10

263 36 5
                                    

Kemudian Zweitson berjalan menuju kamarnya.

"Huh kenapa bisa gini sih apa salah gw sih sampai-sampai gw dapet masalah seberat ini.... Gw gak kuat kalo sampai ayah bunda kaya gini terus sama gw,gw gak sanggup..."

"Ya Tuhan salah saya apa sampai-sampai saya mendapat cobaan seperti ini....?"

"Hiks sakit banget padahal dulu ayah bunda gak pernah se kasar ini sama Soni, padahal dulu se nakal apa pun Soni mereka gak pernah kaya gini... Tapi sekarang ARGH..." Ucap Zweitson sambil menangis di dalam kamarnya

Fenly yang mendengar teriakkan sang adik kemudian ia buru-buru ke kamar adiknya

"Son son son lo gak papa kan, son bukak pintunya sonn jangan bikin Kaka  khawatir son katanya lu mau mandi kenapa lo teriak-teriak gitu,son bukak pintunya sonnn.."

Tapi tak ada jawaban dari adiknya

"ZWEITSON KALO LO  GAK BUKAK PINTUNYA KAKA DOBRAK SEKARANG!!!"

"SON SONI JANGAN BIKIN KHAWATIR SON!!"

Nihil tidak ada jawaban apapun dari adiknya

Tanpa pikir panjang akhirnya Fenly mendobrak pintu kamar Zweitson,tapi Fenly belum mendongkrak pintu kamar adiknya, datanglah Fiki

"Kak lo mau ngapain hah lo,mau ngapain sih mana teriak-teriak lagi depan kamarnya Zweitson,terus sekarang Lo mau nge dobrak pintu kamar Zweitson" ucap Fiki yang baru datang.

"Fik Lo diem sekarang gw mau nge dobrak pintu ini dulu"

"Buat apa kak kan bisa suruh Zweitson bukak dari dalem pintunya"

"Iya Fik gw tau tapi masalahnya dari tadi gw panggil-panggil tuh anak gak nyaut-nyaut Fik makanya gw mau dobrak pintunya,terus tadi dia sempet teriak kesakitan gitu gw panik Fik"

"Bentar-bentar emang tuh anak kenapa kak kok tumben banget kaya gitu,apa dia galau karena kelamaan nge jomblo kali ya?"

"Ya gak lah ada masalah lain Fik,udah mending lo diem biarin gw nge dobrak nih pintu dulu nanti gw ceritain masalahnya"

"Yaudah beneran ya kak nanti Lo ceritain?"

"Iya iya gw ceritain udah diem"

Akhirnya Fenly mendobrak pintu kamar Zweitson dan ya Fenly terkejut melihat kondisi adiknya yang telah pingsan dan terkapar di lantai kamarnya.

"ASTAGA SON KENAPA BISA GINI" ucap Fenly

"Son Lo kenapa sih bisa-bisanya Lo pingsan kaya gini son" ucap Fiki

"Fik bantuin gw naikin dia ke kasurnya Fik"

"Iya kak"

"Fik ambilin obat di lemarinya Fik"

"Iya kak"

*Jadi Fiki itu udah hapal sama rumah Fenly dan Zweitson karena ia emang paling sering main ke sini*

"Nih kak,gw ambilin minyak anget juga kak"

"Oke Fik mana minyak nya"

Kemudian Fiki memberikan minyak tersebut kepada Fenly

Kemudian Fenly mengoleskan minyak tersebut ke kening Zweitson dan Fiki juga mengoleskan ke kaki Zweitson.

"Ayo dong son bangun,hey bangun son" ucap Fenly menepuk pelan pipi adiknya,dan ya Fenly menangis.

"Son ayo bangun sonn..." Ucap Fenly menangis

"Wihh momen langka nih gw ngeliat kak Fenly nangis" ucap Fiki membatin

Ya ini memang pertama kalinya Fiki melihat Fenly menangis seperti ini,jadi wajar kalo Fiki ke heranan seperti itu.

"Kak gimana ko kita ajak Zweitson ke rumah sakit aja?" Usul Fiki

"Hah iya gw se-

Fenly belum menyelesaikan ucapannya di potong oleh suara adiknya

"K-kak," ucap Zweitson

"Akhirnya son Lo sadar juga Kaka panik banget tadi son" ucap Fenly menangis.

"Apanya yang sakit hah bilang sama Kaka," ucap Fenly

"Kepala Soni aja kak sakit dikit tapi" ucap Zweitson

"Syukurlah beneran kepalanya aja?"

"Iya kak"









Hay segitu dulu ya buat part hari ini semoga suka ya 🤗

Selamat membaca 🤗
Jangan lupa vote sama komen ya
Komen sebanyak-banyaknya oke🤗

About Zweitson Thegar ||EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang