{08} SIAPA PRIA TAMPAN INI

6.1K 1.4K 60
                                    

Velin mengunyah camilannya dengan semangat sembari menatap Hani yang tengah mengintrogasi pria di depannya.

"Nama Lo siapa?" Tanya Hani sembari mengacungkan spatula kedepan.

"Lo?" Tanya pria di depan Hani, dia agak kebingungan dengan bahasa yang Hani gunakan sebenarnya.

"Hani dia kan manusia primitif, m-maksudnya belum bisa bahasa gaul gituu coba Hani yang bener tanyanya" saran Velin.

Hani mendengus pelan, dia kemudian kembali menatap pria di depannya yang masih mengamatinya.

"Nama l-you...ente...antum...kamu...anda..siapa?" Tanya Hani.

"Rayzen" ucap pria itu sembari tetap menatap Hani.

Dia mengetahui namanya dari sesosok naga yang selama ini menemaninya. Dia juga tau kalau akan ada seseorang yang akan membebaskannya dari ruangan gelap yang hanya terdapat satu buah lilin.

Hani menganggukan kepalanya, dia kemudian melirik keatas lantai dimana ada rambut pria itu yang berserakan disana.

"Vel kalo kita bawa ke barber shop nanti orang pada geger terus jadi viral, soalnya dia mirip Rapunzel versi cowo" bisik Hani pada Velin.

"Iya...mending kita serahin urusan rambutnya sama Rasya aja Velin juga risih, tadi aja Velin nginjek rambutnya kan" bisik Velin pada Hani.

Hani mengangguk, dia kemudian tersenyum manis pada Rayzen.

"Lo bilang mau ikut gue kan? Gue itu penolong Lo kan?" Tanya Hani dan Rayzen mengangguk.

"Nah kalo Lo mau tetep disini, kita potong dulu itu rambut panjang Lo" ucap Hani dan Rayzen mengangguk.

"RASYAAAAA" panggil Hani.

*Srakk*

Rasya mengangkat gunting rumput dan berdiri mendengar teriakan Hani. Dia lalu masuk kedalam rumah setelah menyelesaikan maha karyanya. Dia baru saja mengubah semak-semak di samping rumahnya menjadi mirip seperti patung Liberti.

Kini Rayzen duduk di depan cermin besar dengan wajah gugup. Dia melirik Rasya yang mengangkat dua gunting rambut dengan wajah datar yang menurutnya mengerikan.

"Gausah takut Rasya udah jago, kalo masalah motong-memotong dia suhunya" ucap Velin.

"Iya gausah takut rileks aja rileks"

Rayzen menatap Hani dan mengangguk setelah mendengar ucapan Hani. Saat Rasya mulai memotong rambutnya Rayzen menutup matanya sembari mencengkram erat celananya sendiri.

*Krass krass krass*

Velin menunggu sembari memejamkan kedua matanya karena mengantuk sedangkan Hani yang berdiri di sebelah Rasya terkejut saat sebelah tangannya di pegang oleh Rayzen.

Rasya melirik Hani, dia kemudian memotong rambut Rayzen dengan hentakan keras dan Hani mengangguk.

"Gausah takut dede disini aa gausah takut ya" ucap Hani dengan nada alay.

Rasya yang mendengarnya membuat adegan ingin muntah kemudian dia kembali fokus memotong rambut Rayzen.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Rasya berhasil merubah penampilan rambut Rayzen yang tadinya mirip duta sampo lain berubah menjadi pria tampan dengan potongan rambut yang memang di gemari kalangan berbatang saat ini.

"Tinggal kita cariin dia baju, soalnya kita ga ada baju buat cowok kan" ucap Hani sembari bersedekap dada menatap Rayzen yang tengah berkaca dan mengagumi rambutnya sendiri.

Rasya mengangguk setuju dengan ucapan Hani, mereka akan menjual beberapa kristal yang mereka ambil dari istana itu nantinya untuk kebutuhan mereka kedepan.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang