13

987 92 0
                                    

Untuk kamu.
Tolong Vote sebelum membaca agar cerita ini lebih baik ke depannya 😚

1447 kata 😳

**

"Tes..., hai pengunjung Cafe semuanya. Saya mau bilang ini hari spesial buat Band kita, karena drummer kita baru aja jadian, dan kebetulan pacarnya ada disini, gimana kalau kita panggil aja, buat maju dan nyanyi sama-sama?"

"Yang merasa pacarnya drummer ganteng kita, teruntuk Julia Jisu, silahkan maju ke depan."

"Eh?" Netra Lia membelalak kecil, namun wajahnya tetap datar, menatap dingin pada vokalis Band yang baru saja bicara, siapa lagi kalau bukan Dimas.

Bukan hanya Lia, Refal ikut terkejut dengan tindakan Dimas yang tiba-tiba. Sedangkan Navin dan Ezra sudah tertawa kecil, beda dengan Kenath yang mendesah kasar dengan kelakuan random Dimas.

Clairin dan Johan jadi berteriak heboh tidak tahu malu, ikut menyuruh Lia ke depan, seperti sebagian pengunjung yang lain terkecuali para pengunjung fans Refal yang sudah menatap tajam dan tak suka.

"Buat Pak Manajer, boleh kan Pak? Satu lagi khusus ngerayain jadian drummer kita?" Tanya Dimas tersenyum yang disambut jempol dari Pak Manajer.

Lia menunduk malu, gila saja, ia tidak mau ke depan. Ia paling anti, diperhatikan banyak mata dari segala penjuru, risih. Apalagi untuk hal random seperti ini.

Refal yang memperhatikan Lia, jadi menyunggingkan senyum. Gadis itu lucu juga saat malu.

"Dim, kayaknya Lia gak mau. Dia anti ke depan buat kayak gini." Bisik Refal membuat Dimas beroh-ria.

"Guys, kata drummer kita, pacarnya pemalu jadi gak bisa naik panggung, yaahh sayang banget ya." Ujar Dimas membuat sorakan kecewa dari penonton.

"Sampai hafal sifat nya, kurang sweet apalagi Refal ini ?!" Goda Dimas yang dibalas sorakan baper dari para penonton.

Lia jadi mendongkak, agak terkejut Refal bisa tahu sikapnya. Hatinya menghangat namun dengan cepat Lia menggeleng.

"Cieee, sampai tahu loh dia, kurang sweet apalagi." Goda Johan menoel-noel Lia membuat pipi Lia panas.

"Dahlah, gue mau ke laut aja." Timpal Clairin, jiwa jomblonya meronta saat melihat keuwuan di depan mata.

"Ck, gila apa." Ujar Lia kesal, tangannya bergerak mengipasi diirinya. "Kenapa jadi panas?" Gerutu Lia kesal membuat Johan dan Clairin saling terbatuk penuh kode.

"Okee, ini lagu khusus buat merayakan jadian Refal sama Julia, gimana kalau lagu Happier dari Olivia Rodrigo?" Ujar Dimas tertawa renyah membuat pengunjung Cafe jadi ikut tertawa.

"Bercanda ya, kita bawain lagu Hivi- Siapkah kau tuk jatuh cinta lagi. " ujar Dimas akhirnya, bersiap untuk kembali bernyanyi.

Suara merdu Dimas mengalun, memenuhi pendengaran semua pengunjung Cafe termasuk Lia.

"Video dong Ju, itu pacarnya." Goda Johan membuat Lia berdecak kesal.

Lia memainkan bibirnya, netranya beralih menatap Refal yang sedang memukul drum nya santai, sampai Lia membuang muka, menyedot Bobanya sampai tandas dengan wajah malu karena ketahuan sedang menatap oleh Refal.

"Ju, lo tuh gimana si? Katanya gak suka, tapi daritadi pipi lo merah terus?" Ujar Johan serius padahal ia sedang menggoda Lia.

"Gue gak larang lo suka sama Refal, cuman hubungan yang sekarang emang harus diakhiri karena awalnya aja dimulai dari salah paham, gimana nantinya." Ujar Clairin serius.

"Gue jadi setuju sama Caca, gue turut seneng kalau elo suka sama Refal, pertama kali kan? temen kulkas kita jatuh cinta, tapi buat hubungan kali ini, mending jujur aja udah. Nanti, kan kalian bisa mulai dari awal lagi." Ujar Johan membuat Clairin mengangguk lalu mengusap kepala Johan bangga yang ditepis langsung oleh Johan.

ACCISMUS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang