Pagipun akhirnya tiba kini Fenly Fiki dan Zweitson Masi tertidur kamar rawat Zweitson karena kemarin malam Zweitson sudah di pindahkan dari UGD ke kamar rawat di sana
Perlahan Zweitson mulai membuka matanya dan pandangannya tertuju kepada Fenly yang tidur di sampingnya sambil memegang tangan milik Zweitson dan Fiki yang tidur di sofa.
Zweitson merasa kasian melihat Fenly dan Fiki seperti ini ia merasa bersalah karena ia mereka berdua jadi harus mengurusi dirinya seperti ini bahkan mereka sampai tidur di rumah sakit."Seharusnya kalian ga boleh tau kalo gw sakit" lirih Zweitson
"Seharusnya gw bisa sembunyiin penyakit gw ini
Gw ga mau kalian kaya gini cuma gara-gara gw""Gw sekarang bener-bener ngerasa jadi orang yang ga berguna banget.... Bener kata ayah seharusnya gw yang pergi duluan bukan Tania"
Zweitson memejamkan matanya sebentar untuk mencegah air matanya jatuh dan mengingat kejadian sebelum ia di bawa ke rumah sakit
"Sakit banget ya sekarang gw dituduh sama pak Aryo kalo gw yang nyuruh dia buat nambrak Tania,bahkan sekarang gw juga diusir dari rumah... Kenapa ya ayah sama bunda ga mau dengerin penjelasan dari gw dulu kenapa mereka langsung percaya gitu aja
Temen-temen yang lain juga kenapa sekarang mereka malah sama,mereka malah ngejauhin gw juga padahal mereka ga tau apa yang terjadi" ucap Zweitson dengan air mata yang sudah tidak bisa dibendung lagi"Sekarang gw cuma punya kak Ovel sama Piki... Gw cuma punya mereka aja sekarang dan gw malah bikin mereka repot gara-gara gw sakit"
"Kita ga pernah ngerasa direpotin sama Soni kok jadi jangan berfikir kaya gitu lagi ya... Soal pak Aryo itu kita harus cari tau Karena Kaka yakin kalo pak Aryo itu pasti disuruh sama seseorang buat bilang gitu"
"Kak Ovel kak Ovel udah bangun udah dari tadi?"
"Udah nih buktinya Kaka udah bisa ngobrol sama Soni"
"Maaf Soni bikin Kaka repot gara-gara Soni sakit maaf"
"Soni dengerin Kaka ya... Kaka bener-bener ga ngerasa direpotin sama Soni yang ada Kaka malah seneng soalnya bisa ngerawat Soni kaya gini
Jangan ngomong gitu lagi ya Kaka ga suka dengernya""Maaf Kaka gara-gara Soni Kaka jadi berantem sama ayah dan Kaka juga malah ikut di usir sama ayah gara-gara Soni juga maaf kak..." ucap Zweitson menundukkan kepalanya dengan air mata yang terus menetes
Kemudian Fenly menakup kedua pipi Zweitson
"Soni liat Kaka, ga papa kok kalau Kaka di usir dari rumah sama ayah ga papa yang penting Kaka selalu bisa bareng-bareng sama Soni dan Kaka bisa terus ngelindungin Soni" ucap Fenly menatap lekat ke arah Zweitson
Zweitson tanpa mengucapkan apapun langsung berhamburan ke dalam pelukan Fenly
Fenly membalas pelukan dari Zweitson kemudian Fenly mengusap lembut punggung Zweitson yang bergetar
Fenly yakin sekali bahwa adiknya sekarang sedang menangis"Nangis aja son nangis sepuasnya di pelukan kaka supaya Soni ngerasa lebih tenang"
"Soni takut" lirih Zweitson di sertai dengan tangisnya yang semakin menjadi-jadi
Fenly yang mendengar itu tanpa ia sadari ia juga ikut meneteskan air matanya"Soni ga boleh takut inget disini Masi ada Kaka sama Masi ada piki juga"
"Kak sekarang Soni udah di usir dari rumah nanti Soni tinggal dimana ya kak?" Tanya Zweitson lirih menatap Fenly
Fenly menatap Zweitson dengan perihatin, sungguh malang sekali nasib adiknya ini pikir Fenly
Kemudian Fenly menepuk pundak Zweitson
"Yang di usir bukan cuma soni tapi Kaka juga, jadi nanti kita cari tempat tinggal yang baru berdua ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
About Zweitson Thegar ||End
FanfictionPercayalah akan ada pelangi yang indah setelah hujan yang lebat. FOLLOW DULU SEBELUM BACA, TERIMAKASIH. Highest Rank: •Rank 1 in #zweitsonun1ty [21-10-2022] •Rank 3 in #farhan [02-01-2023] •Rank 5 in #fajriun1ty [26-12-2022] •Rank 7 in #ricky [...