Terimakasi telah meluangkan waktu berhargamu untuk membaca Acc🙏
Silahkan pencet ⭐ gaiss😚 gratis tanpa pungut biaya.
Hah enjoy :)
**
Lia menutup pintu kamar mandi lemas, pikirannya sudah melanglang buana. Ia terduduk di lantai kamar mandi lemas seakan tak bernyawa.
"Sial." Lia menutup muka dengan kedua tangan lalu menendang udara gemas.
Gila ini bener-benar gila. Setelah tadi, bagaimana ia akan punya muka bertemu Refal nanti?!?!?
Tidak bisa, ini tidak bisa... ia tidak akan bertemu Refal lagi, Lia harus merencanakan pindah sekolah ke luar kota tempat Ayahnya bekerja.
Lia mengumpat gemas, namun jadi tersadar. Ia berdiri dan menghadap cermin besar yang terpampang di dinding kamar mandinya.
"Sadar Lia, Refal itu cuman temen sekelas, gapapa lo liatin penampilan kayak gini ke Refal, karena elo nggak nganggap dia selain temen sekelas." Ujar Lia meyakinkan diri sendiri.
"Lo itu Candi Lia, lo itu dingin, jadi bersikap sewajarnya aja. Jangan berlebihan. Bersikap seolah gak terjadi apa-apa. Refal kan gak lebih dari temen sekelas seperti elo ke Kenath."
Lia mengangguk yakin, namun sejurus kemudian ia mendesah kasar, merosot dengan wajah nelangsa.
"Ah gila... mana bisa."
Lagian, kenapa si? Refal selalu melihat sisi lain dari Lia?
Saat semua orang melihat sisi Lia yang dingin dan tak banyak bicara, kenapa Refal justru selalu melihatnya dari sisi alay dan bobroknya?
Kepala Lia menoleh saat pintu toilet dibuka dan menampilkan Bundanya. Kenapa Bundanya main masuk si? Saking linglungnya Lia bahkan tidak mengunci pintu.
"Cepetan beresin, itu Refal nungguin di luar." Ujar Diana membuat Lia menoleh hororr.
"Ha? Apa? Kenapa gak diusir aja si?" Protes Lia membuat Diana memukulnya pelan.
"Kamu itu, masa tamu disuruh pulang, lagian dia juga ngasih kudapan buat tetangga baru katanya. Dia pindah ke blok E3." Ujar Diana membuat Lia sontak melotot.
E3? Itukan hanya terpisah beberapa rumah darinya. Sial... ini membuatnya makin tidak bisa menghindari Refal.
**
Refal mengusap belakang lehernya, merasa sangat akwward dengan suasana ini. Dia tengah duduk di halaman rumah Lia dengan Lia duduk di sebelahnya dan membuang muka, tidak mau menatap Refal sedari tadi.
Tentu saja Refal mengerti, pasti Lia malu dengan kejadian tadi.
Refal jadi berdehem, ingin keluar dari perang bisu ini. "Ehm-- Lia, ma-mau nemenin gue keliling perum ini gak? Sekalian gue mau lihat-lihat lingkungan rumah baru." Ajak Refal membuat Lia jadi sedikit tersentak kecil.
Lia jadi terdiam meragu, ingin rasanya menolak, lari ke rumah dan bergelung selimut menyembunyikan rasa malu. Namun, entah kenapa hatinya malah menyuruhnya meneriman ajakan Refal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCISMUS [END]
Novela Juvenil# 1 - Nyesek 16 Agustus 2022 # 1 - Drummer 2 Oktober 2021 # 1 - Accismus 11 September 2021 # 1 - Liaitzy 30 Mei 2022 # 4 - Dowoon 18 Desember 2022 # 1 - Refal 1 Januari 2023 Refal menoleh kecil saat seseorang meneriakan namanya dibalik kerumunan, s...