Lo ada hubungan apa sama Sheiren?" Tanya Helsi membuat Refal mengangkat alis. "Kok tiba-tiba Sheiren?" Tanyanya tidak mengerti.

"Gue lihat loh... elo nganterin dia pulang." Ujar Helsi membuat Refal terkekeh. "Emang kalau nganter pulang bisa langsung disimpulin ada hubungan?" Tanya Refal.

"Kalau nganter pulang aja, ya nggak. Tapi, kalau nganter pulang plus main di mall, gak tau tuh." Ujar Helsi jadi menarik sudut bibir membuat Refal agak tersentak.

"Cuman kebetulan kali, serius gak ada apa-apa." Ujar Refal membuat Helsi mengangguk percaya omongannya.

"Lo nya gak ada apa-apa, tapi gue lihat Sheiren yang apa-apa ke elo." Ujar Helsi pelan membuat Refal menoleh. "Ha? Apa?" Ujarnya.

Helsi jadi menoleh malas. "Kan udah gue bilang, jangan terlalu ramah sama orang. Apalagi cewek, kalau udah baper ribet." Tegur Helsi membuat Refal mengangkat alis.

"Perasaan gue sama orang biasa aja," ujar Refal pelan membuat Helsi menoleh tak terima. "Biasa aja gigi lo. He kutu, lo gak tahu kan Tante Nathali itu selalu ngegosipin elo kalau kumpul keluarga di rumah Nenek."

Refal jadi melotot, menoleh kaget. Helsi yang melihat itu jadi menghela napas. "Katanya elo selalu ngabisin uang tabungan. Transfer sana-sini, ketipu juga." Ujar Helsi jadi setress sendiri memikirkan kelakuan sepupunya.

"He kutu, jangan mentang-mentang keluarga kita kaya raya elo seenaknya ngabisin uang. Boleh donasi, cuman liat sikon dong Fal. Bedain mana yang beneran mana yang mau nipu, lo nya juga bego lagi." Ujar Helsi pedas membuat Refal mendengus.

Ia jadi memajukan bibir bawah, keluarganya bikin pusing. Kemarin kata Hanif ia harus menghabiskan uang tapi kata Nathali gak boleh.

Jadi Refal harus begimana?!?!

"Pusing banget dengerin Tante Nathali ngadu kelakuan elo. Atau gue bantai aja si Jamie, temen smp yang suka nipu elo kan? Kalau gue laporin abis dia." Ujar Helsi membuat Refal membelalak kecil.

"Jamie? Dia nipu gue?" Tanya Refal membuat Helsi menganga kecil lalu maju ingin memukulnya membuat Refal mundur menghindar.

"Yaudah lah, pusing banget gue. Gue duluan ya, buat masalah lo sama Lia, sebenarnya gue gak usah pusing sih, toh gak akan yang berani hujat anak XI-Mipa 1 di depan juga." Ujar Helsi membuat Refal jadi mengangkat alis tidak mengerti.

Helsi melangkah namun berhenti, ia kembali menoleh. "Eh, kalau gue rilis yang elo sama Sheiren ngedate sabi kali ya?" Tanyanya jahil membuat Refal mendengus.

"Ck, gak usah." Jawab Refal.

"Elo mau tahu gak? Lia suka apa nggak sama elo?" Tanya Helsi membuat Refal jadi mendongkak berbinar.

"Jelas dong, gimana?" Tanya Refal semangat membuat Helsi terkekeh pelan.

"Gampang, gue yang atur. Endingnya, lo tentuin sendiri nanti." Ujar Helsi jadi tersenyum geli memikirkan segala rencana di otaknya.

**

Yoi, kalau di sini Helsi itu sepupunya Refal ✌🏻

Sorry kalau ada typo 🙏🏻

See you :)

ACCISMUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang