{10} JADI....

5.5K 1.3K 73
                                    

Kini dikamar Rasya duduk tiga orang diatas kasur dengan wajah cemas. Ada Rasya, Hani dan Velin yang baru saja menceritakan kejadian di kampusnya.

"Ras gue bener-bener takut sekarang kalo kita tiba-tiba ga sengaja berubah pas di luar gimana? Bisa babak belur kita diamuk massa" ucap Hani.

Menindak lanjuti hal yang tengah heboh di masyarakat. Yaitu tentang siluman rubah yang membunuh manusia untuk diambil jantungnya kini mereka tengah berdiskusi mengenai nasib mereka.

"Pernikahan kita kurang berapa Minggu lagi Ras?" Tanya Hani pada Rasya.

"Dua Minggu lagi" jawab Rasya dan Hani menghela nafas pelan.

Rasya melirik kearah Hani dan Velin yang tengah memakan camilan dengan wajah ketakutan.

"Velin gamau mati diarak di jalanan, gamauu Rasya" ucap Velin dengan wajah memerah.

"Lagian siapa di yang nyebarin rumor ini, ck dan pembunuhnya goblok banget tau di taman kota pasti ada cctv make acara berubah segala" desis Hani lalu dia berbaring diatas kasur Rasya.

"Han dokter yang nanangin kasus ini siapa namanya?" Tanya Rasya dengan tiba-tiba.

"Oh iya gue lupa mau cerita kejadian malem itu ke kalian" ucap Hani lalu dia mulai bercerita tentang dokter Tony.

Velin dan Rasya nampak mendengarkan dengan baik-baik apa yang dikatakan Hani. Sampai akhirnya Hani menyelesaikan ceritanya dengan kejadian tadi setelah dia melakukan kontak fisik dengan dokter Tony.

"Kalo ga salah ada orang yang nyebarin berita tentang siluman rubah yang bakal jadi manusia kalo makan 1000 jantung manusia kan?" Tanya Hani telah dia selesai bercerita.

"Ya katanya gitu" jawab Velin.

"Lo tau Han, ternyata yang selama ini sering banget beli bunga Lily putih itu ga lain dokter Tony. Dia selalu beli bunga itu dan kalo gue inget-inget dia selalu beli setelah ada kasus pembunuhan baru"

Ucapan Rasya membuat Hani dan Velin sontak menoleh dan menatap Rasya yang kini tengah mengusap dagunya.

"Jangan bilang ini ada sangkut pautnya sama dia" ucap Rasya.

Sedangkan diluar tanpa mereka sadari ada Alex dan Michael yang mendengarkan semuanya. Keduanya memang tak sengaja bertemu saat Alex melihat Michael tengah berdiri di depan kamar Rasya. Awalnya Michael ingin memberitahukan bahwa Hiko akan lebih lama bersama ibunya karena ibunya akan membawa Hiko untuk berlibur. Namun siapa sangka dia malah mendengarkan sesuatu yang seperti ini.

"Jadi mereka bertiga siluman rubah?" Tanya Alex yang kini tengah duduk di balkon bersama Michael.

"Ya, sebenernya gue pernah ketemu sama Rasya dulu. Bisa dibilang dia yang bantuin gue waktu itu, awalnya gue rasa ada yang aneh kenapa dia ga menua sama sekali. Wajahnya masih sama mirip waktu itu dan ternyata mereka siluman rubah" jelas Michael.

Alex hanya diam, dia memang tidak pernah berpikir kalau siluman rubah benar-benar ada di dunia ini. Namun setelah dia melihat Velin malam itu dia mulai sadar kalau tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Makhluk legenda yang hanya diceritakan sebagai dongeng penghantar tidur kini hidup bersama mereka.

Malam harinya Alex masuk kedalam kamar Velin, dia lalu mendekat pada Velin yang sudah tertidur pulas bahkan gadis itu mengorok sangat kencang.

Alex meletakan sesuatu di atas meja lalu dia berjongkok disamping Velin. Kini dia tau kenapa gadis ini terlihat lebih pendiam dibanding sebelumnya, dia pikir karena kejadian malam itu tapi nyatanya bukan hanya itu saja. Alex tau kalau Velin sekarang ketakutan karena berita itu.

"Gausah takut gimanapun juga gue berterimakasih karena udah bikin bunda jadi bahagia disaat terakhirnya" ucap Alex lalu dia mengusap kening Velin.

"Lagian ga mungkin juga Lo berani makan seribu jantung manusia kan" lanjut Alex lalu dia tersenyum tipis.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang