Kamar Lia di mulmed
Terimakasih sudah meluangkan waktu berharga mu untuk membaca cerita ini 😚
Hah enjoy :)
**
"Julia Jisu!! Kamu masih belum bangun udah jam 9!!"
Lia merengut, mendengus kalem dengan mata masih tertutup dan tangan bergerak menarik selimut sampai kepala, menghindar dari teriakan Diana agar tidak mengganggu mimpinya.
"Cepetan bangun, mandi, atau gak dikasih jatah buat beli kuota!!" Ancam Diana sembari menarik gorden kamar Lia.
Lia merengut kesal, kakinya menendang selimut sampai terjatuh. Netranya mengernyit saat sinar matahari menghujamnya tanpa ampun.
"Mumpung libur." Ujar Lia menggaruk rambutnya yang berantakan luar biasa.
"Mau libur apa nggak, perawan harus bangun pagi!! Itu kenapa lagi, mata kamu item? Gadang mtk lagi? Astaga. Punya anak pinter banget ya gini, musingin juga." Ujar Diana mengomel kecil sambil berlalu dari kamar Lia.
Lia mengerjapkan mata ngantuknya, tangannya terulur meraih ponsel untuk bercermin. Ternyata benar, bawah matanya hitam.
Sial, ini kan gara-gara Refal.
Dengan bodohnya Lia aktif Twitter tengah malam karena Refal bilang akan menunggu. Namun, setelah Lia aktif dan bermain seperti biasa, tidak ada tanda Refal aktif. Bahkan akunnya saat Lia cek tidak aktif.
Dan makin bodoh saat Lia menunggunya sampai jam 2 subuh lalu ketiduran?!?!?!?
Sial... dia akan marah pada Refal!!
Lihat saja, ia akan puasa ngomong dan dingin pada Refal.
Lia jadi mendengus, bukannya memang Lia sudah jarang ngomong dan dingin dari sana nya, ya?
Ia berdecak pelan, mengenyahkan pikiran dan rasa kesalnya pada Refal. Pokoknya dia malas ketemu dan gak akan ketemu untuk sekarang.
**
Lia menyikat giginya dengan netra merem melek karena ngantuk, ia jadi mengerjap tersadar sesuatu, mumpung ingat ia akan membicarakan ini pada Diana.
Lia melangkah keluar wc tanpa melepas sikat giginya. "Mah, akhir-akhir ini bra aku udah jelek, udah pada gak muat. Apa karena itu aku makin ged--,"
Netra Lia membelalak lebar dengan sikat gigi yang jatuh dari mulutnya menatap lurus pada cowok di depan pintu rumah yang juga menatapnya tak kalah kaget.
REFAL HAJIDAN SEDANG MELONGO DI DEPAN PINTU RUMAHNYA?!?!?!?!?!?!?
Diana yang menatap Lia dan Refal bergantian jadi memijit pelipis melihat kelakuan anak perempuannya. "Lia!! Beresin mandinya!!" Tegur Diana pelan membuat Lia jadi mengerjap, menoleh masih linglung.
Refal yang sangat terkejut sampai melongo jadi tersadar, ia berdehem kecil mengalihkan perhatian dari penampilan Lia yang memakai kaos oversize menampilkan sebelah bahunya yang terdapat tali surga, belum lagi Lia membicarakan--
STOP REFAL!!! ASTAGA!!
Kesadaran Lia berkumpul saat Refal mengalihkan wajah, ia merutuk dirinya lalu merunduk dan kembali melangkah kembali masuk toilet cepat dengan perasaan tak karuan.
"Duh, Nak. Maafin anak Tante ya, dia biasanya gak gitu kok. Suka ngerasa di rumah gak ada siapa-siapa jadinya gitu." Ujar Diana membuat Refal menoleh agak linglung tak urung tersenyum menanggapi.
"Sebenernya, aku kesini mau ngasih kudapan kecil aja, buat kenalan sama tetangga baru. Aku yang pindah kemarin malam, blok E3." Ujar Refal sopan sembari duduk saat Diana mempersilahkan.
Diana jadi beroh-ria. "Ouh... kamu yang pindah kemarin malem? Tante udah denger kabarnya si." Ujar Diana membuat Refal kembali menyunggingkan senyum ramah.
"Kebetulan orang tua lagi pada kerja, jadi aku sendiri yang ngasihin ini Tante, maaf ya... jadi gak sopan karena dianterin sama anaknya bukan orangtuanya." Ujar Refal meringis membuat Diana jadi mengerjap kecil.
"Oalah, gapapa toh." Jawab Diana ringan.
"Sekalian, mau ngasih tahu kalau besok ada selametan dirumah, mau ngundang juga." Ujar Refal membuat Diana menganggapi riang.
"Ouh iya Tante,"
Diana jadi berdehem menoleh, Refal yang percaya diri entah kenapa jadi gugup. Tangannya terjulur mengusap leher, mencoba meredakan gugup.
"Kebetulan aku temen sekelas Lia, tadinya mau nyapa Lia juga." Ujar Refal agak canggung membuat Diana jadi mengerjap lalu tersenyum samar.
Ia jadi mengerti. Duh anak gadisnya itu, meskipun malu-maluin, pemalas, dan hanya suka pada mtk tapi ditaksir cowok super ganteng dan sopan seperti Refal ini.
Ini si sudah jelas... lampu hijau dari Diana.
"Ouh temen sekelas Lia, kalau gitu sekelas juga sama Kenath dong!!" Ujar Diana membuat Refal mengangguk.
"Cees Tante dia mah," jawab Refal menyunggingkan senyum.
"Mau ketemu Julia kan? Bentar ya, Tante panggilin dulu."
Lah...
Ingin Refal menjerit lalu pamit dengan backroll sampai rumah namun ia mengurungkan.
Refal jadi menggiti bibir kecil lalu menghela napas gusar dengan perasaan tak karuan. Demi apa? Ini akan menjadi sangat sangat sangat sangat akwward jika mereka bertemu.
**
Mohon kritik dan sarannya agar cerita ini lebih baik.
Mohon koreksi jika ada typo atau kesalahan penggunaan EYD.
Tolong pencet tombol ⭐ nya kakak, gratis gak dipungut biaya 😚
See you :)

KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS [END]
Teen Fiction# 1 - Nyesek 16 Agustus 2022 # 1 - Drummer 2 Oktober 2021 # 1 - Accismus 11 September 2021 # 1 - Liaitzy 30 Mei 2022 # 4 - Dowoon 18 Desember 2022 # 1 - Refal 1 Januari 2023 Refal menoleh kecil saat seseorang meneriakan namanya dibalik kerumunan, s...