4

354 45 6
                                    

Akhirnya mereka berdua selesai makan dan pergi ke kamar ayah dan bundanya untuk melihat Tania apa dia masi tidur atau udah bangun .

"Oh udah bangun kamu dek" ucap Fenly

"Ya udah lah kak Ovel makanya dia udah duduk gimana sih kak" ucap Zweitson

"Kaka kan nanya biar ada basa-basinya gitu loh son ngerti kan?" Ucap Fenly

"Oh gitu heheh maaf Soni kan gak tau heheh" ucap Zweitson cengengesan

"Oh ya Tania mau apa?"ucap Fenly

"Tania mau main sama kak Zweitson" ucap Tania

"Lah kok sama kak Zweitson kenapa gak sama kak Fenly aja"ucap Zweitson

Maklum lah Zweitson itu gak terlalu suka kalo disuruh ngasuh adik ya karena ia gak terbiasa aja beda sama Fenly.

"Ndak mau pokoknya Tania mau sama kak Zweitson" ucap Tania seperti anak yang mau nangis

"Son ajak aja gih kasian nanti Tania nangis kita yang susah" ucap Fenly

"Ck iya iya, yaudah Tania mau main apa?" Ucap Zweitson

"Mmm Tania mau makan dulu kak" ucap Tania

"Oke kalo gitu yuk turun kita makan,tapi nanti kak Fenly ya yang nyuapin ya" ucap Zweitson

"Iya kak" ucap Tania

Kemudian mereka bertiga turun ke ruang makan setelah Tania selesai makan kemudian Zweitson bermain bersama dengan Tania.

"Tania kalo main jangan lari-lari ya entar kamu jatuh" ucap Fenly
"Iya kak" ucap Tania

Kemudian Tania mengajak Zweitson ke kamarnya untuk mengambil mainan disana.
Fenly lagi duduk di ruang keluarga sambil nonton TV.

"Tania jangan lari-lari itu di tangga loh nanti jatuh!!" Teriak Zweitson

Fenly yang mendengar adik kesayangannya tersebut teriak dia menoleh ke arah suara dan....

"TANIA"

Ya kaki Tania tergelincir saat berlari dari kamar dan jatuh sampai lantai bawah

" Kak gimana nih kak kepala Tania keluar darah kak" ucap Zweitson sambil menangis

"Udah tenang ya son sekarang kita bawa Tania kerumah sakit" ucap Fenly mencoba untuk tenang padahal dalam hatinya ia juga sangat panik tapi ia harus tetap keliatan tenang di depan sang adik.

"SUS SUSTER TOLONGIN ADEK SAYA SUS CEPETAN"teriak Fenly dan Zweitson

Kemudian suster datang menghampiri mereka dan membawa Tania ke ruang IGD.

"K-kak Soni t-takut kak" ucap Zweitson terbata-bata dan ia menangis.

Kemudian Fenly menarik Zweitson kedalam pelukannya

"Tenang son Kaka yakin Tania baik-baik aja ya kamu tenang oke" ucap Fenly sambil mengelus punggung sang adik

"T-tapi Soni takut na-nanti ayah ma-marah"ucap Zweitson menangis di dalam pelukan sang kakak

"Gak bakalan son ayah gak bakalan marah kok sama kita selagi kita jujur dan menceritakan yang sebenarnya oke" ucap Fenly mencoba menenangkan adiknya

*Ayah Bunda mereka sudah di telpon sama Zweitson tadi di perjalanan menuju rumah sakit*

"KENAPA TANIA BISA JATUH DAN SAMPAI PARAH SEPERTI INI" ucap sang ayah penuh amarah.

Bunda hanya bisa menangis dan menatap sendu kearah anak bungsunya.

"KENAPA JAWAB AYAH FENLY ZWEITSON"

"T-tadi Tania"

"TADI TANIA KENAPA JAWAB ZWEITSON KENAPA"

"Tadi Tania lari-lari dari kamar waktu mau turun dan kaki Tania tergelincir yah"ucap Zweitson ketakutan dan terbata-bata

"SIAPA YANG NGAJAK TANIA LARI-LARIAN SIAPA JAWAB AYAH"

"Tadi Fenly sama Soni udah nyuruh Tania biar gak lari-larian tapi dia malah lari-larian yah"ucap Fenly takut

"SIAPA TADI YANG NGAJAK TANIA MAIN SIAPA?"

"Zweitson yah" ucap Zweitson takut
Dann terdengar suara

Plak

Fenly yang melihat itu sangat terkejut karena ini pertama kalinya ia melihat sang ayah menampar adiknya.

Bunda hanya diam melihat itu bunda juga merasa kecewa terhadap Zweitson

"KAMU MENANG GAK BECUS JAGA ADIK KAMU YA"bentak ayah sambil menatap tajam ke arah Zweitson.

Zweitson hanya memegang pipi yang baru saja di tampar oleh ayah nya sendiri. Dan ini pertama kali di dalam hidupnya di bentak dan di tampar oleh ayahnya

"Aku minta maaf yah" ucap Zweitson menangis dan menggenggam tangan ayah

"MAAF KAMU BILANG MAAF KAMU GAK LIAT GARA-GARA KAMU TELEDOR ADIK KAMU SAMPAI KAYAK GINI"bentak ayah

"Yah udah dong yah jangan bentak Zweitson kayak gitu yah lagian juga ini bukan salah Zweitson yah tapi ini juga salah Fenly yah,ini juga salah Tania padahal tadi Fenly sama Zweitson udah bilang sama dia jangan lari-lari nanti jatuh tapi dia malah lari-larian yah makannya dia jatuh yah jadi stop yah jangan bentak Zweitson kasian dia yah kalo ayah mau bentak-bentak gitu mending ayah bentak Fenly jangan zweitson yah" ucap Fenly membela sang adik

"ALAH ALESAN AJA KAMU UDAH JELAS-JELAS INI SALAH DIA" ucap sang ayah

"Ayah udah Fenly bilang ini bukan salah Zweitson yah!!" Ucap Fenly sedikit meninggikan nada suaranya.

"Oh berani sekarang kamu bentak ayah kayak gitu BERANI HAH" bentak ayah ke Fenly

"Kena-

"Udah jangan berisik kalian tau gak ini tuh rumah sakit jangan berisik. Fenly kamu juga siapa yang ngajarin kamu ngomong kayak gitu sama orang tua hah siapa?. Zweitson bunda kecewa sama kamu kenapa kamu ceroboh banget sih hah sampai-sampai adik kamu kayak gini. Dan kamu mas mending sekarang kita fokus ngerawat Tania." Ucap bunda

"Maafin Fenly Bun Fenly tadi kebawa emosi aja Bun" ucap Fenly menundukkan kepalanya

"Lain kali jangan kayak gitu lagi bunda gak suka liatnya" ucap bunda.

"Bun maafin Zweitson Bun Zweitson beneran gak tau kalo bakalan kayak gini jadinya Bun" ucap Zweitson sambil menangis tersedu-sedu.

"Bunda kecewa sama kamu" kemudian tatap bunda kembali ke Tania.
"Kalo sampai Tania kenapa-kenapa bunda gak bakalan maafin kamu" ucap bunda kepada Zweitson

Fenly sangatlah terkejut mendengar ucapan bunda rasanya ia ingin sekali menjawab ucapan bunda tapi ia tidak mau membuat suasana semakin ricuh dan membuat bunda menjadi sedih.

Jelb

Hati Zweitson sangat sakit mendengar kata-kata bunda dia juga gak tau kalo ini bakalan terjadi seandainya dia tau mungkin dia gak akan membiarkan Tania lari duluan daripada dia.
Kemudian Zweitson berjalan menuju tempat duduk yang berada di depan IGD tersebut. Fenly yang melihat adiknya duduk disana kemudian ia menghampiri adiknya.
Kemudian ia menarik Zweitson kedalam pelukannya dan mengelus punggung adiknya. Zweitson menangis sejadi jadinya di dalam pelukan sang kakak.
Fenly tak kuasa menahan air mata ketika melihat adiknya menangis.

"Kak kakak tau kan soni gak salah Soni gak tau kalo Tania bakalan jatuh kak Soni bener bener gak tau kak"ucap Zweitson di sela-sela tangisnya

"Iya kakak tau kok kalo soni gak salah dan ini juga bukan kesalahan soni ini takdir son. Kamu tenang aja kakak akan selalu ada buat kamu jadi jangan nangis lagi ya kamu jelek tau kalo nangis gitu"ucap Fenly sambil mencoba menenangkan adiknya.

Nah segitu dulu ya buat part 4 nya

Sedihnya gak dapet banget ya?

Maaf ya kalo ceritanya kurang bagus soalnya ini pertama kali aku buat cerita di WP, semoga kalian suka ya,dan selamat membaca 🤗

Jangan lupa vote sama komen yaa

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang