Rasya dan keluarganya beserta Abi tengah melakukan makan di rumahnya. Ini pertama kalinya Abi menginjakan kaki dirumah keluarga aslinya yang sangat mewah.
"Gimana makanannya kamu suka?" Tanya Ibu Rasya pada Abi.
"Suka, enak" jawab Abi membuat ibu Rasya tersenyum.
Rasya memakan makanannya dengan lahap setelah hampir selesai dia bersuara.
"Kapan Lo bakal tinggal disini? Kita juga pengin liat keluarga kita kumpul lagi" ucap Rasya pada Abi.
"Iya kamu kapan mau tinggal disini lagi? Mamah udah ga sabar"
Abi hanya diam memakan makanannya, dia tidak mungkin meninggalkan Naya sendirian sekarang. Ayah Rasya yang melihatnya segera mengubah topik pembicaraan.
"Gimana kerja samanya Rasya?" Tanya ayah Rasya.
"Lancar, mereka udah setuju tinggal tanda tangan aja, lagian kita sama-sama untung kenapa mereka harus nolak?" Tanya Rasya dan sang ayah mengangguk.
"Hubungan kamu sama Ronan gimana sayang?" Tanya sang ibu.
"Mamah mau cucu berapa?" Tanya Rasya pada sang ibu membuat wanita itu hampir tersedak makanannya sendiri.
Abi juga terkejut mendengar perkataan frontal kakaknya itu. Rasya sendiri tersenyum melihat reaksi mereka.
"Kamu ini, nikah dulu baru mikir anak! Tapi mamah pengin yang banyak biar rumah ini rame" kata ibu Rasya.
"Gampang itu mah" jawab Rasya lalu tersenyum.
Ibu Rasya ikut tersenyum, beruntunglah mereka berdua sepertinya cocok. Jadi dia tidak perlu mencarikan pria untuk berkencan buta dengan Rasya lagi.
Acara makan siang itu berakhir dan kini Rasya duduk di sebelah Abi. Mereka tengah duduk di ruang tengah dimana ibunya tengah di dapur.
"Gue kemaren liat Lo dari toko, beli apaan? Baju baru?" Tanya Rasya pada Abi.
Abi mengangguk, dia agak terkejut mendengar perkataan Rasya. Dia tidak tau gadis ini akan melihatnya juga.
"Gapapa pake aja uangnya, itu juga udah jadi yang Lo" ucap Rasya.
"Kenapa Lo masih gamau tinggal disini?" Tanya Rasya. Dia akan mulai menjalankan aksinya sekarang.
Abi hanya diam, melihat hal itu Rasya menghela nafas pelan. Sepertinya Abi harus mengikuti wajib militer nantinya, dia tidak setegas lelaki pada umumnya.
"Kita ini kan keluarga, gue tau Lo masih berat ninggalin adek Lo itu" ucap Rasya lagi.
"Tapi Lo emang ga ngerasa selama ini dia cuma manfaatin Lo sebagai atmnya?" Tanya Rasya.
"Naya udah tau Lo itu orang luar, dia cuma jadiin Lo penghasil uang buat memenuhi gaya hidupnya aja Ke-"
"Cukup" potong Abi.
Rasya menaikan sebelah alisnya, ah nampaknya Abi marah sekarang. Jadi dia harus menjelek-jelekkan Naya terlebih dulu baru pria ini akan bereaksi.
"Gue ngomong apa adanya, jangan kira selama Lo kerja di cafe gue ga liatin kelakuan adek tiri Lo itu?" Tanya Rasya dengan menekankan kata adek tiri.
Abi menggeleng dia lalu berdiri dari duduknya, Rasya hanya mengamati pria itu dengan wajah santai.
"Alasannya bukan karena Naya" ucap Abi.
"Terus kenapa? Ga kasian sama mamah yang selama ini nunggu Lo pulang?" Tanya Rasya dengan nada lebih tegas dari sebelumnya.
"Mereka perlakuin kamu bukan sebagai anggota keluarga, sampe kapan Lo bisa sadar? Gue kakak Lo Bi, gue juga berhak ngasih saran buat adek gue sendiri" ucap Rasya yang sudah berdiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}
FantasyKisah tiga gadis penjelajah novel. PERHATIAN baca label sebelum membaca cerita ini!! ⚠️Berisi banyak cerita yang bakal dimasuki oleh ketiga gadis (Rasya,Hani,dan Velin) ⚠️Ada konten dewasa yang belum dewasa bisa skip judulnya nanti ya di daftar, kon...