Setelah kejadian tadi mereka pulang setelah Ash di obati di UKS oleh guru dan petugas UKS. Mereka kini tengah duduk di mobil, Hani menatap Ash yang sedari tadi menatap keluar jendela.
"Ash tadi hebat banget loh! Keren banget bisa lawan mereka" ucap Velin.
"Emang seharusnya gitu kan biar tau posisi lah" timpal Hani.
"Ini belum seberapa, masih ada kejutan buat mereka di depan" ucap Rasya sembari tersenyum miring memikirkan rencana epiknya untuk mereka bertiga.
.
.
."Loh ko kamu ada di kamarnya Velin!"
Velin menatap Cecil yang tengah berbaring diatas kasurnya, dengan tidak tau malu Cecil malah hanya menatap sekilas Velin dan kembali menikmati camilan yang ia ambil dari laci.
"Kamar kamu kan enak empuk juga masa pelit banget si aku kan mau nyobain juga" ucap Cecil.
Velin mengepalkan kedua tangannya, dia benar-benar sudah tidak sabar menghadapi gadis tengil satu ini.
"Keluar! Ini kamar Velin keluar kamu!" Teriak Velin sembari menarik baju Cecil.
"Ish apaan si masa pelit banget, aku aduin ke Arsen loh!"
"Ga takut aduin aja sana!"
Cecil akhirnya terjatuh keatas lantai dan Velin mengibaskan tangannya di udara. Dia menatap tajam Cecil yang kini berdiri sembari menggerutu.
Cecil hendak bersuara namun dia melihat ada Arsen yang lewat di depan kamar. Dengan cepat Cecil kembali menjatuhkan dirinya kertas lantai.
"Kamu ko jahat banget si" ucap Cecil.
Cecil lalu melirik kearah pintu dan benar saja Arsen kini berdiri diambang pintu sembari menatap kearah mereka.
"Ini kan kamar Velin kamu ga minta ijin dulu kalo mau masuk ini juga kan camilan Velin lagi-lagi kamu ngambil ga bilang-bilang!"
"Aku pikir kalian bakalan baik hiks sama aku aku kan baru keluar dari botol kalian jahat banget. Aku tau kalian udah lama di dunia manusia, bebas kemana aja tapi aku selama ini kan kekurung di dalem botol hiks...kalian ga kasian apa sama aku?"
Cecil mulai menangis dengan sebelah tangan yang mengusap air matanya sendiri. Velin kemudian berdecak mendengar isakan tangis Cecil.
"Kalo kamu jadi Velin kamu juga ga bakalan terima kan!" Ucap Velin lagi.
"Kalian emang ga bisa akur ya"
Velin segera menoleh ke arah pintu, dimana Arsen sudah berdiri disana. Velin sedikit terkejut kenapa dia ada disana, sejak kapan?
"Arsen hiks... Velin selalu marah-marah ke aku padahal kan aku ga ngapa-ngapain, aku kira Velin ada di dalem jadi aku masuk" ucap Cecil yang kini berdiri dan berjalan menuju Arsen.
"Ngadu aja terus" desis Velin.
Velin menatap Arsen yang tidak bergeming di tempat. Velin lalu mendengus sebal dan mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Kalo Arsen mau belain Cecil seenganya Arsen juga liat dong masa iya dia masuk kesini tanpa ijin terus ngabisin semua camilan Velin, siapa yang ga marah coba" ucap Velin pada Arsen.
"Camilan kan bisa di beli lagi" ucap Arsen.
Cecil tersenyum senang di sebelah Arsen mendengar perkataan Arsen barusan sedangkan Velin menatap tak percaya kearah pria itu.
Setetes air mata Velin luruh dia lalu mendekat kearah mereka dan mendorong mereka keluar dari pintu kamarnya.
"KELUAR KALIAN!" teriak Velin lalu dia menatap Arsen dan membanting pintu kamarnya sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/282033736-288-k803343.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}
FantasyKisah tiga gadis penjelajah novel. PERHATIAN baca label sebelum membaca cerita ini!! ⚠️Berisi banyak cerita yang bakal dimasuki oleh ketiga gadis (Rasya,Hani,dan Velin) ⚠️Ada konten dewasa yang belum dewasa bisa skip judulnya nanti ya di daftar, kon...