20

230 37 8
                                    

Kemudian Fiki mendekati Fenly dan berdiri di samping Fenly

"Son ini boongan kan son ya ini gak bener kan ya Lo lagi nge prank kita kan ya,iya kan son?" Tanya Fiki kepada Zweitson yang telah menutup matanya

Shandy dan Ricky melihat hal itu kemudian menghampiri kedua temannya itu

"Hey kalian gak boleh kaya gini kalian harus bisa mengiklashan kepergian Zweitson kasian dia
Apa kalian mau liat Zweitson sedih gara-gara liat kalian kaya gini? Gak kan?" Ucap Ricky.

"Iya bener apa yang dibilang sama Ricky kalian harus bisa ikhlas dan nerima semua ini takdir gak ada yang tau kan?" Sambungan Shandy

"Tapi gw gak kuat bang gw gak bisa ikhlas kalo harus kehilangan Zweitson bang dia sahabat gw dari dulu banget bang" ucap Fiki

"Iya gw tau ikhlas memang sulit tapi Lo harus bisa fik" ucap Shandy

"Gw dulu gak bisa ngebayangin gimana hancurnya hidup gw kalo adik gw pergi ninggalin gw dan sekarang gw ngerasain itu ternyata sehancur ini ya gw gak kuat gw gak ikhlas gw gak siap gw gak terima kenapa harus adik gw kenapa bukan gw?" Ucap Fenly dengan tatapan kosong yang terus mengeluarkan air mata

"Fen Lo ga boleh gini dong Lo harus kuat fen demi adik Lo disana gw yakin dia pasti bakalan sedih liat Lo gini
Ya fen ikhlas emang susah fen tapi Lo harus bisa fen dan ini semua udah takdirnya fen.
Lo gak boleh ngomong gitu fen inget disini Masi ada 1 adik yang harus Lo jaga juga fen
Dan disini Masi ada kita yang akan selalu ada buat Lo" ucap Ricky

"Hai adik kesayangannya kak Ovel semoga kamu bahagia disana ya Kaka bakalan coba ngiklasin kamu son ya walaupun susah. Dan kamu akan selalu jadi adik kesayangan Kaka satu-satunya ya" ucap Fenly kemudian memeluk jasad adiknya

"Rick sahan gw sama Farhan sama aji duluan ke rumah Zweitson ya buat bikin persiapan sama om tante sama Tania juga ya" ucap Gilang

"Iya hati-hati ya gw nanti kesana naik ambulance bareng mereka" ucap Ricky

Kemudian mereka pergi ke rumah Zweitson.

"Son kak fen katanya udah mau nyoba ngiklasin Lo son gw juga son dan Lo harus tau Lo adalah sahabat terbaik gw selamanya son" ucap Fiki memeluk jasad Zweitson

Dan tak lama kemudian seorang perawat masuk kedalam ruangan IGD dan mengatakan bahwa Zweitson sudah akan di antar ke rumah duka menggunakan ambulance
Selama di perjalanan hanya ada suara tangis dari Fenly dan Fiki.

Setelah beberapa lama perjalanan dari rumah sakit akhirnya mereka telah sampai di rumah duka setelah itu mereka membawa Zweitson masuk kedalam rumah untuk di bersihkan terlebih dahulu sebelum di kuburkan.
Setelah di bersihkan akhirnya Zweitson di masukkan kedalam peti untuk di kuburkan
Setelah beberapa lama akhirnya proses penguburan Zweitson selesai dan beberapa dari mereka sudah mulai pulang kerumahnya masing-masing dan yang tersisa disana hanya teman-temannya dan keluarganya saja

"Son gw masi gak nyangka Lo bakalan pergi secepat ini son jujur gw masi belum siap son tapi mau gimana lagi ini udah takdir gw gak bias berbuat apa-apa lagi. Lo yang tenang ya son gw sayang sama Lo" ucap Fajri sambil menangis

"Son yang tenang disana ya son gw sayang banget sama Lo" ucap Farhan sambil menangis

"Son yah sekarang gw gak bisa nge jailin Lo lagi kan sekarang gw pasti sepi banget son karena gak ada Lo.
Yah tapi gw bisa apa ini udah takdir son Lo yang tenang ya disana" ucap Shandy sambil menangis

"Padahal baru tadi siang kita ngumpul bareng son tapi Lo udah pergi aja. Yang tenang disana ya son gw sayang sama Lo" ucap Gilang sambil menangis

"Son gw gak tau harus bilang apa selain gw sayang sama Lo dan Lo yang tenang disana ya," ucap Ricky sambil menangis

"Son maafin ayah ya belum bisa jadi ayah yang baik buat kamu maafin ayah karena udah pernah jahat sama kamu. Jujur sebenarnya ayah sayang banget sama kamu son ayah kemarin cuma emosi aja son maafin ayah ya.
Jujur ayah belum ikhlas kamu pergi tapi mau gimana lagi ini udah takdir dari Tuhan ayah gak bisa apa-apa son" ucap ayah menangis dan mencium batu nisan yang bertuliskan nama Zweitson Thegar Setya wijaya

"Bunda sayang sama kamu son sayang banget tapu kenapa kamu malah pergi ninggalin bunda
Bunda sekarang cuma bisa berdoa semoga kamu bahagia disana ya nak" ucap bunda menangis

"Son gw masi gak nyangka son tapi mau gimana lagi ini udah takdir
Padahal baru tadi siang kita kumpul bareng di Kantin son becanda bareng tapi Lo sekarang udah pergi emang ya umur gak ada yang tau
Gw cuma mau bilang semoga Lo bahagia disana ya
Dan gw janji kalo pulang sekolah gw bakalan kesini buat ceritain hari-hari gw yang hampa tanpa Lo son" ucap Fiki menangis

"Lucu ya son baru kemarin kita senengseneng berdua bercanda ehh sekarang kamu malah pergi ninggalin Kaka untuk selama-lamanya kamu.
Kaka gak tau bakalan sehancur apa nanti kaka tanpa kamu son
Kamu yang bahagia disana ya son, inget ya sering-sering dateng ke mimpi Kaka ya
Owh ya kamu bakalan tetep jadi adik kesayangan Kaka satu-satunya dan ga ada yang bisa ganti posisi kamu son
Kaka janji kaka bakalan setiap hari Dateng kesini son buat nyeritain hari-hari Kaka tanpa kamu di samping Kaka" ucap Fenly menangis dan memeluk nisan yang bertuliskan nama Zweitson Thegar Setya wijaya

"Udah mau hujan nih pulang dulu yuk" ucap Gilang

Semuanya mengangguk kepalanya dan pergi meninggalkan makam Zweitson kecuali Fiki dah Fenly

"Kaka pulang dulu ya son" ucap Fenly kemudian berdiri

"Gw pulang dulu son" ucap Fiki

"Yu kak pulang"

"Yu Fik"

Fiki dan Fenly meninggalkan makam Zweitson dan berjalan menuju teman-temannya dan ayah bunda tapi tiba-tiba Fenly menghada ke arah makam Zweitson dan ia melihat Zweitson dengan mimik wajah yang sedih
Fenly yang melihat itu kemudian berlari ke arah makam Zweitson dan

"Huhs huhs" Fenly terbangun dari tidurnya setelah mengalami mimpi buruk tersebut

"Untung cuma mimpi tapi kenapa rasanya kaya nyata banget sih" ucap Fenly

"Soni iya Soni dia baik-baik aja kan gw cek ke kamarnya aja kali ya"
Ucap Fenly kemudian berjalan menuju kamar Zweitson

Setelah sampai di depan kamar Zweitson lalu ia membuka kamar Zweitson karena kebetulan hari ini Zweitson tidak mengunci pintu kamarnya dan setelah Fenly membuka kamar Zweitson ia melihat Zweitson masi tertidur pulas
Ya karena ini jam 2 pagi jadi tidak mungkin Zweitson sudah bangun
Kemudian ia duduk di tepi ranjang milik Zweitson dan mengusap lembut rambut Zweitson.

"Huh untung cuma mimpi buruk Kaka aja son semoga itu gak jadi nyata ya son kaka gak tau kalo sampai itu jadi nyata hancur sudah hidup Kaka son" ucap Fenly kemudian pergi dari kamar Zweitson karena dirasa Zweitson baik-baik saja.

Jadi setelah Fenly berbincang dengan Zweitson waktu itu ia kembali tidur dan ia bermimpi buruk seperti itu.





Hayyy semuanya author baik lagi nih di cerita ini karena semuanya setuju author ngelanjutinya jadi author lanjutin.



Selamat membaca 🤗

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang