{05} DAFA PUING PUING ⚠️²¹±

16.1K 1.7K 143
                                    

Hani berjalan-jalan di supermarket membeli pembalut untuk kebutuhan mereka di sini. Dia sendirian karena Velin sedang tidur dan Rasya tengah bercocok tanam di belakang rumah, menanam bunga jangan salah paham.

"Yang ada sayapnya" ucap Hani lalu mengepakkan kedua tangannya di samping dan tertawa. Saat dia berbalik dia terkejut melihat dada Dafa di depannya.

"Ya ampun mau bikin gue jantungan?" Tanya Hani pada Dafa.

"Lagi beli apa?" Tanya Dafa pada Hani.

"Soptek" jawab Hani lalu dia berjalan ke samping dan memasukan banyak coklat ke keranjangnya.

"Sendirian?" Tanya Dafa dan Hani mengangguk.

Hani lalu memasukan satu camilan dan berbalik menatap Dafa yang mengikutinya sedari tadi.

"Lo...ngapain kesini? Mau beli apa?" Tanya Hani pada Dafa di depannya.

"Minuman" jawab Dafa, Hani lalu mengangguk, dia kembali berjalan mengambil beberapa bumbu dapur yang Rasya katakan sebelum dia pergi.

*Tap*

Hani berbalik, dia memicingkan matanya menatap Dafa yang masih mengikutinya.

"Lo ngapain lagi? Katanya beli minuman ko malah ngikutin gue?" Tanya Hani pada pria itu.

"Temenin"

Hani menaikan sebelah alisnya, dia lalu terkejut saat tiba-tiba Dafa menarik tangannya dan membawanya ke rak minuman.

"Udah gede juga, udah cepet beli apa gue masih mau belanja"

Dafa megambil satu soda dari kulkas dan menatap Hani.

"Ayo"

"Lah ngapain"

"Gue temenin belanja"

Hani menyipitkan kedua matanya saat keranjang belanjaannya direbut Dafa. Dia juga terheran-heran dengan suara lembut pria itu.

"Tepung Mama sayang udah, terus minyak telon udah, minyak kecubung udah, sabun mandi udah, terus sampo udah tinggal apa yaa..." gumam Hani.

Hani menoleh ke samping dan melihat wajah Dafa yang menatapnya. Hani segera mengalihkan tatapannya kearah lain dan mengambil kecap asin di rak.

.
.

Velin yang baru saja turun dari tangga terdiam melihat sosok Dafa yang duduk di sofa, dia lalu mengusap kedua matanya dan tetap ada sosok Dafa yang tengah meminum jus di depan sana.

"Loh Dafa disini sama siapa?" Tanya Velin.

"Hani" jawab Dafa dan Velin mengangguk.

Velin lalu berjalan menuju dapur dan mendekat pada Rasya yang tengah memotong daging.

"Rasya itu Dafa kesini beneran sama Hani?" Bisik Velin dan Rasya mengangguk.

"Haninya mana sekarang?" Tanya Rasya lagi.

"Di kamar katanya mau ganti baju terus nganter Dafa.

"Nganter Dafa??" Tanya Velin lagi dan Rasya mengangguk.

Velin kini berdiri di teras rumah sembari melambaikan tangannya pada Hani dan Dafa yang menaiki motor.

"Hati-hati di jalan" seru Velin pada mereka.

Hani mengacungkan jempolnya lalu mulai mengendarai motornya ke jalan raya. Sedangkan Dafa yang meminta duduk di belakang terlihat mengulurkan tangannya dan memeluk perut Hani.

"Heh bukan muhrim!"

"Nanti jatuh gamau"

Hani menutup matanya sejenak, dia lalu kembali mengendarai motornya ke rumah Dafa. Tak butuh waktu lama keduanya kini sudah berada di rumah Dafa.

TRIO KWEK-KWEKK {🦆³}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang