{04} PENGKHIANAT

7.3K 1.7K 103
                                    

#tandain typo 🤍

Velin menatap Hani dan Rasya di depannya, mereka baru saja datang dan tengah duduk di depan Velin.

"Gila gue masih pengin ketawa liat ekspresi mereka yang ketakutan hahahaha"

Hani kembali tertawa mengingat kejadian saat dia mengerjai para goblin. Rasya kemudian menyumpal mulut Hani dengan roti yang ada diatas meja.

"Vel gimana?" Tanya Rasya pada Velin, Velin yang masih dalam mode penyamaran menatap Rasya dengan mulut penuh roti.

"Ga gimana-gimana, tapi kayaknya Raja Elf rada mesum deh, dia liatin Hazelnya nafsu banget" ucap Velin.

"Gile ganteng ga si Vel si raja Elp?" Tanya Hani dan Velin mengangguk.

"Aishh pengin dongg icip-icip tubuhnyaaa" ucap Hani dengan senyuman mengerikan.

"Untung Lo jadi bocil SMP Vel... Kalo engga udah dilirik juga sama dia, hadeh...gue tau raja elpiji ini mata keranjang, tapi ga ada salahnya juga kita jodohin sama si Hazel"

"Jodohin aja" ucap Rasya membuat Hani bertepuk tangan dengan wajah mesum.

"Sekali-kali main-main sama mereka boleh kan Ras..."

Rasya menatap Hani yang kini memeluk lengannya, Rasya lalu mendorong kepala Hani agar menjauh sebelum dia mengangguk.

"Asiikkkkk aduh author jangan lupa tandai adegan 21+ ya hahahahahahaha"

Rasya menggelengkan kepalanya mendengar ucapan Hani, dia lalu kembali menatap Velin.

"Lo ga ada rencana mau ngeharem Vel?" Tanya Rasya pada Velin.

"Aslan sama Arvan? Tapikan Aslan nanti sama Hazel" ucap Velin pada Rasya.

"Hazel kan mau di jampi-jampi sama gue biar mau sama si raja elpiji jadi Lo ngeharem aja" ucap Hani dengan serius.

"Tapi kalo nanti Aslan ga minum darahnya Hazel gimana?" Tanya Velin pada mereka.

"Lo emang mau Aslan lupa sama Lo Vel?" Tanya Hani pada Velin.

"Engga mau" cicit Velin pelan.

"Yaudah, kalo gitu kita harus bantuin mereka, gue yakin ko tanpa darah Hazelpun Aslan bakalan rebut kerajaannya. Belum di coba kan? Kenapa kita pesimis duluan, kita ini trio kwek-kwekk ga ada yang ga bisa kita lakuin, kemaren kita jadi korban bully, terus jadi setan terus jadi pembalas dendam...sekarang kita harus bantuin Aslan rebut kerajaannya gue yakin kita bisa" cerocos Hani yang sudah berbaring diatas kasur Velin.

"Karena kita terlalu lama disini kita mulai terlena sama alurnya" ucap Rasya dan Hani mengangguk.

"13 tahun ga sebentar, gue juga serasa makin encok kesini-sini" gumam Hani sembari menatap langit-langit kamar tamu Velin.

"Intinya kita ga boleh terlena sama alurnya, inget kita juga nanti bakalan pergi dari sini. Entah happy ending atau sad ending gue mau berusaha semaksimal mungkin buat bantu Aslan tanpa darah Hazel" ucap Hani dengan sungguh-sungguh.

"Semangat" seru Velin.

*Tok tok tok*

Velin menatap pintu yang baru saja di ketuk oleh seseorang.

"Vel gue mau keluar dulu ya jalanin rencana tadi sama Rasya kalo ada apa-apa teriak aja" ucap Hani sebelum menghilang diikuti Rasya.

Velin turun dari kasur, dia berjalan menuju pintu dan membukanya. Terlihat wajah Arvan yang tengah menatapnya.

"Arvan kenapa kesini?" Tanya Velin, dia menatap sekitar dan beruntung suasana lorong sepi jadi tidak ada yang melihat Arvan yang tiba-tiba datang ke kamarnya.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang