Hah enjoy :)
**
"Cium boleh?" ucap Refal lolos begitu saja.
Lia melotot membuat Refal tersadar akan ucapannya barusan. Lia mendorong Refal sampai badannya sedikit terjungkal ke belakang. Bahkan tas yang tadi pun sudah terlempar akibat dorongan keras Lia.
Akibatnya badan Refal jadi sasaran empuk hujan deras karena tidak berada dibawah payung Lia lagi.
Refal mengusap buliran air yang ada di wajahnya. Sungguh tadi bukan hatinya yang berbicara, dia refleks. Kata- kata itu keluar begitu saja tanpa bisa disaring. Dan tadi itu gara-gara hujan suasananya jadi begitu.
Lia menatap Refal dengan pandangan yang campur aduk membuat Refal menggeleng merasa dihakimi.
"Gak sama sekali. Itu tuh nafsu yang ngomong bukan gue." teriak Refal sambil menggeleng membuat Lia beringsut menjauh mundur.
"Cih, cowok nafsuan." umpat Lia geli membuat Refal menggeleng kuat.
Sepertinya Refal salah bicara.
"Enggak Lia sumpah. Tadi itu bukan dari hati gue, refleks gitu aja." teriak Refal karena suaranya kalah dengan hujan deras.
"Jangan temuin gue lagi." tajam Lia sambil berbalik pergi membuat Refal melotot.
Refal segera menarik tangan Lia membuat Lia berputar lalu menghadap Refal. Lia menepis tangan Refal lalu mundur berjaga jarak. Takut- takut Refal akan menerkamnya apabila terlalu dekat.
"Serius Julia. Gue gak kayak yang elo omongin tadi." ujar Refal serius.
Lia mendesah kasar lalu memutar bola matanya.
"Hm." Lia berdehem mengiyakan membuat Refal menghembuskan nafas lega.
"Curigaan banget si, tas gue sampe kelempar noh." tunjuk Refal pada tasnya yang tergeletak di tanah mengenaskan.
Lia hanya menipiskan bibir tidak perduli.
"Hujannya makin gede, elo yakin pulang sekarang. Mending temenin gue latihan dulu." teriak Refal membuat Lia mengernyit.
"Gak." Tolak Lia.
"Lagian kan udah ada cewek tadi, ngapain gue temenin lagi." Sungut Lia pelan.
"Yaudah, hati-hati di jalan!!" Ujar Refal sambil melangkah mundur.
Lia mengernyit saat Refal tidak memaksanya. Lia hanya mengedikan bahu acuh tidak terlalu memperdulikan banyak.
BYUURRRR
Lia menganga lebar saat dirinya tersiram air dari jalanan penuh air yang dilindas mobil mengakibatkan air nya menyembur kepada Lia.
Lia basah kuyup, badan yang tadinya ia lindungi dari hujan memakai payung sudah basah tidak bisa diselamatkan.
Refal melongo sesaat lalu berubah menjadi tawa lebar, ia sampai memegangi perutnya karena sakit. Entah kenapa ini sangat lucu baginya. Refal pun segera menghampiri Lia sambil cekikan.
"Sialan." umpat Lia kasar membuat Refal segera membekap mulut Lia.
"Astaga!! ngomong yang cantik." peringat Refal.
"lepas." peringat Lia membuat Refal menurunkan tangannya yang tadi membekap Lia.
"Elo yakin pulang pake baju kayak gini?" tanya Refal sambil meniti badan Lia.
Kemeja putih Lia sudah basah bahkan pakaian dalamnya sudah terlihat. Tapi Refal tidak nafsu sama sekali. Yah bohong juga sih kalau bilang tidak tertarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS [END]
Teen Fiction# 1 - Nyesek 16 Agustus 2022 # 1 - Drummer 2 Oktober 2021 # 1 - Accismus 11 September 2021 # 1 - Liaitzy 30 Mei 2022 # 4 - Dowoon 18 Desember 2022 # 1 - Refal 1 Januari 2023 Refal menoleh kecil saat seseorang meneriakan namanya dibalik kerumunan, s...