21

918 77 1
                                    

Hah enjoy :)

**

"Kalau lo sekalian mau beli, beli aja, nanti gue bayarin." Ujar Fauzan membuat Lia jadi menoleh, lalu mengangguk.

Fauzan mendongkak, fokus membaca judul buku di rak. Lia menelusuri judul buku dengan malas. Jadinya, hari ini dia menemani Fauzan ke Gramedia, katanya ada yang ingin di beli.

Netra Lia berhenti di sebuah novel, tangannya terjulur lalu membaca blurbnya. Sudut bibir Lia terangkat kecil, karakter di novel ini, mirip dengan Refal.

Ganteng, ramah, baik apalagi. Dan ceria.

"Baca apaan? Lo mau novel itu? Yaudah, sini masukin keranjang." Ujar Fauzan membuat Lia tersadar lalu menggeleng pelan.

"Em-- gue mau ke rak buku pelajaran." Ujar Lia pelan membuat Fauzan mengangguk.

Tangan Lia bergerak menyentuh buku malas, ia tidak minat. Dan sepertinya, belum ada buku matematika yang ingin ia beli.

Lia jadi melangkah, menatap lurus pada rak komik. Tangannya jadi terjulur, mengambil rak paling atas. Meskipun Lia tinggi, tapi rak nya lebih tinggi.

"Minggir." Lia jadi menoleh, mendongkak pada Fauzan yang mendekat, menjulurkan tangan, mengambil komik dengan mudah.

"Nih," Lia menerima komik itu membuat Fauzan menjitak keningnya pelan. "Kalau gak bisa itu ngomong, lagian rak itu emang tinggi banget. Harus bilang sama penjaga tokonya." Ujar Fauzan mengingatkan membuat Lia mengangguk kalem.

Fauzan jadi menatap Lia yang menunduk membaca komiknya dengan netra berbinar kecil. Sudut bibir Fauzan jadi terangkat. Kepalanya jadi menoleh, menatap buku yang menarik perhatiannya.

"Kayaknya, elo lebih butuh buku ini." Lia jadi mendongkak menerima buku yang disodorkan Fauzan lalu membaca judulnya.

Cewek itu harus peka sama cowok yang ada di sampingnya.

Lia jadi berdehem pelan, menyadari maksud Fauzan membuat Fauzan membuang pandangan. "Gue udah selesai, ayok makan." Ajak Fauzan.

**

Refal bergerak malas di sofa, menonton Tv nya dengan bosan. Sampai iphone Bobanya bergetar, menampilkan banyak notif. Refal membuka roomchat.

Roomchat - Grup SolasiBand

Dimas : Fal, lo tuh harus milih salah satu

Dimas : jangan pngen punya 2 cewek

Dimas : maruk bgt si

Dimas : udah berasa jadi Ahmad Dhani lo?

Ezra : senangnya dalam hati

Ezra : kalau beristri 2

Navin : emgnya sama kak Jul udah putus?

Navin : bukannya baru kmrin jadian

Ezra : Julfikar jadian sma siapa?

Kenath : Julia gobs

Ezra : gue pikir lo ngmongin Julfikar anak ips :(

Ezra : kan sama-sama Jul

Ezra : Julia sama Refal kan gak pacaran

Ezra : hnya drama

Ezra : nyeseknya smpe sini mamang

Dimas : what??

Navin : ha? Serius?

Navin : kok berita besar gini DR gak heboh si?!?!?!

Kenath : jngan coba-coba lo

Ezra : spertinya Helsi belum tahu kawan

Ezra : lola juga dia skrang.

Dimas : jadi skrg Refal sama Sheiren gitu?

Kenath : ga deh kyknya

Kenath : Refal tuh susah, dia mah ramah ke semua orang

Kenath : baik ke semua orang, cowok cewek

Kenath : jadi suka pada salah mengartikan

Navin : jangan2 lo juga salah mengartikan?

Ezra : hahahahahaha

Dimas : iya juga sih

Ezra : abang pilih yang mana, Julia atau Sheiren.

Ezra : Julia memang cantik, Sheiren lebih menarik.

Tak sempat mengetikan balasan Refal jadi menoleh. Mendapati Ayahnya yang baru dari dapur.

"Refal? Kamu ngapain hari minggu di rumah? Sana main, ajak siapa gitu jalan-jalan." Ujar Hanif membuat Refal menggeleng.

"Males Yah, mau di rumah aja, ngapain juga jalan-jalan?" Tanya Refal.

"Eh, udah sana pergi. Ke mall kek, ngapain gitu." Ujar Hanif membuat Refal jadi menoleh, mengernyit. "Kok Ayah ngusir si?" Protes Refal.

"Belanja sana, ngabisin uang, buat apa Ayah nyari uang kalau gak dihabisin?" Tanya Hanif.

"Mau beli apa? Gak ada yang mau dibeli juga." Ujar Refal. "Apa kek, beli hape baru, laptop baru, cari yang paling baru modelnya." Jawab Hanif duduk di kursi single.

"Tapi kan, hape aku masih bagus Ayah." Ujar Refal jadi menggaruk belakang kepala.

"Yah, gapapa. Nanti kamu beli terus kasihin aja ke temen kamu, atau siapa yang ketemu di jalan. Daripada di rumah terus." Ujar Hanif mengambil remote, memindahkan saluran.

"Oh, atau nggak kamu keliaran aja, siapa tahu kamu ketipu lagi kan? Nah, bagus itu ngabisin uang juga. Udah sana, ketipu sana." Usir Hanif membuat Refal mendesah.

"Nanti, Bunda marah kalau aku ketipu lagi, aku udah hati-hati banget sekarang." Jawab Refal.

"Sana ngedate kek, nongkrong, biar gak keliatan jomblo. Ganteng- ganteng kok jomblo. Malu-maluin Ayah aja." Ujar Hanif membuat Refal jadi mengerjap tersadar satu nama.

Tetangganya yang berada di blok D10.

Dengan cepat, Refal berdiri, tersenyum lebar. "Oke siap bos!!!" Ujarnya semangat sambil berlarian di rumah luasnya menuju tangga.

**

ACCISMUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang