02. AWAS ADA ADEGAN SEDIKIT PANAS

11.9K 2K 107
                                    

Velin mengembangkan senyumnya menatap Candra yang tengah melakukan lari keliling lapangan. Dia duduk di bangku stadion dengan camilan ditangan kanannya.

Candra menyelesaikan acaranya larinya dan menghampiri Velin. Dia duduk di sebelah gadis itu lalu meluruskan kakinya kedepan.

"Candra pasti bakal jadi tentara yang sukses, jadi tentara juga pekerjaan mulia lohh" kata Velin.

Candra mengangguk, dia meminum sebotol air mineral sampai habis. Kemudian tatapan Velin berubah sendu, gadis itu tengah menatap kedepan melihat lapangan yang kosong.

"Kayaknya seru bisa liat Candra make baju tentara lengkap" ucap Velin.

Dia sudah memberitahu sedikit tentang masalah liontin pada kakak Candra, dan kasus Rasya tengah diselidiki walaupun pria itu sudah berpindah ke luar kota setelah membunuh Rasya dan dua korban lainnya.

Candra menoleh mendapati wajah Velin yang berubah tidak seceria tadi. Gadis itu menghela nafas panjang lalu kembali menatap Candra dengan senyuman yang dipaksakan.

"Nanti intinya Candra harus jadi tentara yang keren! Jangan korupsi! Jangan gunain kekuasaan semena-mena dan jangan jadi buaya ijoo"

Candra mengangguk, membuat Velin melebarkan senyumannya.

"Kayaknya besok Velin bakalan bantu abangnya Candra jadi Velin bakalan ga ada dirumah Candra, jangan cariin Velin lohh"

"Siapa juga yang nyariin" kata Candra sembari berdiri, pria itu mengangkat tasnya dan berjalan meninggalkan Velin.

"Bener jangan cariin Velin juga kalo kasusnya udah selese" gumam Velin sebelum berdiri dan berlari mengikuti Candra.

Velin mengangkat kedua tangannya seolah-olah menikmati angin yang menerpanya. Candra melirik ke spion dan mendapati Velin tengah tersenyum lebar.

Velin kemudian kembali memeluk Candra dan meletakkan pipinya di punggung pria itu. Dia akan meninggalkan pria ini cepat atau lambat, apa dia harus mulai menjauh dari Candra?.

Hani dan Rasya menatap sekeliling yang ramai, mereka tengah berada di party milik Vilo. Di depan juga ada Aura dan Niko yang baru saja datang.

"Rame banget" gumam Hani.

"Namanya juga party" sahut Rasya yang ada di sebelahnya.

Aura menatap sekeliling dan dia mendapati Vilo tengah turun dari tangga dengan pakaian jas hitam membuat pesona pria itu bertambah berkali-kali lipat.

"Jangan jauh-jauh, disini rame dan kayaknya bukan cuma temen sekolah kita yang diundang" kata Niko pada Aura.

"Iya" jawab Aura sembari tersenyum.

Mereka menikmati pestanya, terlihat beberapa pria juga menari bersama pasangan mereka. Niko melirik kearah Aura, apa ini saatnya?.

"Cepet dong gue mau liat kalian ekhem ekhem" kata Hani dengan wajah tak sabar melihat Niko yang hanya diam sembari menatap Aura.

"Kayaknya kita harus bantuin mereka" bisik Rasya.

Hani mengangguk, dia kemudian melihat Rasya berjalan ke salah satu gadis disana yang terlihat mabuk. Rasya dengan mudah merasuki tubuh gadis itu.

"Emang kalo setengah sadar gampang ya buat dirasuki" gumam Hani dengan senyuman miring melihat Rasya yang kini berjalan kearah Niko dan Aura.

Mereka berjoget ria ketika dj mulai menyalakan musik. Aura nampak agak tidak nyaman dengan sekitar, karena kondisinya berubah yang tadinya berdansa menjadi berjoget tidak beraturan.

"Kita minggir aja ayo" ajak Niko.

Hani ikut merasuki salah satu gadis yang sudah setengah sadar. Jika Rasya akan membantu mereka maka dia akan menahan Vilo agar tidak berjalan kearah mereka berdua.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang