{10} 🌝🍯?

7K 1.5K 142
                                    

Pernikahan mereka di percepat karena kondisi ibu Alex yang memburuk. Pernikahan yang berlangsung meriah dan tertutup itu hanya dihadiri oleh keluarga dan orang terdekat. Kakak Hani juga menghadiri upacaranya dan memberikan selamat untuk Hani. Paman Velin juga pulang untuk menghadiri pernikahan keponakannya.

Dan sekarang mereka tengah menikmati hari Minggu seperti biasanya sebelum ibu Robin dan ibu Michael mengirimkan pesan. Pesan yang berisi tiket perjalanan liburan ke suatu pulau dengan jet pribadi.

Rasya keluar dari mobil Michael lalu dia melihat ada ibu mertuanya tengah berdiri dengan pakaian nyentrik dan kacamata hitam bersama ibu Robin di depan jet pribadi.

"Gue pikir mamah ga bakal ikut juga" bisik Rasya pada Michael.

Michael hanya diam mengamati ibunya yang kini tersenyum aneh kearahnya. Michael lalu menghela nafas pelan, mobil Alex dan Robin juga terlihat sudah sampai.

"Ini bakal sedikit susah" ucap Michael pada Rasya.

"Ya ampunnn ayo dong para pengantin baru kita berangkat sekarang" ucap ibu Robin dengan heboh.

"Velin pikir dia lebih cocok jadi ibunya Hani dibanding jadi ibunya Robin" gumam Velin yang melihat tingkah ibu Robin di depan.

"Ayo"

Velin mengangguk setelah mendengar ajakan Alex, dia lalu berjalan kedepan. Velin melihat Hani yang sudah di seret ibu Robin masuk kedalam jet, Velin hanya tersenyum melihat Hani yang kewalahan dengan ibu mertua barunya itu.

"Emang kita mau kemana mah?" Tanya Robin pada ibunya, pasalnya tidak di jelaskan dengan jelas mereka akan pergi ke pulau mana.

Ibu Robin lalu menoleh dan dia tersenyum manis, setelah berdiskusi dengan ibu Alex dan Michael mereka sepakat untuk memberikan hadiah berupa perjalanan bulan madu manis untuk mereka.

Ketiganya mengadakan rapat dadakan di kamar rawat inap ibu Alex. Setelah hampir 3 jam memilih tempat yang cocok dengan kriteria mereka akhirnya mereka menemukan satu tempat yang sedang tren.

Pada awalnya mereka berencana memberikan enam tiket untuk mereka namun ibu Robin khawatir kalau anaknya dan para pria itu mengacaukan acara bulan madu yang sudah di persiapkan sedemikian rupa. Dan pada akhirnya mereka sepakat untuk ikut mengawasi mereka berenam.

*Kriettt*

Velin mengerjapkan kedua matanya melihat kamar bernuansa putih dan merah dengan bau parfum yang menenangkan. Lalu pandangan Velin jatuh pada kasur, dimana ada bunga dan handuk yang dibentuk seperti angsa yang sedang saling berhadapan di depan.

"Woahhh lucu banget pasti angsanya habis nikah juga kan mirip Velin"

Velin segera menutup pintu dan masuk kedalam, dia lalu menatap gemas dua angsa handuk di depan. Lucu sekali pikirnya, Velin lalu menarik koper dan membuka lemari dan dia terdiam melihat ada sepasang piyama disana.

*Ceklek*

Velin lalu menoleh dan melihat Alex yang berdiri di ambang pintu. Velin lalu mengerjapkan kedua matanya, kenapa dia malah masuk kesini!

.
.
.

"Jadi ini rencananya, pantesan aneh banget gelagat mereka" Robin menatap kearah atas kasur dimana ada taburan bunga dan handuk berbentuk angsa.

Hani yang berdiri di sebelahnya mengigit jarinya lalu dia segera menarik kopernya ke arah lemari untuk meletakan pakaiannya disana.

"Gue nanti tidur di sofa aja" ucap Robin pada Hani.

Hani menganggukan kepalanya sembari meletakan bajunya di dalam lemari. Sudah ia duga ada yang tidak beres setelah melihat ada ibu Robin dan Michael yang berdiri di depan jet. Kemudian senyuman mereka yang aneh saat menatap kearah mereka.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang