24

213 38 13
                                    

Tiba-tiba bunda memanggil Fiki dan Fenly untuk pergi berbelanja sebentar untuk makan hari ini

"Fiki Fenly beliin bentar aja ya keperluan makan hari ini aja ya ga papa kan?" Tanya bunda kepada Fenly dan Fiki

"Lah padahal gw baru aja mau liat Zweitson kenapa kagak keluar-keluar tuh anak" batin Fiki

"Aduh gimana nih nolak juga ga mungkin kan bunda yang minta tapi gw khawatir sama Soni kenapa dia ga keluar-keluar aduh giamana ya
Apa gw pergi dulu kali ya,tapi perasaan gw ga enak soal Soni tau ah bingung gw biar Fiki aja yang jawab" batin Fenly

Kemudian Fiki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal tersebut

"Ga papa kok Tante yaudah sini Fiki sama kak fen beliin" ucap Fiki

"I-iya Bun sini kita beliin sekarang" ucap Fenly

"Yaudah nih uangnya sama daftar yang haru di beli ya" ucap bunda sambil menyerahkan uang dan daftar yang harus di beli oleh mereka berdua

"Iya Bun/Tan" ucap Fenly dan Fiki

Kemudian mereka berdua keluar dari rumah dan pergi untuk membeli apa yang di suruh oleh bunda Fenly dan Zweitson.

"Fik gw Masi khawatir sama Soni" ucap Fenly sambil menyetir mobil

"Ya gw juga kak tapi mau gimana lagi yang nyuruh belanja kan bunda Lo kak ya kali kita nolak kan ga mungkin" ucap Fiki

"Ya tapi gw khawatir sama Soni takut dia kenapa-kenapa sama kaya waktu itu fik" cemas Fenly

"Yaudah nanti kita belanjanya cepet-cepet aja biar cepet pulang terus liat Zweitson"

Fenly yang mendengar ucapan Fiki kemudian menganggukkan kepalanya

"Kak gw mau nanya Lo kaya ngerasa ga si kalo Zweitson kaya nyembunyiin sesuatu dari kita?"

"Maksud Lo Fik?"

"Ya kaya ada sesuatu gitu yang ga dia ceritain ke gw ke Lo gitu" jelas Fiki

Kemudian Fenly sedikit memelankan laju mobilnya

"Gw sebenarnya juga ngerasa gitu Fik apalagi gw pernah denger dia ngomong soal mau ngecek kondisi gitu tapi gw ga tau apa
Terus gw pernah liat dia minum obat tapi diem-diem gitu" ucap Fenly

"Hah serius terus Lo ga nanya gitu kak kalo dia kenapa?" Tanya Fiki sambil menatap serius ke arah Fenly

"Ya gw udah nanya sama dia tapi dia ga mau ngasi tau gw Fik
Padahal gw penasaran banget dia kenapa"

"Tapi apa mungkin dia belum siap kak buat cerita"

"Mungkin gitu Fik tapi gw malah khawatir kalo kaya gini Fik"

"Ya gw juga tapi kita mau gimana lagi toh dia belum siap kak kita tunggu nanti kalo dia udah siap cerita
Menurut gw jangan terlalu dipaksa juga dia kak"

"Iya Fik semoga secepatnya dia bisa cerita sama kita" ucap Fenly

Fiki menganggukkan kepalanya.

Setelah beberapa menit kemudian akhirnya mereka berdua sampai di sebuah toko untuk membeli apa yang di suruh oleh bunda stelah dirasa sudah lengkap dan cukup akhirnya mereka berdua kembali pulang ke rumah
Setelah perjalanan beberapa menit akhirnya mereka sampai di rumah dan membawa belanjaan yang di pesan oleh bunda
Setelah memberikan semua belanjaan tersebut kepada bunda Zweitson dan Fiki mereka berdua berjalan ke arah tangga karena mereka ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Zweitson di kamar.

Sementara itu di kamar milik Zweitson sang pemilik kamar Masi belum sadar Sampai saat ini juga jika dihitung sudah sekitar beberapa menit Zweitson pingsan.

Sementara itu di luar kamar sudah ada Fenly dan Fiki disana dan mereka berdua mengetok pintu kamar Zweitson namun tidak ada jawaban dari Zweitson yang membuat mereka berdua semakin khawatir akan kondisi Zweitson.

"Aduh kak kok Zweitson ga nyaut-nyaut ya apa dia tidur?"

"Ga mungkin Fik kalo dia tidur pasti dia denger juga Fik"

"Apa jangan-jangan
Dobrak aja kak cepetan" ucap Fiki khawatir

Fenly tidak menjawab ucapan dari Fiki dan langsung mendobrak pintu kamar Zweitson.

"ZWEITSON/SONI"

Teriak mereka berdua karena mereka terkejut setelah melihat Zweitson tergeletak lemas dilantai kamarnya.

"Son bangun son bangun" ucap Fiki panik

"Soni bangun soni denger Kaka kan?" Ucap Fenly panik sambil menggoyangkan tubuh Zweitson

"Udah kak bawa ke rumah sakit aja yu kak" ucap Fiki sangat panik karena melihat sahabatnya seperti itu

"Ide bagus Fik yaudah yuk kita bawa ke rumah sakit sekarang" ucap Fenly kemudain membopong tubuh Zweitson

Fiki menganggukkan kepalanya dan menolong Fenly membopong tubuh Zweitson

"Loh loh Zweitson kenapa fen?" Panik bunda yang melihat Zweitson yang di bopong Fenly dan Fiki

"Ga tau Tante tadi waktu kita masuk ke kamar Zweitson dia udah pingsan Tan" ucap Fiki

"Yaudah Sekarang kalian cepetan bawa Zweitson ke rumah sakit ya nanti bunda sama ayah nyusul" ucap bunda panik

"Ada apa ini
Terus itu kenapa anak itu di bopong seperti itu" ucap ayah yang baru keluar dari kamarnya

"Tadi Zweitson pingsan di kamar om" ucap Fiki

"Alah palingan cuma mau caper aja dia udah biarin aja nanti juga bangun tuh anak" ucap ayah cuek

"AYAH APA-APAAN SIH UDAH JELAS-JELAS SONI PINGSAN AYAH BISA-BISANYA NGOMONG KAYA GITU
AYAH GA LIAT APA MUAK SONI UDAH PUCET GINI MASI AJA AYAH BILANG SONI CAPER" ucap Fenly penuh amarah karena tidak suka dengan sikap ayah yang seperti itu

"Berani kamu sekarang sama ayah hah BERANI KAMU CUMA KARENA ANAK INI KAMU BENTAK AYAH"

"BERANI KENAPA HARUS TAKUT ZWEITSON ADIK FENLY JADI FENLY BAKALAN NGELAKUIN APAPUN BUAT NGEBELA DAI NGEJAGA DIA SELALU ADA BUAT DIA DAN KALO ADA YANG BUAT DAI SEDIH ATAUPUN RAPUH FENLY BAKALAN MARAH SAMA ORANG ITU BAHKAN FENLY GA PEDULI ORANG ITU SIAPA BIARPUN ITU AYAH ATAUPUN BUNDA" ucap Fenly

Plak

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Fenly dan yang menamparnya adalah ayahnya.

Fiki yang melihat Fenly di tampar oleh ayahnya hanya bisa diam karena ia tidak mau ikut campur karena ia takut salah bicara nantinya.

"Ayah apa-apaan sih main nampar-nampar Fenly yang dibilang Fenly itu bener yah" ucap bunda sambil menangis karena melihat Fenly ditampar oleh ayahnya

"Gpp Bun sedianya Fenly bisa ngerasain apa yang pernah dirasain sama adik Fenly waktu di tampar Waktu itu" ucap Fenly sambil terkekeh

"Udah nak kamu pergi aja bawa adik kamu ke rumah sakit nanti bunda kesana naik taksi aja" ucap bunda kepada Fenly karena ia kasian melihat Zweitson yang kelihatannya kondisinya semakin menurun

"Iya Bun Fenly permisi" ucap Fenly

"FENLY SIAPA YANG MENGIJINKAN KAMU MEMBAWA ANAK ITU KE RUMAH SAKIT" ucap ayah

Fenly tidak mendengarkan ucapan sang ayah dan pergi membawa Zweitson ke dalam mobil menuju rumah sakit

"FENLY!!!" teriak ayah

"Udah yah biarin Fenly bawa adiknya ke rumah sakit kamu ga liat gimana kondisi Zweitson yah
Katanya ayah mau minta maaf sama dia yah" ucap bunda sambil menangis

"Ayah ga bisa Bun ayah sudah terlanjur benci mungkin sama dia" ucap ayah kemudian pergi meninggalkan bunda sendirian di ruang tengah

"Apa benci bagaimana bisa ayah benci sama anak sendiri" ucap bunda sambil menangis

"Apa karena hal kemarin tapi Tania udah baik-baik aja yah" monolog bunda sendiri sambil menangis.

Selamat membaca 🤗

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang