{03} MENCARI JODOH

10.8K 2K 46
                                    

Hani dan Velin tengah duduk di cafe, Velin baru saja menceritakan kisah Jay yang mengundurkan diri pada Hani dan Hani mendengarkan dengan baik keluh kesah Velin.

"Padahal ganteng, sayang banget" gumam Velin.

"Alahh masih banyak kali cowo diluar sana, kuy cari cogan" ajak Hani sembari berdiri dan Velin mengangguk.

"Emang dimana?" Tanya Velin pada Hani.

"Pantai, kita cuci mata aja dulu yakann"

Hani menyeret Velin keluar dari cafe, Rasya tidak ikut dengan mereka karena dia harus menangani hasil tes DNA Abi.

"Wahh keren bangett" decak Velin, bukan mengagumi pantai namun mengagumi beberapa pria bertelanjang dada di depan.

"Udah gue bilang, mana aduh delapan semua argghh" Hani mengusap air liurnya sendiri lalu mengangkat es kelapa di atas meja yang baru saja ia beli.

"Eh itu si Naya deh"

Velin menunjuk salah satu gadis di depan yang berlari bersama beberapa pria dengan bikini. Hani mengamati Naya di depan, dia bergidik ngeri saat tubuh Naya dipegang oleh lima pria di depan.

"Mereka kayaknya temen baru si Naya" ucap Hani yang mengenali salah satu pria yang bersama Naya.

"Gue kenal salah satu dari mereka, gue pernah liat di kampus" ucap Hani lagi.

Kemudian seorang pria berdiri di belakang Hani membuat Hani hampir saja menyemburkan es kelapanya.

"Abang cariin ternyata malah disini yaa" geram Rey.

Dia pikir adiknya hilang setelah dia bangun dia tidak melihat Hani di meja makan dan kamar gadis itu kosong. Betapa kalang kaburnya dia mencari Hani, beruntung dia bisa melacak ponsel Hani.

"Loh Abang ngapain disini? Ga kerja Tah?" Tanya Hani.

"Harusnya kerja, gara-gara siapa juga harus kesini? Gue kira Lo ilang. Kalo mau pergi pamit dulu, bilang dulu jangan langsung pergi aja" cerocos Rey pada Hani.

"Gue udah gede kali bang bisa jaga diri" ucap Hani, sedangkan Velin hanya menyedot es kelapanya sembari melihat kakak beradik itu beradu mulut.

"Hani, eh kamu disini juga?"

Hani dan Velin sontak menoleh kedepan. Di hadapan mereka, entah dari mana datangnya muncul Naya dengan senyuman manis.

"Velin juga ada disini?" Tanya Naya agak terkejut melihat Hani yang bersama Velin.

Naya kemudian beralih menatap Rey yang berdiri di sebelah Hani. Kedua pipinya memerah melihat pria itu, Rey sangat tampan. Dia sangat senang mendapati Rey yang tampan itu pasti akan menjadi miliknya.

"Temen Lo dek?" Tanya Rey, kalau Velin Rey sudah melihat dipesta saat Hani mabuk jadi dia sudah tau kalau Velin adalah sahabat Hani.

"Aku Naya temen kampusnya Hani" Naya memotong Hani yang hendak berbicara.

Velin menahan perutnya yang mual akibat perkataan Naya barusan. Sedangkan Hani menyunggingkan senyum. Gadis ini masih percaya diri bisa mendapatkan Rey.

Rey mengamati Naya di depannya, gadis ini cantik namun pakaiannya yang terbuka...walaupun ini memang berada di pantai, dia tidak terlalu menyukai gadis dengan pakaian terbuka.

Naya yang melihat Rey menatapnya bertambah percaya diri. Dia kira Rey terpesona dengan kecantikan tubuhnya sekarang.

"Lo ngapain dek kesini tumben banget"

Rey beralih menatap sang adik sebelum matanya kotor karena melihat tubuh Naya di depan.

"Biasa mau cari cogan" ucap Hani dan Velin mengangguk membenarkan perkataan Hani.

"Hani Velin!"

Seorang gadis mendekat kearah mereka, dia adalah Kayle yang nampak cantik dengan outfit pantai mendekat diikuti beberapa bodyguardnya di belakang.

"Wah Kayle disini juga??" Tanya Velin dan Kayle mengangguk.

Melihat interaksi keduanya Naya hanya diam mematung, dia tidak mengira kalau Velin bahkan mengenal Kayle.

Tatapan Kayle beralih kearah Naya, dia menaikan sebelah alisnya melihat Naya yang berdiri di depan Hani.

"Lo disini juga? Kebetulan banget gue masih dendam sama Lo" ucap Kayle.

Naya menunduk, namun karena ada Rey di depannya pasti dia akan baik-baik saja jika melawan Kayle sekarang.

"Aku kan udah minta maaf, aku juga ga sengaja" kata Naya.

"Kapan Lo minta maaf? Gue ga denger"

Hani menarik sang kakak agar duduk di sebelahnya lalu memberikan satu es kelapa ketangan Rey. Velin segera memposisikan diri dengan nyaman sebelum melihat adegan di depannya.

"Kamu kan tau sendiri aku ga sengaja, ada orang yang dorong aku kearah kamu" ucap Naya lagi.

"Ya Lo liat-liat dong kalo jalan, kalo coklat panasnya numpah ke baju Lo si gapapa, Lo tau baju gue itu mahal!" Bentak Kayle.

"Dia temen Lo dek?" Tanya Rey sembari menunjuk Naya dengan dagunya.

"Ga kenal gue bang, tau sendiri adek Lo hits jadi pada ngaku-ngaku temen gue deh kalo dia emang sahabat baru gue" kata Hani sembari menunjuk Kayle.

Naya menunduk, semua tatapan kini mengarah padanya dan sialnya teman-temannya hanya diam menatapnya di sebrang.

"Aku minta maaf, aku bakalan ganti baju kamu ko" ucap Naya pada Kayle.

Kayle memiringkan wajahnya dia lalu mengangguk dan berkata "Harga baju gue itu 3M Lo mampu ganti baju gue itu?" Tanya Kayle.

Naya terdiam, dia sontak terkejut mendengar kata 3M dari mulut Kayle. Melihat wajah Naya yang terdiam membeku Kayle kemudian kembali bersuara.

"Gue rasa Lo ga bakalan mampu, Abang Lo aja kerjanya jadi pelayan cafe" kaya Kayle.

Naya mengepalkan sebelah tangannya, ternyata gosipnya sudah beredar luas. Dia tentu saja marah dengan kakaknya itu.

"Gue ada saran dehhh" ucap Hani sembari menaikan tanganya.

"Gimana kalo Lo jadi pembantunya Kayle aja? Kita hitung upah pelayan sekarang 4 juta sebulan, jadi Lo harus kerja selama Lo ga bisa bayar uang sebanyak 3M ke Kayle" saran Hani.

"Bagus juga ide Lo" ucap Kayle.

Naya menatap Hani dengan wajah tak percaya, saat dia menatap Velin gadis itu malah tersenyum miring. Bahkan Rey tidak membantunya sama sekali, pria itu dengan santai meminum es kelapa ditangannya.

"A-aku bakal dapetin uangnya" kata Naya, dia mana mau menjadi pembantu Kayle.

"Oke gue beri waktu sampe besok kalo Lo ga bisa bayar dalam kurung waktu 24 jam, besok Lo harus jadi babu gue" ucap Kayle.

Naya mengangguk, dia menahan kekesalannya sendiri dengan mengepalkan kedua tangannya. Velin kemudian menarik Kayle agar duduk di sebelahnya dan memberikan camilannya pada gadis itu.

"Minggir deh Lo nutupin pandangan gue" ucap Hani pada Naya.

"Ah iya maaf" Naya segera menyingkir dia lalu menatap Rey untuk terakhir kalinya sebelum melangkah pergi.

Jika dia masih dirumah Velin dia bisa memoroti gadis itu namun kini dia sudah di depak keluar dari rumah bangsawan itu. Kakaknya mungkin tidak akan bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam waktu semalam.

"Siall gue harus gimana" desis Naya.

⚠️👀

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang