02. PAMIT BAGIAN DUA

12.8K 2.8K 469
                                    

Hani menatap tubuh milik jiwa yang ia tempati. Sudah beberapa hari dia berada di ruangan ini. Menatap ibu Hani dan ayahnya serta sang adik yang selalu menunggunya. Ada satu teman dekatnya juga yang selalu datang setelah sekolah selesai.

"Udah saatnya" gumam Hani lalu mendekat, dia masuk kedalam tubuh itu dan tiba-tiba saja tubuhnya mengejang.

"Mah mah kak Hani"

"Panggil dokter cepet panggil dokter"

Semua orang nampak panik melihat tubuh Hani mengejang, tak lama dokter datang dan langsung menenangkan Hani dengan obat bius. Dokter tersebut mengecek tubuh Hani dan terlihat menghela nafas pelan.

"Bagaimana dok kondisi putri saya?"

"Bapak tidak perlu khawatir, kondisinya benar-benar membaik dari sebelumnya. Dia akan membuka mata setelah obat biusnya hilang" ucap sang dokter.

Semua orang disana menghela nafas lega, sang ibu langsung mendekati putrinya dan mencium kening Hani lama.

"Cepet bangun sayang" bisiknya.

Kakak Candra menatap pintu yang terbuka, dia melihat Velin masuk dan menghampirinya. Velin duduk di depan Kakak Candra, dia memegang teh yang baru dibuat pria itu.

"Makasih ya udah ijinin Velin sedikit ngulur waktu"

Velin menatap kakak Candra yang mengangguk di depannya, wajah pria itu menandakan bahwa dia sedang kacau. Velin menghela nafas dan meminum teh yang harusnya pahit malah terasa sangat manis dilidahnya.

"Bentar lagi Candra pulang, gue mau ke belakang dulu" kata kakak Candra lalu bangkit dan keluar dari ruangan itu.

Velin menghela nafas, dia memainkan jarinya sendiri dengan gugup. Jam menunjukkan pukul 18.56 yang artinya Candra akan sampai dirumah 4 menit lagi atau mungkin pria itu sudah berada di depan.

Candra terlihat keluar dari mobil, dia kemudian mengambil tasnya dan menutup pintu mobil dengan cukup keras. Dia berhasil mengerjakan ujian masuk dengan sempurna, tentu saja karena otaknya yang pintar.

Candra masuk kedalam rumahnya yang terasa sepi, dia lalu berjalan menuju kamarnya. Saat membuka pintu Candra tidak menemukan Velin dimanapun, dia lalu pergi ke kamar mandi dan membukanya namun Velin juga tidak ada disana.

Candra meletakan tasnya diatas meja belajar, mungkin gadis itu tengah pergi keluar. Candra memilih untuk membersihkan diri terlebih dulu, mungkin saat dia keluar Velin sudah kembali.

Velin menggoyangkan kakinya sendiri dengan gusar, baik Candra ataupun kakaknya belum terlihat masuk kedalam ruangan. Padahal Hani dan Rasya pasti sudah menunggunya.

"Ko lama banget si" gumam Velin lalu meminum kembali tehnya.

Candra selesai mandi dan dia tidak juga mendapati Velin. Candra memilih keluar dan menuju dapur untuk meminum air namun dia berpapasan dengan kakaknya yang terduduk di meja dapur dengan wajah kacau.

"Bang Lo kenapa?" Tanya Candra.

Kakak Candra mendongak, dia kemudian menggeleng dan menenggak minuman soda yang ada ditangannya sendiri.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang